By. : Moh. Homaidi*
Ini kali kedua menginjakkan kaki di Kampus 1 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Pertama kali sampai di Kampus ini tahun 2014 saat Hidayatullah mengadakan Seminar Nasional.
Penulis bersama rombongan datang dari Hidayatullah Trenggalek sesuai wilayah, dan kegiatannya Jawa Timur saat itu terpusat di Kampus 1 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Kali ini, Selasa (27/23) datang kembali dalam rangka berbagi kebahagiaan, memenuhi undangan Wisuda salah satu Guru SD Integral Al Fattah, yang telah menyelesaikan Study Magester Bahasa Arab bersama Istri tercintanya. Selamat dan sukses, semoga ilmunya bermanfa'at.
Kegiatan yang dihadiri 800 peserta Wisudawan/ti mulai dari Strata satu sampai Doktoral, membuat seisi ruangan penuh dan serasa padat. Tapi tetap terpoleskan senyum melihat keceriaan yang diraih oleh para Wisudawan/ti.
Ulul Albab
Di belakang panggung Wisuda sebelah atas terpampang tulisan putih besar, berhiaskan Arab yang bertuliskan Ulul Albab.
Membuat penulis bertanya-tanya, apa maksud tulisan tersebut?. Penulis berusaha meyakini bahwa tulisan besar tersebut merupakan Visi besar yang diusung UIN Maulan Malik Ibrahim Malang, guna menghantarkan Mahasiswa/i berkrakter Ulul Albab.
Ulul albab adalah salah satu istilah yang terdapat dalam Al-Qur'an untuk menyebut sekelompok umat manusia yang berakal. Artinya: "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi Ulil Albab (orang-orang yang berakal)." (QS : Ali Imran,190).
Dilihat dari sisi kebahasaan, kata Ulul sendiri merupakan piranti kepemilikan dalam bahasa Arab. Sedangkan kata Albab merupakan bentuk jamak dari kata Lubb, menurut Imam Al-Ghazali Lubb merupakan intisari dari hati manusia.
Jadi pada dasarnya, konsep kecerdasan dalam Islam tidak sepenuhnya berhubungan dengan kejeniusan akal, namun juga hal-hal yang berhubungan dengan hati.
Sehingga Ulul Albab dapat diartikan orang yang pandai dalam berfikir dan berdzikir. Berfikir mendalami keilmuan melalui penelitian, perenungan atau bertadabbur. Dengan demikian dapat menghasilkan keimanan yang kuat dan kokoh. Sehingga membuat diri selalu ingat/dzikir kepada Allah dan jauh dari maksiat.
Marilah jadikan diri pribadi yang berkrakter Ulul Albab, berpegang teguh kepada Al-Qur'an dan Sunnah, serta 'Ulama Khalaf dan Salaf.[]
*Aktivis Sosial Dan Pendidik
Komentar
Posting Komentar