Langsung ke konten utama

Ibadah, Sebaiknya Disembunyikan

 


By. : Moh. Homaidi*

Setiap Hari raya 'Idul Adha disebut juga hari besar, banyak orang berbondong-bondong melakukan Qurban, mulai dari orang biasa, artis sampai pejabat. Hewan yang dibeli pun tidak tanggung-tanggung sapi atau kerbau yang besar.

Tapi ironisnya, Hewan Qurban yang sudah terbeli di posting di medsos. Ini milik artis fulan, atau milik bapak fulan. Datang pemiliknya seraya memberi makan dan tidak lupa foto bersama dengan hewan yang sudah dibeli.

Yang punya merasa bangga, bahkan tidak jarang umbar kebesaran dan gemuknya, akhirnya netizen yang maha benar pun ikut koment, baru terjadi tuduh menuduh. Yang punya tidak terima, sementara netizen mengingatkan seraya gemes.

Hati-hati khawatir hewan yang disiapkan untuk Qurban sia-sia pahalanya, sebab riya', ingin dilihat orang lain atau ujub, bangga diri. Ini adalah penyakit yang akan menggoroti keikhlasan. Padahal ibadah yang benar, ialah ibadah yang disembunyikan.

Dari Sa’ad bin Abi Waqqash, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعَبْدَ التَّقِىَّ الْغَنِىَّ الْخَفِىَّ

Artinya : “Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bertakwa, hamba yang hatinya selalu merasa cukup dan yang suka mengasingkan diri.” (HR. Muslim no. 2965).

Mengasingkan diri ini berarti amalannya pun sering tidak ditampakkan kepada orang lain, apalagi diumbar.

Hablum Minallah Wahablum Minannas

Dikatakan hari besar karena bersamaan dengan pelaksanaan Manasik Haji dan penyembelihan Hewan Qurban.

Ibadah haji merupakan hablum minallah, hubungan antara diri dengan Allah SWT.  Sementara pembagian daging Qurban adalah ibadah hablum minannas, hubungan antara manusia, bagi-bagi kesenangan malalui daging Qurban. 

Maka didalamnya ada hari tasyrik, yang mana orang Islam dilarang berpuasa. Waktu yang tersedia pun cukup lama, yaitu 3 hari berturut-turut.

Pada waktu inilah disunnahkan melakukan penyembelihan Hewan Qurban dan pembagian daging, kepada fakir dan miskin. Yang mana tujuan pembagian daging ini dalam rangka ibadah sosial, berbagi kepada sesama.

Hilangkan rasa ingin dilihat orang lain, mengharap pujian dan bangga atas prestasi hewan yang disediakan. Cukuplah Allah yang tahu atas ibadah yang kita siapkan. In syaa Allah kita akan mendapatkan pahala yang setimpal.[]

*Aktivis Sosial Dan Pendidik




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keseruan Kelas VI Angkatan 3 SD Integral Al-Fattah Go To Surabaya

  Batu : Merupakan momen tahunan yang ditunggu siswa/i kelas VI SD Integral Al-Fattah (SDIA) Kota Batu, yaitu study tour.  Rasa yang ditunggu siswa/i SDIA terbayar sudah. Karena kegiatan tersebut terlaksana pada Selasa (7/1/25).  Adapun peserta dari siswa/i SDIA kelas VI berjumlah 63 dan Ustadz/ah pendamping 15 orang cukup memenuhi dua bus, dari Batu menuju kota pahlawan Surabaya. Kenapa Surabaya menjadi jujukan study tour? Pertanyaan ini muncul, karena dua angkatan sebelumnya go to Jogja.  Surabaya merupakan Ibu Kota Provensi Jawa Timur, didalamnya terdapat wahana Kebun Binatang Surabaya (KBS), wisata  bahari, dan history (monumen kapal selam dan tugu pahlawan) tegas Bunda Issanu. Disamping itu lanjut ketua paguyuban kelas VI tersebut, bukan hanya itu anak-anak juga diajak bersenang-senang ke Trans Snow World (TSW), dan terkahir berlabuh ke Masjid Al -Akbar. Masjid terbesar se Jawa Timur tersebut juga sarat estetika timur tengah, tutupnya. Moment tersebut disem...

Mulia Dengan Berbakti Kepada Orang Tua

  Oleh : Moh. Homaidi * Seorang Ustadz yang santun dalam penyampaian nasehat dan senantiasa menyentuh hati. Suatu ketika beliau bercerita kepada jama'ah bahwa dua pekan sebelum ramadhan, ada seorang temannya datang dan bercerita. Bahwa ada salah satu anak buahnya di tingkat pemerintah, ia sebagai pegawai negeri sipil (PNS) tiba-tiba mengajukan resign. Melihat dan mendengar surat pemunduran diri bawahannya si pemimpin kaget dan panik. Lantas si pemimpin bertanya kenapa mau mundur, apakah ada masalah pekerjaan atau gaji kurang? Pegawai yang bersangkutan diam tanpa mengeluarkan suara. Kalau begitu jangan dulu, pekerjaan kamu bagus dan tuntas. Apa yang menjadi dasar kamu mau memundurkan diri? Sanggahnya. Pengajuan surat resign ini bukan hanya sekali dua kali, tapi sudah berkali-kali, tapi ketika ditanya alasannya kenapa? Jawabanya sama, diam tanpa suara. Di bulan ke enam pemuda yang sederahana dan punya anak yang masih kecil-kecil tersebut kembali mengajukan resign. Sebagai pemimpin, d...

Isro' Mi'roj ; Sarana Kemuliaan

  Oleh. : Moh. Homaidi * Setiap tanggal 27 Rajab umat Islam diingatkan dengan peristiwa penting Isro' Mi'roj. Pristiwa yang mengangkat derajat seseorang untuk lebih baik dan bijak. Sebagaimana yang sudah dikenal tentang Isro' Miroj, di mana saat itu Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan waktu malam dari Kota Makkah menuju Masjid Aqso Palestina, setelah itu naik ke langit 1 sampai ke 7 menggunakan kendaraan Burok, dan ke Sidrotul Muntaha. Hal yang menarik pada perkara Isro' Mi'roj ini adalah pentingnya sholat, dan menjadi momen diwajibkan melaksanakannya. Kemuliaan Allah SWT merupakan dzat yang agung dan maha tinggi. Salah satu bentuk keagungan-Nya, ketika ia memanggil Nabi Muhammad SAW ke Sidrotul Muntaha karena perkara yang mulia, yaitu sholat. Ketika perintah sholat turun  berjumlah 50 waktu, Nabi yang mulia menerima dengan seksama. Hanya saja ketika turun ke langit ke 6 beliau bertemu dengan  Nabi Musa AS., beliau mendapat saran agar bernegosiasi dengan Allah SW...