Langsung ke konten utama

Ketika Keadilan Tersandra Oleh Kepentingan

                                                                                      Oleh : Moh. Humaidi *


Kesejahteraan hidup berbangsa dan bernegara erat kaitannya dengan keadilan. 
Karena pemangku kuasa sangat rentan terjadi gesekan kepentingan, kepentingan yang merugikan orang lain.

Bahkan kesuksesan seorang pemimpin terukur sejauh mana dia berpegang teguh kepada keadilan, adil dalam arti berpihak kepada kebenaran, bukan adil berpihak kepada siapa yang bermodal dan berkuasa. 

Sebagaimana dikutip di KBBI arti adil adalah "tidak berat sebelah, dan berpihak yang benar".
Makna adil ini sudah di perkasai oleh Nabi SAW. dalam sabdanya : 
 “Sesungguhnya yang merusak / membinasakan orang-orang sebelum kalian adalah bahwa mereka dulu apabila orang mulia di antara mereka yang mencuri, maka mereka membiarkanya; tetapi kalau orang lemah di antara mereka yang mencuri maka mereka menegakkan hukum atas orang tersebut. Demi Allah seandainya Fatimah binti Muhammad mencuri, niscaya aku akan memotong tangannya.” (H.R. Bukhari).

Dalam hal ini Nabi mengajarkan kepada kita beberapa masalah dasar yang mesti diperhatikan oleh para pemangku kekuasaan, baik di lingkungan eksekutif, legislatif maupun yudikatif. Jangan jadikan kekuasaan tempat meraup keuntungan dan tempat berlindung dari kesalahan, melalui manuver hukum yang sengaja dibuat untuk membela yang berkuasa dan bermodal. 

Kasus terakhir yang cukup jadi tontonan publik adalah penyiraman air keras yang dialami penyidik KPK Novel Baswedan, dan gambaran bahwa hukum di negri ini sudah tidak lagi murni berkeadilan. Ini ada apa? ternyata ada keterlibatan pihak penguasa yang khwatir aroma lukanya tercium publik.

Dikutip  Kompas. com- bahwa Pihak Istana Kepresidenan buka suara soal tuntutan ringan bagi dua terdakwa pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi. Novel Baswedan. Jaksa penuntut umum menjatuhkan tuntutan satu tahun penjara bagi dua terdakwa yang merupakan anggota Polri.

Tuntutan ringan yang dijatuhkan pada Kamis (11/6/2020) pekan lalu itu langsung ramai dibincangkan publik karena dianggap tak memenuhi rasa keadilan bagi Novel. 

Tersebar kabar Majlis Hakim menjatuhi hukuman kepada kedua pelaku penyiraman air keras tersebut 1 tahun penjara, alasan hakim menjatuhi hukuman ringan ini karena si pelaku tidak ada niat untuk melakukan penyiraman.

Secara naluri sehat terbeber kamera sisi tv mempertontonkan bagaimana kedua pelaku penyiraman tersebut berusaha ingin mencenderai daerah wajahnya, eh.. Majlis hakim lewat penuntut umumnya mengatakan kalau si pelaku tidak ada niat mencederai.

Lebih aneh lagi berbagai manuver, yang di lakukan penguasa mulai pembelaan lewat media dengan mengatakan  "jika wajah terkena air keras otomatis 75% rusak parah, loh.. kok wajahnya novel baswedan masih bagus dll.", alibi ini dibuat agar publik menganggap, bahwa pihak novel baswedan bersalah dan dianggap mengada-ngada. Padahal pengkauan Novel Baswedan sebagaimana di kutip kompas.com 

"Ketika saya pertama kali disiram air keras, penanganan pertama ada saya siram dengan diguyur air sampai lama," kata Novel dalam acara "Mata Najwa", Rabu (17/6/2020).

Novel mengatakan, setelah itu ia langsung dibawa ke rumah sakit di daerah Kelapa Gading.

Ketika sampai, Novel mengaku segera ditangani oleh dokter yang fokus menangani luka bakar.

"Saya dibius total, dibawa ke ruang operasi dan dilakukan penanganan yang khusus dengan disiram air murni dan lain-lain, saya tidak melihat tapi saya diceritain dan setelah itu diberikan kasa basah di wajah saya agar sel-selnya tidak mati," ujar dia.

Dari sini publik sudah mulai cerdas dan mengerti, siapa yang benar, dan siapa yang salah?


Semoga kedepan hukum negara kita lebih berkeadilan yang condong mendukung yang benar bukan yang bermodal [].

* Ketua Pengkaderan Pemuda Hidayatullah Jatim, Pendidik YPI Al Fattah Batu Dan Da'i.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SD Integral Al-Fattah; Outing Puncak Tema Di Lanud Abd Sholeh Malang

  Batu : Seru banget, ucap salah satu anak peserta puncak tema kelas 1 SD Integral Al-Fattah Fullday School di Lanud Abd Sholeh Malang, sebut saja mas Natan, rabu (13/11/24. Aku sangat senang Ustadz, karena langsung ketemu pesawat tempur. Aku ingin jadi tentara pembela tanah Air Indonesia, aku juga sama Ustadz, diikuti teman-teman yang lain, harap mereka kompak. Setelah dari sekadon teknis (sekatek) Abd Sholeh, mengikuti arahan dan melihat langsung alusista TNI Angkatan Udara. Ananda lanjut ke area taman guna mengikuti kegiatan berikutnya yaitu menulis pengalaman selama kegiatan berlangsung.    Suasana menulis pengalaman "menyenangkan" Selesai ananda mengurai pengalaman serunya di atas kertas putih, mereka lanjut makan siang bersama. Alhamdulillah, acara berlangsung meriah karena didukung langsung para Bunda paguyuban yang luar biasa, bekerja tanpa pamrih, tapi yakinlah bantuan para Bunda akan dipetik oleh Ananda yang sholeh/ah. Ucapan terimakasih dari pihak SD Integral A...

Muroja'ah ; Rutinitas Pekanan SD Integral Al Fattah

  Kota Batu, SD Integral Al Fattah melaksanakan rutinitas pekanan berupa "Muroja'ah Hafalan," Kamis (22/8). Kegiatan ini menjadi program Sekolah guna menjaga hafalan sesaui target. Mulai dari Juz 30, 29, dan Juz 1. Adapun tempat halaqoh Siswa/i sesuai capaian masing-masing. Ustadzah Wahyuni, S.Pd.I sebagai Waka Al Qur'an mengangkat program ini, karena mengingat dua tahun terakhir banyak hafalan Ananda yang hilang, karena sukarnya ananda memuroja'ah (mengulang-ngulang) hafalan. Semoga program ini mampu menimalisir kelupaan Ananda saat mengikuti uji publik, harapnya. Sebagai orang yang bertanggung jawab dalam bidang ke Al Qur'anan, Us Yuni panggilan akrabnya memastikan, bahwa "kegiatan Muroja'ah ini syarat kontrol, baik oleh saya maupun Kepala Sekolah." Tutupnya. Pedoman Hidup Sebagai Sekolah Islam yang berbasis Tauhid, kegaiatan SD Integral Al Fattah bersumber dari Al Qur'an dan Hadits, serta ilmu umum yang diintruksikan oleh Diknas. Kendati d...

SD Integral Al-Fattah Meraih Penghargaan Dari Diknas Kota Batu 2024

  Kota Batu : Dinas Pendidikan (Diknas) Kota Batu bekerjasama dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Batu mengadakan puncak peringatan hari guru nasional ke 53 dan PGRI ke 79 di Hall Singhasari resort, Ahad (22/12/24). Perayaan tersebut dihadiri langsung Plt Wali Kota Batu, dan Ketua PGRI Jawa Timur dan tenaga pendidik (tendik) se-Kota Batu. Hal ini ditegaskan dalam laporan Kepalas Diknas bapak M. Chori, M.Si bahwa jumlah guru yang hadir kurang lebih 5000. Beliau melanjutkan, kegiatan ini di support langsung oleh pak Plt Wali Kota Batu Dr. Aris Agung Paewai. Terbukti kegiatan ini diselenggarakan di Hall Hotel bintang 5, tentu ini penghargaan yang luar biasa bagi semua guru, khususnya di lingkungan Kota Batu, disambut tepuk tangan meriah oleh peserta yang hadir. Pada acara yang cukup khidmat ini berbagai penghargaan diberikan, mulai peserta didik, guru, sampai sekolah yang berprestasi.  Tentu ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi sekolah yang mendapatkannya. Sal...