Langsung ke konten utama

Niat Baik Tidak Cukup

 


By. : Moh. Homaidi*

Ada teman jauh datang menemui saya, sudah lama tidak ketemu. Panjang lebar dia bercerita. 

Di ujung perbincangan itu, dia mengaku kesel kepada salah seorang Ustadz, yang ujuk-ujuk mengingatkan dirinya agar mendirikan sholat, tentu dengan nasehat yang cukup panjang, ngakunya.

Akhirnya, si teman saya tidak terima atas apa yang di dengarnya. "Kamu ini siapa?, mau nyuruh-nyuruh, orang tua bukan apalagi saudara." Hardiknya.

Ternyata pertemuan dengan si Ustadz ini, membuat dirinya menjadi renggang, dan terkesan malas ketemu dengan orang yang berkedok Agama. Tutupnya.

Saya yang mendengarkan ini, seakan tersambar petir di siang bolong. Telinga memanas, dan wajah pun mulai tegang. Sambil saya beristighfar, seraya menata hati.

Dan berharap semoga beliaunya segera mendapat hidayah, dan ridha Allah SWT.

Mengajak orang lain untuk berbuat baik, mengingatkan, dan membimbing. Ternyata tidak cukup dengan niat baik. Taruhlah, ujuk-ujuk menyampaikan. Tidak mau tahu, nanti tersinggung atau tidak.

Karena pada prinsipnya mengajak kepada hal makruf sangat dianjurkan, dan Allah tegaskan anjuran tersebut dalam QS. Ali Imron : 104.

Siapa yang memungkiri bahwa mengajak kepada kebaikan itu, kurang baik, bahkan merasa hina. Semua baik, bahkan menjadi kabar gembira, karena sebaik-baik perkataan itu adalah dakwah.

Allah tegaskan dalam QS. Fushilat: 33 

وَمَنْ اَحْسَنُ قَوْلًا مِّمَّنْ دَعَآ اِلَى اللّٰهِ 

Artinya : "Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah (Dakwah)."

Penjelasan tersebut mengingatkan kita, bahwa bagaimana perkataan itu, senantiasa mengandung nasehat, spirit, dan evaluatif.

Bukan sebaliknya asbun (asal bunyi), tidak mengandung makna blas. Yang ada bualan, bahkan cacian. Ini seharusnya yang kita hindari.

Tentu hal ini harus diiringi dengan niat baik, syarat tujuan. Untuk apa melakukan itu, dan siapa yang kita ajak bicara.

Pahami

Sebelum menyampaikan masukan atau nasehat. Pahami dulu siapa yang kita ajak bicara. Sudah kah dia siap untuk menerima nasehat.

Pahami gaya bicaranya, serta maksud tujuanya. Apa sebenarnya yang dia inginkan dari pembicaraan tersebut.

Karena terkadang mereka datang kepada kita, hanya ingin di dengar keluh kesahnya. Tidak butuh masukan, apalagi nasehat.

Jangan kemudian jadi bumerang, niat baik ternyata sambutannya kurang baik, bahkan fatal.

Yakin dan percaya, apa yang akan kita dapatkan setelah memahami kerakternya. Memudahkan kita untuk berbuat lebih baik kedepan.

Keteladanan

Perlu keteladanan bagi seorang yang ingin mengajak orang lain, agar lebih baik. Karena bisa jadi orang lain tahu celah dirinya, sehingga membuat orang lain yang mendengarnya apatis.

Dan ini cukup bahaya bagi seorang Dai, harusnya lebih hati-hati, tidak tergesa-gesa dalam hal memvonis dan menyalahkan orang lain.  Apalagi melihat orang lain hina.

Terus berikan contoh yany terbaik, bawakan oleh-oleh jika berkunjung ke rumah seorang mad'unya. Serta jangan lupa sisipkan do'a untuknya. Karena yang punya hati itu adalah Allah.[]

*Aktivis Sosial dan Pendidik

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SD Integral Al-Fattah Meraih Penghargaan Dari Diknas Kota Batu 2024

  Kota Batu : Dinas Pendidikan (Diknas) Kota Batu bekerjasama dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Batu mengadakan puncak peringatan hari guru nasional ke 53 dan PGRI ke 79 di Hall Singhasari resort, Ahad (22/12/24). Perayaan tersebut dihadiri langsung Plt Wali Kota Batu, dan Ketua PGRI Jawa Timur dan tenaga pendidik (tendik) se-Kota Batu. Hal ini ditegaskan dalam laporan Kepalas Diknas bapak M. Chori, M.Si bahwa jumlah guru yang hadir kurang lebih 5000. Beliau melanjutkan, kegiatan ini di support langsung oleh pak Plt Wali Kota Batu Dr. Aris Agung Paewai. Terbukti kegiatan ini diselenggarakan di Hall Hotel bintang 5, tentu ini penghargaan yang luar biasa bagi semua guru, khususnya di lingkungan Kota Batu, disambut tepuk tangan meriah oleh peserta yang hadir. Pada acara yang cukup khidmat ini berbagai penghargaan diberikan, mulai peserta didik, guru, sampai sekolah yang berprestasi.  Tentu ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi sekolah yang mendapatkannya. Sal...

Keseruan Kelas VI Angkatan 3 SD Integral Al-Fattah Go To Surabaya

  Batu : Merupakan momen tahunan yang ditunggu siswa/i kelas VI SD Integral Al-Fattah (SDIA) Kota Batu, yaitu study tour.  Rasa yang ditunggu siswa/i SDIA terbayar sudah. Karena kegiatan tersebut terlaksana pada Selasa (7/1/25).  Adapun peserta dari siswa/i SDIA kelas VI berjumlah 63 dan Ustadz/ah pendamping 15 orang cukup memenuhi dua bus, dari Batu menuju kota pahlawan Surabaya. Kenapa Surabaya menjadi jujukan study tour? Pertanyaan ini muncul, karena dua angkatan sebelumnya go to Jogja.  Surabaya merupakan Ibu Kota Provensi Jawa Timur, didalamnya terdapat wahana Kebun Binatang Surabaya (KBS), wisata  bahari, dan history (monumen kapal selam dan tugu pahlawan) tegas Bunda Issanu. Disamping itu lanjut ketua paguyuban kelas VI tersebut, bukan hanya itu anak-anak juga diajak bersenang-senang ke Trans Snow World (TSW), dan terkahir berlabuh ke Masjid Al -Akbar. Masjid terbesar se Jawa Timur tersebut juga sarat estetika timur tengah, tutupnya. Moment tersebut disem...

Mulia Dengan Berbakti Kepada Orang Tua

  Oleh : Moh. Homaidi * Seorang Ustadz yang santun dalam penyampaian nasehat dan senantiasa menyentuh hati. Suatu ketika beliau bercerita kepada jama'ah bahwa dua pekan sebelum ramadhan, ada seorang temannya datang dan bercerita. Bahwa ada salah satu anak buahnya di tingkat pemerintah, ia sebagai pegawai negeri sipil (PNS) tiba-tiba mengajukan resign. Melihat dan mendengar surat pemunduran diri bawahannya si pemimpin kaget dan panik. Lantas si pemimpin bertanya kenapa mau mundur, apakah ada masalah pekerjaan atau gaji kurang? Pegawai yang bersangkutan diam tanpa mengeluarkan suara. Kalau begitu jangan dulu, pekerjaan kamu bagus dan tuntas. Apa yang menjadi dasar kamu mau memundurkan diri? Sanggahnya. Pengajuan surat resign ini bukan hanya sekali dua kali, tapi sudah berkali-kali, tapi ketika ditanya alasannya kenapa? Jawabanya sama, diam tanpa suara. Di bulan ke enam pemuda yang sederahana dan punya anak yang masih kecil-kecil tersebut kembali mengajukan resign. Sebagai pemimpin, d...