Oleh : Homaidi*
Setiap jiwa yang terlahir sudah mendapatkan takdirnya, baik takdir yang dikehendaki atau tidak. Salah satu ketetapan saat masih dalam kandungan. Lalu bagaimana menyikapinya?
Takdir ialah adalah ketentuan suatu peristiwa yang terjadi secara suka dan tidak karena Allah yang menentukan manusia yang menjalankan.
Hal ini diperkuat dalam Firman Allah Swt. Al Quran surat Al Ahzab ayat 38 :
مَّا كَانَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ مِنْ حَرَجٍ فِيمَا فَرَضَ ٱللَّهُ لَهُۥ ۖ سُنَّةَ ٱللَّهِ فِى ٱلَّذِينَ خَلَوْا۟ مِن قَبْلُ ۚ وَكَانَ أَمْرُ ٱللَّهِ قَدَرًا مَّقْدُورًا
Artinya: "Tidak ada suatu keberatanpun atas Nabi tentang apa yang telah ditetapkan Allah baginya. (Allah telah menetapkan yang demikian) sebagai sunnah-Nya pada nabi-nabi yang telah berlalu dahulu. Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku."
Ayat tersebut menegaskan bahwa suka atau tidak? suatu yang telah dan akan terjadi itu berupa sunnah para Nabi terdahulu, dan sungguh beruntunglah orang yang bersabar atas apa yang menimpa dengan tetap berpegang teguh atas keimanannya. Sekarang, tinggal kita mau menerima atau tidak? Maka salah satu ciri orang beriman ialah menerima akan takdir yang dialaminya. Jalani dan bersyukur adalah sikap yang paling bijak.
Macam dan pengertian Takdir
Pertama, Takdir mubram
Ketetapan ini adalah mutlak dari Allah SWT yang pasti berlaku. Manusia tidak diberi peran untuk mewujudkan takdir ini. Contoh takdir mubram adalah kematian, kelahiran, dan jenis kelamin.
Tidak ada yang bisa merencanakan bahkan merubah, kalaupun bisa hanya mirip dan tidak bertahan lama, karena ini yang disebut melawan takdir. Dan sungguh celaka orang yang melawannya, karena dia akan mendapat ancaman yang amat pedih.
Kedua, Takdir mu'allaq
Ketentuan ini masih bisa diubah melalui usaha, kerja keras, dan doa. Misal belajar dan berusaha untuk memperbaiki prestasi sekolah, taat aturan tiap saat, dan menjalankan pola hidup sehat untuk mencegah sakit.
Hal ini diperkuat dalam Firman Allah Swt., dalam surat As Syams ayat ke 8
فَأَلْهَمَهَا فُجُورَهَا وَتَقْوَىٰهَا
Artinya: Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.
Ayat tersebut mengindikasikan tentang takdir mu'allaq, bahwa manusia diciptakan dengan memiliki akal dan hati untuk berfikir serta bergerak, kearah mana dia akan melangkah dan mau seperti apa? Inilah salah satu fungsi ilham. Jangan salah memilih.!
Maka setiap insan harus pandai memilih jalan yang ia tempuh, apakah jalan itu baik ataukah sebaliknya, karena setiap langkah dan amalan hamba akan dipertanggung jawabkan di hari kiamat kelak, Allah berfirman :
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ ۖ وَمَنْ أَسَاءَ فَعَلَيْهَا ۗ وَمَا رَبُّكَ بِظَلَّامٍ لِلْعَبِيدِ
Artinya : Barangsiapa yang mengerjakan amal yang sholeh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barangsiapa mengerjakan perbuatan jahat, maka (dosanya) untuk dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menganiaya hamba-hamba-Nya.) -Fussilat : 46.
Hal ini menjabarkan bahwa apa yang pernah kita perbuat akan kembali kepada dirinya, dan tidak akan berlalu
Sabar
Sabar adalah kunci utama meraih kebahagaiaan. Rahasia dibalik apa yang telah ditetapkan khususnya berkaitan dengan takdir mu'allaq, Sabar adalah landasan utama dalam meniti karir. Tentu yang diiringi dengan usaha dan ikhtiar.
Usaha mencari jalan keluar dari setiap masalah yang ada. Ikhtiar, memilah dan memilih sesuai bakat dan minat yang diinginkan tentu pada tataran yang dikehendaki Allah dan Rasul-Nya.
Betapa banyak diantara kita yang gegabah, dengan dalih keluar dari zona hero tapi yang terjadi penyesalan selalu terhinggap. Gunakan akal pikiran dalam memilih dengan mengedepankan hati untuk memutuskan, in syaa Allah hasilnya barokah (زيادة الخير) semoga. []
* Guru SD Integral Al-Fattah, Da'i Kota Batu dan Pengurus PGMNI Jatim.
Komentar
Posting Komentar