Langsung ke konten utama

Pegang Erat Al-Qur'an, Maka Selamat

 


Al-Qur'an adalah pegangan hidup orang muslim. Sebagai panduan dan orentasi dalam meraih kesuksesan, Al-Qur'an merupakan sandaran dasar dalam meraihnya.

Maka tidak salah jika ada gemuruh ummat islam ketika terjadi penodaan Al-Qur'an baik berupa umpatan, perobekan, injakan bahkan pembakaran. Sebagaimana terjadi beberapa terakhir di Belanda, mushaf Al-Qur'an dirobek, diinjak, dan dibakar. 

Hal ini mengundang amarah ummat islam diberbagai daerah, mulai dari hujatan, laknat, dan do'a serapah, hingga unjuk rasa. Itu adalah ekspresi ketidak relaan ummat dalam menjaga kitab sucinya. 


Berbagai bentuk ekspresi dikeluarkan ummat mulai naratif (artikel) , oratif (unjuk rasa) hingga canel youtube (diskusi intraktif). Apa yang bisa kita lakukan? Lakukanlah..! daripada diam tanpa tindakan, pertanda iman lemah. Setidaknya tindakan itu adalah upaya kecondongan kita membela Agama Allah.

Bagaimana sikap kita terhadap sebagian orang yang mengatakan Al-Qur'an tidak perlu dibela, Allah pasti telah menjaganya?

Ternyata sikap ini telah Allah jawab dalam firman-Nya :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِن تَنصُرُوا۟ ٱللَّهَ يَنصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ

Artinya: "Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." (Q.S Muhammad :7)

Ayat ini merupakan perintah dari Allah kepada orang-orang yang beriman agar mereka menolong (membela) Allah dengan menegakkan AgamaNya, menyeru manusia kepadaNya serta berjihad melawan musuh-musuhNya yang dilakukan dengan tujuan untuk mencari ridha Allah. 

Jika mereka melakukan hal itu, maka Allah akan memberikan pertolongan pada mereka dan meneguhkan kaki mereka. Dalam tafsir As-Sa'di menyebutkan "orang yang menolong agama Allah hati mereka diberi kesabaran, ketenangan serta keteguhan serta membuat jasad mereka bersabar menghadapi itu, dan memberikan mereka pertolongan untuk mengalahkan musuh-musuh mereka". 

Ini merupakan janji dari Allah Yang Maha Mulia dan Maha Benar janjinya, siapa pun yang menolongNya dengan perkataan dan perbuatan, maka akan diberi pertolongan oleh Allah serta diberi kemudahan untuk mendapatkan factor-faktor kemenangan seperti keteguhan hati dan lainnya.

Keselamatan

Al-Qur'an adalah sumber keselamatan, kandungan di dalamnya syarat dengan kisah, ibrah, dan panduan dalam meraih kenikmatan.

Keselamatan dari kehancuran dan kerugian dalam menempuh kehidupan. Salah satu contoh, orang yang berlaku baik akan mendapatkan kebaikannya sendiri, begitupula sebaliknya (Q.S Ar-Rahman : 60).

Lalu bagaimana menjaga Agama ini, lewat kitab sucinya?

Pertama : Belajarlah Al - Qur'an dengan baik dan benar. Kuasai ilmu Tajwid dan Ulumul Qur'an.

Kedua : Hafalkan, karena dengan menghafal Al-Qur'an, seakan ia selalu ada di hati. Sekaligus sebagai pengingat jika ada upaya pemalsuan surat atau ayat.

Ketiga : Bacalah Al-Qur'an secara rutin dan renungkanlah maknanya, serta 'amalkan isinya. Maka dengan demikian hati akan tenang, dan selalu sabar dalam menjalani kehidupan. 

Allah berfirman, Artinya : (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (Qs. Ar-Ra’d ayat 28)

Salah satu cara mengingat Allah adalah dengan membaca dan merenugkan maknanya.

Demikian beberapa cara kita merawat dan menjaga Al-Qur'an dari musuh-musuh Allah, tidak hanya sebagai pajangan, melengkapi hiasan ruangan. Tapi benar-benar menjadi asupan perjuangan lahir dan batin.

Semoga kita senantiasa menjadi pembela Agama Allah, melalui semangat belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya.[]/Humed*

*Salah satu Guru SD Integral Al-Fattah Fullday School - Kota Batu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SD Integral Al-Fattah Meraih Penghargaan Dari Diknas Kota Batu 2024

  Kota Batu : Dinas Pendidikan (Diknas) Kota Batu bekerjasama dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Batu mengadakan puncak peringatan hari guru nasional ke 53 dan PGRI ke 79 di Hall Singhasari resort, Ahad (22/12/24). Perayaan tersebut dihadiri langsung Plt Wali Kota Batu, dan Ketua PGRI Jawa Timur dan tenaga pendidik (tendik) se-Kota Batu. Hal ini ditegaskan dalam laporan Kepalas Diknas bapak M. Chori, M.Si bahwa jumlah guru yang hadir kurang lebih 5000. Beliau melanjutkan, kegiatan ini di support langsung oleh pak Plt Wali Kota Batu Dr. Aris Agung Paewai. Terbukti kegiatan ini diselenggarakan di Hall Hotel bintang 5, tentu ini penghargaan yang luar biasa bagi semua guru, khususnya di lingkungan Kota Batu, disambut tepuk tangan meriah oleh peserta yang hadir. Pada acara yang cukup khidmat ini berbagai penghargaan diberikan, mulai peserta didik, guru, sampai sekolah yang berprestasi.  Tentu ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi sekolah yang mendapatkannya. Sal...

Keseruan Kelas VI Angkatan 3 SD Integral Al-Fattah Go To Surabaya

  Batu : Merupakan momen tahunan yang ditunggu siswa/i kelas VI SD Integral Al-Fattah (SDIA) Kota Batu, yaitu study tour.  Rasa yang ditunggu siswa/i SDIA terbayar sudah. Karena kegiatan tersebut terlaksana pada Selasa (7/1/25).  Adapun peserta dari siswa/i SDIA kelas VI berjumlah 63 dan Ustadz/ah pendamping 15 orang cukup memenuhi dua bus, dari Batu menuju kota pahlawan Surabaya. Kenapa Surabaya menjadi jujukan study tour? Pertanyaan ini muncul, karena dua angkatan sebelumnya go to Jogja.  Surabaya merupakan Ibu Kota Provensi Jawa Timur, didalamnya terdapat wahana Kebun Binatang Surabaya (KBS), wisata  bahari, dan history (monumen kapal selam dan tugu pahlawan) tegas Bunda Issanu. Disamping itu lanjut ketua paguyuban kelas VI tersebut, bukan hanya itu anak-anak juga diajak bersenang-senang ke Trans Snow World (TSW), dan terkahir berlabuh ke Masjid Al -Akbar. Masjid terbesar se Jawa Timur tersebut juga sarat estetika timur tengah, tutupnya. Moment tersebut disem...

Mulia Dengan Berbakti Kepada Orang Tua

  Oleh : Moh. Homaidi * Seorang Ustadz yang santun dalam penyampaian nasehat dan senantiasa menyentuh hati. Suatu ketika beliau bercerita kepada jama'ah bahwa dua pekan sebelum ramadhan, ada seorang temannya datang dan bercerita. Bahwa ada salah satu anak buahnya di tingkat pemerintah, ia sebagai pegawai negeri sipil (PNS) tiba-tiba mengajukan resign. Melihat dan mendengar surat pemunduran diri bawahannya si pemimpin kaget dan panik. Lantas si pemimpin bertanya kenapa mau mundur, apakah ada masalah pekerjaan atau gaji kurang? Pegawai yang bersangkutan diam tanpa mengeluarkan suara. Kalau begitu jangan dulu, pekerjaan kamu bagus dan tuntas. Apa yang menjadi dasar kamu mau memundurkan diri? Sanggahnya. Pengajuan surat resign ini bukan hanya sekali dua kali, tapi sudah berkali-kali, tapi ketika ditanya alasannya kenapa? Jawabanya sama, diam tanpa suara. Di bulan ke enam pemuda yang sederahana dan punya anak yang masih kecil-kecil tersebut kembali mengajukan resign. Sebagai pemimpin, d...