Langsung ke konten utama

Jangan Diam, Berusahalah Agar Tidak Merugi

 


By. : Moh. Homaidi*

Tadi siang saya dan beberapa civitas pendidik dan tenaga kependidikan Al-Fattah, sambang walimatul haj Abah Ketua Yayasan, Ustadz Abdullah Warsito, S.Hum dan Istrinya baru pulang dari Tanah suci Makkah.

Karena memang beberapa hari kedepan  Jama'ah Hajji khusus Indonesia silih berganti melakukan kepulangan sesuai kloter. 

Setelah sampai di kediaman beliau, Saya dan para Ustadz disambut hangat, dengan senyum sambil salaman dan berpelukan, hal ini menambah keakraban. 

Perbincangan pun berlangsung hangat, mulai suka ataupun duka, karena mengingat pemberitaan yang tersebar di media, bahwa banyak jama'ah Haji Indonesia yang terlantar, mulai dari terbatasnya maktab yang tersedia, sampai kurangnya makanan, hingga terjadi kelaparan.

Beliau pun membenarkan kejadian tersebut. Sungguh disayangkan dibeberapa tempat merasa tidak kebagian makanan,  ternyata juga banyak makanan yang gratis, bahkan bertumpuk-tumpuk, kenangnya.

Ustadz kelahiran asli Trenggalek ini berkisah, ada yang miris, ketika rombongan jama'ah tidak mau turun Bus karena merasa sudah bayar ke trevel sambil menunggu makanan, sempat ada yang mengaku sambil marah, bahwa istrinya belum makan mulai pagi sampai sore. Sebagian jama'ah minta dirinya agar turun bus sebab di luar banyak makanan gratis, aneh tapi nyata, sang suami tersebut tidak mau. Akhirnya mengalami kepalaran, tutupnya.

Ibrah

Pelajaran pertama yang dapat kita ambil adalah, jangan berharap kepada manusia, karena pasti mengalami rasa kecewa. Maka berharaplah hanya kepada Allah SWT.

Ali bin Abi Thalib berkata :  "Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia".

Janganlah membuat diri tersiksa, karena hanya berharap kepada Manusia. Sebab Manusia adalah hamba yang tidak punya daya untuk melakukan sesuatu, kecuali hanya mendapat ridha-Nya.

Yang kedua, pelajaran yang dapat diambil ialah, dengarkan dan ikuti saran orang lain, karena mereka mengetahui sesuatu yang kita tidak tahu, dan bisa jadi itu adalah solusi yang sebenarnya kita butuhkan.

Tapi, jika kita lebih memilih ego daripada hal yang realistis maka akan mengalami kerugian yang akan menghambat perjalanan menuju kesuksesan.

Usaha

Jangan berhenti berusaha untuk menjadi pribadi yang baik, apa yang sudah kita raih itu adalah loncatan untuk mencapai kebaikan yang lain. Tapi jika kita puas dengan kebaikan yang diperoleh, maka akan menjadi penghambat untuk meraih prestasi yang lebih.

Berusahalah untuk mendapatkan hasil, dan jangan bermalas-malasan, hingga dapat memberi manfaat untuk diri dan orang lain, seraya tetap berharap dan berdoa kepada Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda :

 عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِزْ

“Bersemangatlah melakukan hal yang bermanfaat untukmu dan meminta tolonglah pada Allah, serta janganlah engkau malas.” (HR. Muslim)

Rasa malas adalah penyakit yang dapat menghambat seseorang dalam meraih hasil, seperti ingin menjadi ahli ibadah yang rajin, sholeh, alim, dan etos kerja tinggi. Tapi saat malas melanda diri, semua kativitas kan berhenti.

Pandai-pandailah dalam mengelola ego, agar tidak terjebak dalam kemalasan yang berdapampak kepada kerugian. Rugi yang mendatangkan penyesalan dan tidak berkesudahan.

Jangan diam, dan teruslah berusaha melakukan perubahan. Tumbuhkan dalam diri karakter pemberi, karena hal itu menjadi motivasi  untuk menumbuhkan etos kerja tinggi, yang pasti akan mendapat ridha Ialahi.[]

*Aktivis Sosial Dan Pendidik

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SD Integral Al-Fattah Meraih Penghargaan Dari Diknas Kota Batu 2024

  Kota Batu : Dinas Pendidikan (Diknas) Kota Batu bekerjasama dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Batu mengadakan puncak peringatan hari guru nasional ke 53 dan PGRI ke 79 di Hall Singhasari resort, Ahad (22/12/24). Perayaan tersebut dihadiri langsung Plt Wali Kota Batu, dan Ketua PGRI Jawa Timur dan tenaga pendidik (tendik) se-Kota Batu. Hal ini ditegaskan dalam laporan Kepalas Diknas bapak M. Chori, M.Si bahwa jumlah guru yang hadir kurang lebih 5000. Beliau melanjutkan, kegiatan ini di support langsung oleh pak Plt Wali Kota Batu Dr. Aris Agung Paewai. Terbukti kegiatan ini diselenggarakan di Hall Hotel bintang 5, tentu ini penghargaan yang luar biasa bagi semua guru, khususnya di lingkungan Kota Batu, disambut tepuk tangan meriah oleh peserta yang hadir. Pada acara yang cukup khidmat ini berbagai penghargaan diberikan, mulai peserta didik, guru, sampai sekolah yang berprestasi.  Tentu ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi sekolah yang mendapatkannya. Sal...

Keseruan Kelas VI Angkatan 3 SD Integral Al-Fattah Go To Surabaya

  Batu : Merupakan momen tahunan yang ditunggu siswa/i kelas VI SD Integral Al-Fattah (SDIA) Kota Batu, yaitu study tour.  Rasa yang ditunggu siswa/i SDIA terbayar sudah. Karena kegiatan tersebut terlaksana pada Selasa (7/1/25).  Adapun peserta dari siswa/i SDIA kelas VI berjumlah 63 dan Ustadz/ah pendamping 15 orang cukup memenuhi dua bus, dari Batu menuju kota pahlawan Surabaya. Kenapa Surabaya menjadi jujukan study tour? Pertanyaan ini muncul, karena dua angkatan sebelumnya go to Jogja.  Surabaya merupakan Ibu Kota Provensi Jawa Timur, didalamnya terdapat wahana Kebun Binatang Surabaya (KBS), wisata  bahari, dan history (monumen kapal selam dan tugu pahlawan) tegas Bunda Issanu. Disamping itu lanjut ketua paguyuban kelas VI tersebut, bukan hanya itu anak-anak juga diajak bersenang-senang ke Trans Snow World (TSW), dan terkahir berlabuh ke Masjid Al -Akbar. Masjid terbesar se Jawa Timur tersebut juga sarat estetika timur tengah, tutupnya. Moment tersebut disem...

Mulia Dengan Berbakti Kepada Orang Tua

  Oleh : Moh. Homaidi * Seorang Ustadz yang santun dalam penyampaian nasehat dan senantiasa menyentuh hati. Suatu ketika beliau bercerita kepada jama'ah bahwa dua pekan sebelum ramadhan, ada seorang temannya datang dan bercerita. Bahwa ada salah satu anak buahnya di tingkat pemerintah, ia sebagai pegawai negeri sipil (PNS) tiba-tiba mengajukan resign. Melihat dan mendengar surat pemunduran diri bawahannya si pemimpin kaget dan panik. Lantas si pemimpin bertanya kenapa mau mundur, apakah ada masalah pekerjaan atau gaji kurang? Pegawai yang bersangkutan diam tanpa mengeluarkan suara. Kalau begitu jangan dulu, pekerjaan kamu bagus dan tuntas. Apa yang menjadi dasar kamu mau memundurkan diri? Sanggahnya. Pengajuan surat resign ini bukan hanya sekali dua kali, tapi sudah berkali-kali, tapi ketika ditanya alasannya kenapa? Jawabanya sama, diam tanpa suara. Di bulan ke enam pemuda yang sederahana dan punya anak yang masih kecil-kecil tersebut kembali mengajukan resign. Sebagai pemimpin, d...