Oleh : Moh. Homaidi*
Keberlangsungan kehidupan seseorang tergambar pada sejauh mana dia merasakan nikmat dalam menjalani hidup keseharian, ketenangan dalam bersikap, menyikapi persoalan dengan bijak dan pandai mendapatkan solutif produktif.
Hal ini bisa terbantu dengan adanya kemauan pribadi diantaranya senang belajar, banyak membaca, dan mampu menjeneralisasikan diri dalam kehidupan bermasyarakat.
Jika tahapan tersebut dilaksanakan dengan baik dan terarah, maka kemungkinan besar meraih nikmat yang sesungguhnya mudah didapatkan.
Banyak orang yang lupa dengan kenikmatan yang dimilikinya, nikmat sehat, nikmat hidup dan nikmat kebebasan, seyogyanya kenikmatan-kenikmatan tersebut dimanfaatkan untuk lebih dekat dengan Allah Swt. melalui puasa sunah, mengaji dan lewat kehidupan sosial sehari-hari dengan bersikap dermawan serta berakhlaqul karimah.
Tapi nyatanya masih banyak orang yang menyalahgunakan kenikmatan-kenikmatan yang tidak terhingga ini, mereka bermaksiat dengan dalih sakit mah sehingga tidak mau berpuasa baik wajib atau sunnah, berduan dengan yang bukan mahram, dan mereka berlaku dhalim terhadap dirinya dengan dalih kebebasan sehingga menantang ketentuan Allah Swt.
Perlukah kita disadarkan dengan musibah yang menyayat hati dan melukai perasaan? Tentu hal ini jauh dari harapan dan notabeni kita mengatakan na'udzubillahi mindzalik.
Nah, bagaimana cara kita mendapatkan nikmat yang sesungguhnya?
Mari kita pelajari dan selami pesan-pesan nasehat berikut ini.
Pertama "kalian ingin mendapatkan nikmat sehat maka berkunjunglah ke rumah sakit". Kenapa harus ke rumah sakit ? Karena rumah sakit adalah tempat dimana macam-macam penyakit ada di sana.
Di sinilah kesadaran bahwa sehat merupakan nikmat yang tidak terhingga, karena dengan kesehatan ini kita bisa beribadah dengan tenang dan lebih khusu'. Dengan sehat inipula segala keberhasilan dan cita-cita kita dapatkan.
Mari kita gunakan nikmat sehat ini dengan memperbanyak ibadah dan sholat tepat waktu, karena sholat tepat waktu adalah bagian ibadah yang paling utama.
Kedua "kalian ingin mendapatkan nikmat hidup maka berziarahlah ke kuburan". Kuburan adalah tempat bersemayamnya manusia, berakhirnya kekuasaan, kekayaan dan kedhaliman.
Kuburan adalah nasehat hidup yang efektif untuk menyadarkan diri, dan mengingatkan bahwa sesungguhnya hidup ini hanya sebentar dan singgah sesaat untuk meraup bekal yang mengekalkan.
Berziarahlah ke kuburan karena di sana akan kita dapatkan hidup yang sesungguhnya, hidup yang menyadarkan diri bahwa semua akan bermuara kedalamnya.
Berziarahlah karena suasana itu akan mengingatkan diri bahwa kedua orang tua yang telah membesarkan dan menghantarkan kita menjadi pribadi yang sholeh/ah tidak terlupakan, tentu dengan segera minimal bershadaqoh sebagai bentuk ketaatan dan kepatuhan kepadanya.
Mari kita nikmati nikmat sehat ini dengan memperbanyak ilmu dan ta'lim serta berbagi kepada sesama.
Ketiga "kalian ingin mendapatkan nikmat kebebasan maka berkunjunglah ke penjara". Penjara adalah tempat yang notabeni orang bermasalah, walau tidak semua yang dipenjara orang-orang yang bermasalah.
Penghuni penjara sangat terbatas untuk bergerak, mereka tidak bisa berjumpa dengan keluarga, teman dan jama'ahnya bahkan mereka tidak bisa berkunjung hingga nyaris tersiksa.
Maka nikmat kebebasan ini kita manfa'atkan untuk berkunjung ke sanak family dekat atau jauh, teman atau lawan.
Mari kita manfa'atkan nikmat kebebasan ini dengan memperbanyak ibadah dan bersyukur berupa memperkuat ukhuwah islamiyah lewat manhaj nubuwah.
Semoga kita dimudahkan oleh Allah Swt. dalam meraih nikmat yang sesunggunya, dan senantiasa mendapatkan bimbingan-Nya. Tidak terkecuali kedua orang tua kita.[]
Subhanallah mantab...lanjutkan semuga allah mempermudah kedepannya.
BalasHapus