By. : Moh. Homaidi*
Pemandangan pertama awal masuk bulan Ramadhan, jama'ah sholat di Masjid dan di Musholla tidak seperti biasanya meluber hingga keluar area.
Tapi pemandangan ini bisa dipastikan 1-2 pekan pertama bertahan, setelah itu berkurang, karena lebih banyak mengisi shof di mul, tempat pembelanjaan.
Diskon perbelanjaan mulai bertaburan, baik online ataupun offline, padahal diskon yang Allah berikan pada bulan Ramadhan, terlebih 10 terakhir bulan lebih besar dan berharga.
Tapi betapa banyak orang yang sudah mulai lalai meraih sukses pada bulan tersebut.
Begitupula semangat berpuasa, mulai menghindari hal-hal yang membatalkan, hingga yang melalaikan siap dijauhi.
Tapi saat memasuki pertengahan Ramadhan semangat itu mulai pudar.
Apa yang terjadi? Kenapa semangat Sholat berjamaah dan berpuasa menurun?
Bisa jadi, itu terjadi kerena mereka sudah melakukan hal-hal yang merusak nilai pahala ibadah tersebut.
Apa saja itu?
Dari Shahabat Anas ra., meriwayatkan dari Nabi Muhammad Saw., bersabda : "Sesungguhnya beliau bersabda, lima perkara yang bisa menghapus puasa, artinya membatalkan pahalanya."
Pertama, berbohong. Perbuatan ini sangat mudah dilakukan, hanya mangkir dari kebenaran, mengaku tidak salah sudah cukup.
Orang yang melakukan perbuatan tersebut disebut, kadzdzab, pendusta. Nilai puasa yang dia lakukan berguguran.
Kedua, ghibah/mengunjing. Orang yang gemar membicarakan kejelekan orang lain, dan senang mengumbarnya adalah perbuatan tercela.
Parahnya, orang tersebut termasuk orang yang senang memakan bangkai suadaranya sendiri.
Ketiga, namimah/mengadu domba. Orang yang senang mengadu kesalahan orang lain, dengan berharap dirinya mendapat hati.
Sangat disayangkan, dia ingin mendapat pujian dan penghormatan dengan cara menjatuhkan dan menjelekkan harga diri orang lain.
Keempat, sumpah palsu. Ialah orang yang senantiasa mencari kebenaran dibalik sumpahnya.
Mencari kedudukan dan harta dunia dengan cara mengumbar sumpah serapah. Dia hidup dibalik pusaran Agama dengan cara bersumpah.
Kelima, memandang dengan syahwat. Orang yang senang mengumbar pandangannya dengan syahwat kepada selain mahram.
Do'a
Munajat salah satu jalan mendapat bimbingan, dan bentuk ketergantungan hamba kepada sang Kholiq.
Seseorang juga dikatakan sombong, jika dia bergantung hanya pada ikhtiyar. Mengedepankan ilmu tanpa melibatkan Allah dalam segala aktivitasnya, enggan megawali dengan basmalah. Na'udzubillah.
Do'a adalah bagian penting meraih kemulian pada bulan Ramadhan, tidak ada jaminan seseorang mampu menempuh sampai garis finis apalagi sampai meraih juara.
Hanya dengan melibatkan Allah lah, semua akan bisa tercapai. Berdo'a adalah cara menuju kepada-Nya.
Gantungkan harapan kita hanya kepada Allah, maka ketenangan dan kemuliaan akan teraih.[]
*Salah satu Pendidik di SD Integral Al-Fattah Fullday School - Kota Batu
Komentar
Posting Komentar