By. : Moh. Homaidi*
Dalam sebuah lembaga atau organisasi rekonstruksi jabatan terkadang perlu dilakukan, walau dianggap berat. Tapi karena untuk, dan demi kepentingan bersama dalam meraih tujuan yang akan dicapai. Perlu adanya lompatan strategi, termasuk diantaranya pergantian.
Hal ini mengingatkan saya saat membaca Biografi Umar bin Khattab saat menerima amanah ke Khalifahan, karya Muhammad Husain Haekal.
Sebagian besar masyarakat Madinah rupanya khawatir akan dipimpin oleh seseorang yang sudah terkenal dengan sikap kerasnya. Oleh karena itu, pidato pertama Umar bin Khattab disampaikan guna menanggapi keresahan masyarakat Makkah.
"Ketahuilah saudara-saudaraku, bahwa sikap keras itu sekarang sudah mencair. Sikap itu (keras) hanya terhadap orang yang berlaku zalim dan memusuhi kaum Muslimin," kata Umar.
"Tetapi buat orang yang jujur, orang yang berpegang teguh pada agama dan berlaku adil saya lebih lembut dari mereka semua," Umar melanjutkan.
Umar pun berdoa agar Allah melunakkan hati dan memberikan kekuatan di saat hatinya sedang lemah.
"Ya Allah, saya ini sungguh keras, kasar, maka lunakkanlah hatiku! Ya Allah, saya sangat lemah, maka berilah saya kekuatan! Ya Allah, saya ini kikir, jadikanlah saya orang dermawan!" harapnya.
Shahabat yang mendapatkan didikan langsung dari Rasulullah saja, berupaya keras untuk memperbaiki diri baik lewat doa, maupun kesiapan menerima masukan.
Apalagi kita yang belum pernah bertemu dengan Rasulullah, seharusnya lebih banyak belajar dan berusaha memperbaiki diri, agar jabatan yang di amanahkan lebih efektif.
Oleh karena itu, seyogyanya tidak ada kata berat menerima amanah, terima, dan laksanakan. Karena pada prinsipnya jabatan tidak perlu dicari, tapi jika diamanahi pantang untuk lari. Yakin dan percaya pada setiap amanah terdapat keberkahan dan kemaslahatan.
Maka jangan lupa, terus berdo'alah kepada Allah SWT agar amanah yang diterima senantiasa mendapat bimbingan dan ridha-Nya.
Belajar
Pada setiap jabatan pasti terdapat pengalaman baru, entah itu baik ataupun tidak. Disinilah kesempatan kita bisa belajar, dan berupaya agar lebih baik.
Tidak ada kata uji coba, yang ada adalah belajar bersama, menunju pribadi yang berkualitas sesuai bidang dan tanggung jawabnya.
Quraish Shihab mengatakan mengenai amanah. Amanah adalah kepercayaan yang diberikan seseorang untuk dipelihara dan dijalankan sebaik mungkin.
Dari sini menunjukkan pentingnya melaksanakan amanah, jangan sia-siakan, fokus dan kerjakanlah. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW.
أَدِّ الْأَمَانَةَ إِلَى مَنْ ائْتَمَنَكَ وَلَا تَخُنْ مَنْ خَانَكَ
Artinya: “Tunaikanlah amanah kepada orang yang mempercayaimu dan jangan engkau mengkhianati orang yang mengkhianatimu!” (HR Tirmidzi).
Hadits tersebut, memberi pesan kepada kita agar jangan lalai saat mendapat amanah. Tunaikan sebaik-sebaiknya, jika terdapat kendala dalam prosesnya, segera evaluasi dan temukan solusi. Insyaa Allah kita termasuk pribadi yang bijak, dan bijak meraih visi.[]
*Aktivis Sosial Dan Pendidik
Komentar
Posting Komentar