Langsung ke konten utama

Bahaya Menghardik!

 


By. Moh. Homaidi*

Suatu hari saat saya naik bus, seperti biasa sebelum bus berangkat, silih berganti para pengamin memberi hiburan, senandung yang menghibur dan menghanyutkan.

Ketika supir mulai masuk ke posisinya, pengamin terakhir yang masuk menyegerakan nadanya, ternyata justru merusak not yang ada, membuat para penumpang sinis mendengarnya. Di penghujung irama si pengamin minta maaf jika ada khilaf dan salah, seperti biasa kantong ajaib di keluarkan, satu persatu para penumpang di tarik, bagi yang mau, bagi yang ogah pura-pura tidur, atau menggerakkan tangan, seraya menghadapkan telapak tangannya.

Tapi tanpa di duga, ada penumpang yang menghina dan menghardik, seraya menyahut "sudah tidak enak, minta uang lagi, pergi sana, awas nanti kalau kembali lagi!". Ini membuat wajah si anak pengamin merah karena malu dan menahan amarah karena terancam.

Melihat kajadian itu, hati ini bergumam, baguslah anak itu sudah punya karya walau belum optimal. Sudah mau berusaha untuk menghibur para penumpang, suka atau tidak, begitu kerasnya hidup di luar sana. Maka kita harusnya bisa menghargai hasil karya mereka.

Maka perlu jadi renungan, andaikan kita berada di posisi mereka. Belum tentu kita kuat dan mampu berkarya, tidur di emperan toko, makan apa adanya, dan rela berpanas-panas hanya mencari sesuap nasi. 

Hindari Menghardik

Merasa diri lebih bagus daripada orang lain, sementara karya orang lain jelek. Sehingga mudah mencela dan menghardik. Hindarilah karena itu sangat mebahayakan bagi dirinya. Orang lain akan menjauh, dan menjadi sarang tumbuhnya permusuhan.

Imam Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan, “Allah Ta’ala melarang dari perbuatan sikhriyyah (menghina) terhadap manusia, yaitu sikap merendahkan orang lain dan menghina mereka. Hal ini sebagaimana terdapat pula dalam hadits Nabi tatkala beliau bersabda, ‘Sombong itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain’, maksudnya adalah menghina dan menganggap orang lain lebih rendah, dan ini adalah perbuatan haram.

Saling Memberi

Anjuran saling memberi dalam syari'at sangat dianjurkan Rasulullah ﷺ bersabda dalam kitab At Targhib wat Tarhib : 

Artinya : "Saling memberi hadiah kalian, karena sesungguhnya saling memberi hadiah itu bisa menghilangkan dendam dalam hati, dan jangan sekali-kali meremehkan seseorang kepada tetangganya meskipun dengan sebagian teracak kaki kambing".

Hadits ini menggambarkan, indahnya dalam sebuah pergaulan jika dibumbui dengan saling memberi dan menghargai. Karena dengan memberi tumbuh semangat mengahrgai dan menghormati. 

Dan ini salah satu cara untuk melunakkan hati sebab permusuhan ialah dengan saling memberi, dendam akan sirna, permusuhan pun akan reda.[]

*Aktivis Sosial dan Pendidik


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SD Integral Al-Fattah; Outing Puncak Tema Di Lanud Abd Sholeh Malang

  Batu : Seru banget, ucap salah satu anak peserta puncak tema kelas 1 SD Integral Al-Fattah Fullday School di Lanud Abd Sholeh Malang, sebut saja mas Natan, rabu (13/11/24. Aku sangat senang Ustadz, karena langsung ketemu pesawat tempur. Aku ingin jadi tentara pembela tanah Air Indonesia, aku juga sama Ustadz, diikuti teman-teman yang lain, harap mereka kompak. Setelah dari sekadon teknis (sekatek) Abd Sholeh, mengikuti arahan dan melihat langsung alusista TNI Angkatan Udara. Ananda lanjut ke area taman guna mengikuti kegiatan berikutnya yaitu menulis pengalaman selama kegiatan berlangsung.    Suasana menulis pengalaman "menyenangkan" Selesai ananda mengurai pengalaman serunya di atas kertas putih, mereka lanjut makan siang bersama. Alhamdulillah, acara berlangsung meriah karena didukung langsung para Bunda paguyuban yang luar biasa, bekerja tanpa pamrih, tapi yakinlah bantuan para Bunda akan dipetik oleh Ananda yang sholeh/ah. Ucapan terimakasih dari pihak SD Integral A...

Muroja'ah ; Rutinitas Pekanan SD Integral Al Fattah

  Kota Batu, SD Integral Al Fattah melaksanakan rutinitas pekanan berupa "Muroja'ah Hafalan," Kamis (22/8). Kegiatan ini menjadi program Sekolah guna menjaga hafalan sesaui target. Mulai dari Juz 30, 29, dan Juz 1. Adapun tempat halaqoh Siswa/i sesuai capaian masing-masing. Ustadzah Wahyuni, S.Pd.I sebagai Waka Al Qur'an mengangkat program ini, karena mengingat dua tahun terakhir banyak hafalan Ananda yang hilang, karena sukarnya ananda memuroja'ah (mengulang-ngulang) hafalan. Semoga program ini mampu menimalisir kelupaan Ananda saat mengikuti uji publik, harapnya. Sebagai orang yang bertanggung jawab dalam bidang ke Al Qur'anan, Us Yuni panggilan akrabnya memastikan, bahwa "kegiatan Muroja'ah ini syarat kontrol, baik oleh saya maupun Kepala Sekolah." Tutupnya. Pedoman Hidup Sebagai Sekolah Islam yang berbasis Tauhid, kegaiatan SD Integral Al Fattah bersumber dari Al Qur'an dan Hadits, serta ilmu umum yang diintruksikan oleh Diknas. Kendati d...

SD Integral Al-Fattah Meraih Penghargaan Dari Diknas Kota Batu 2024

  Kota Batu : Dinas Pendidikan (Diknas) Kota Batu bekerjasama dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Batu mengadakan puncak peringatan hari guru nasional ke 53 dan PGRI ke 79 di Hall Singhasari resort, Ahad (22/12/24). Perayaan tersebut dihadiri langsung Plt Wali Kota Batu, dan Ketua PGRI Jawa Timur dan tenaga pendidik (tendik) se-Kota Batu. Hal ini ditegaskan dalam laporan Kepalas Diknas bapak M. Chori, M.Si bahwa jumlah guru yang hadir kurang lebih 5000. Beliau melanjutkan, kegiatan ini di support langsung oleh pak Plt Wali Kota Batu Dr. Aris Agung Paewai. Terbukti kegiatan ini diselenggarakan di Hall Hotel bintang 5, tentu ini penghargaan yang luar biasa bagi semua guru, khususnya di lingkungan Kota Batu, disambut tepuk tangan meriah oleh peserta yang hadir. Pada acara yang cukup khidmat ini berbagai penghargaan diberikan, mulai peserta didik, guru, sampai sekolah yang berprestasi.  Tentu ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi sekolah yang mendapatkannya. Sal...