Langsung ke konten utama

SPIRIT KETELADANAN : MOMENTUM MERAIH KEBERHASILAN




 Oleh : Moh. Humaidi*


Menampilkan sikap baik dan lembut, berupa ucapan, tindak tanduk dan cara menyikapi problem adalah sunnatullah yang harus di lakulan dan ditingkatkan, karena pada dasarnya sifat dasar manusia adalah menyukai kebaikan dan kelembutan. 

Ketika suasana kebaikan dan kelembutan berlangsung dengan maksimal maka sikap keteladanan diri akan muncul, ibarat bunga selain penampakannya menawan dan menggoda, aromanya pun semerbak dan menyemangatkan bagi penikmatnya. Begitupula Akhlak yang baik dan terpuji orang yang melakukannya merasa tentram dan terjaga diri, maka orang yang melihatnya akan merasa teduh dan nyaman apalagi setiap untaian kata-katanya mengandung hikmah dan 'ibrah.

Hal yang lumrah ini seharusnya menjadi kebiasaan baik, terus menerus, berkembang tanpa henti kecuali roh telah terpanggil. Rasulullah telah memberi teladan berupa akhlak yang baik ini, Allah tegaskan dalam Al Qur'an surah Al Ahzab :

Artinya : "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (QS al-Ahzab [33]: 21).

Bukti keteladanan Nabi Muhammad SAW. Dari sekian banyak bukti dan contoh sosok mulia ini adalah diantaranya beliau merupakan sosok pemimpin yang paling berpengaruh sepanjang sejarah kehidupan umat manusia. Hal ini diakui oleh Michael Hart seorang penulis Barat dalam bukunya “The 100, a Rangking of The Most Influential Persons in History”. Dengan sangat obyektif ia menempatkan Nabi SAW sebagai orang paling berpengaruh dalam sejarah. 

Hal itu menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW memiliki kecerdasan manajerial yang tinggi dalam mengelola, mengatur, dan menempatkan anggota masyarakatnya dalam berbagai posisi sesuai kemampuannya, sehingga dapat mencapai tujuan utama, yaitu membangun masyarakat madani yang berlandaskan nilai-nilai Rabbani.

Dalam menjalankan kepemimpinannya, Nabi SAW selalu mengedepankan akhlak mulia. Hal ini diakui oleh Husain bin Ali sebagai cucu Nabi SAW. Bahwa Nabi adalah pribadi yang menyenangkan, santai dan terbuka, mudah berkomunikasi dengan siapa pun, lemah lembut dan sopan, tidak keras dan tidak terlalu lunak, tidak pernah mencela, tidak pernah menuntut dan menggerutu, tidak mengulur waktu dan tidak tergesa-gesa.

Mari kita teladani ghiroh dan akhlak beliau dalam bersikap dan bertindak walau dianggap sulit karena terbentur dengan karakter diri, tapi setidaknya sudah berusaha. Nah  bacalah sejarah dan selami untaian hikmah-hikmahnya.

Spirit keteladanan tersebut dapat memberikan suntikan semangat kepada kita bahawa "Dalam mengendalikan sebuah organisasi sikap lemah lembut, melindungi dan tidak pernah mencela " senantiasa kita tumbuhkan dan terpupuk dalam kehidupan sehari-hari, maka visi izzatul islam akan tercapai.

Spirit menoreh keteladanan ini sangat dibutuhkan pada zaman kekinian yang serba ganget, karena untuk menemukan contoh yang ideal sangat sukar, terlebih dengan banyaknya polesan meterial yang dibanggakan, serba tidak menentunya orentasi hidup, pada saat yang sama kemungkinan mendapatkan sosok tertambatnya hati dan 'amaliyah bisa didapatkan, tapi gembos saat mendapati dirinya kurang memahami artikulasi hidup.

Memperbanyak baca dan menekuni sejarah, menyelami makna dan artikulasinya, serasa kita hidup pada masanya, akan memberikan spirit menampilkan diri lebih baik dan waspada. Sehingga menjadikan diri lebih obyektif dan artikulatif dalam menyelami 'ibrah dan arti yang sesungguhnya. Semoga bermanfa'at. []


* Da'i Dan Pendidik YPI Al Fattah - Ponpes. Hidayatullah Batu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SD Integral Al-Fattah Meraih Penghargaan Dari Diknas Kota Batu 2024

  Kota Batu : Dinas Pendidikan (Diknas) Kota Batu bekerjasama dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Batu mengadakan puncak peringatan hari guru nasional ke 53 dan PGRI ke 79 di Hall Singhasari resort, Ahad (22/12/24). Perayaan tersebut dihadiri langsung Plt Wali Kota Batu, dan Ketua PGRI Jawa Timur dan tenaga pendidik (tendik) se-Kota Batu. Hal ini ditegaskan dalam laporan Kepalas Diknas bapak M. Chori, M.Si bahwa jumlah guru yang hadir kurang lebih 5000. Beliau melanjutkan, kegiatan ini di support langsung oleh pak Plt Wali Kota Batu Dr. Aris Agung Paewai. Terbukti kegiatan ini diselenggarakan di Hall Hotel bintang 5, tentu ini penghargaan yang luar biasa bagi semua guru, khususnya di lingkungan Kota Batu, disambut tepuk tangan meriah oleh peserta yang hadir. Pada acara yang cukup khidmat ini berbagai penghargaan diberikan, mulai peserta didik, guru, sampai sekolah yang berprestasi.  Tentu ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi sekolah yang mendapatkannya. Sal...

Keseruan Kelas VI Angkatan 3 SD Integral Al-Fattah Go To Surabaya

  Batu : Merupakan momen tahunan yang ditunggu siswa/i kelas VI SD Integral Al-Fattah (SDIA) Kota Batu, yaitu study tour.  Rasa yang ditunggu siswa/i SDIA terbayar sudah. Karena kegiatan tersebut terlaksana pada Selasa (7/1/25).  Adapun peserta dari siswa/i SDIA kelas VI berjumlah 63 dan Ustadz/ah pendamping 15 orang cukup memenuhi dua bus, dari Batu menuju kota pahlawan Surabaya. Kenapa Surabaya menjadi jujukan study tour? Pertanyaan ini muncul, karena dua angkatan sebelumnya go to Jogja.  Surabaya merupakan Ibu Kota Provensi Jawa Timur, didalamnya terdapat wahana Kebun Binatang Surabaya (KBS), wisata  bahari, dan history (monumen kapal selam dan tugu pahlawan) tegas Bunda Issanu. Disamping itu lanjut ketua paguyuban kelas VI tersebut, bukan hanya itu anak-anak juga diajak bersenang-senang ke Trans Snow World (TSW), dan terkahir berlabuh ke Masjid Al -Akbar. Masjid terbesar se Jawa Timur tersebut juga sarat estetika timur tengah, tutupnya. Moment tersebut disem...

Mulia Dengan Berbakti Kepada Orang Tua

  Oleh : Moh. Homaidi * Seorang Ustadz yang santun dalam penyampaian nasehat dan senantiasa menyentuh hati. Suatu ketika beliau bercerita kepada jama'ah bahwa dua pekan sebelum ramadhan, ada seorang temannya datang dan bercerita. Bahwa ada salah satu anak buahnya di tingkat pemerintah, ia sebagai pegawai negeri sipil (PNS) tiba-tiba mengajukan resign. Melihat dan mendengar surat pemunduran diri bawahannya si pemimpin kaget dan panik. Lantas si pemimpin bertanya kenapa mau mundur, apakah ada masalah pekerjaan atau gaji kurang? Pegawai yang bersangkutan diam tanpa mengeluarkan suara. Kalau begitu jangan dulu, pekerjaan kamu bagus dan tuntas. Apa yang menjadi dasar kamu mau memundurkan diri? Sanggahnya. Pengajuan surat resign ini bukan hanya sekali dua kali, tapi sudah berkali-kali, tapi ketika ditanya alasannya kenapa? Jawabanya sama, diam tanpa suara. Di bulan ke enam pemuda yang sederahana dan punya anak yang masih kecil-kecil tersebut kembali mengajukan resign. Sebagai pemimpin, d...