Langsung ke konten utama

SEMANGAT BEKERJA TANPA BERHARAP JASA, BERDAMPAK LUAR BIASA

 


By. Moh. Homaidi*

Saat saya mengikuti Sosialisasi Transisi PAUD dan Analisis Rapot Pendidikan berbasis Data di salah satu Gugus yang ada di Kota Batu, seorang Pengawas mengenang kebiasaannya yang menghantarkan dirinya sekarang sebagai sosok yang menginspirasi Guru dan Kepala Sekolah yang berada di bawah bimbingannya.

Pengawas yang sudah berkepala lima ini menyampaikan, bahwa saat dirinya masih menjadi Guru, selalu datang lebih awal bahkan sebelum Kepala Sekolah, diakahir beliau bercerita ternyata memang beliau yang pegang kunci kantor kepala Sekolah.  Walau demikian kebiasaan baik ini terus beliau lakukan, baik di tempat yang lama ataupun di tempat baru beliau bertugas. Disamping sering datang awal beliau juga tidak rela kalau ada sampah bercecer, baik di area sekolah atau di luar. Sehingga dipastikan jalan yang dilalui beliaunya bersih dan rapi.

Kamar mandi yang setiap orang pasti membutuhkan, bahkan menjadi pembuangan akhir saat perut kembung, juga tidak lepas dari pantauan beliau. Serta dipastikan setiap hari kamar mandi tersebut bersih, rapi, dan harum. Sehingga bisa dipastikan setiap Kepala Sekolah ketika beliaunya menjadi bawahannya, selalu senang, dan bangga, karena dapat memberikan inspirasi bagi Guru-guru yang lain, kenangnya.

Akhirnya beliau diangkat menjadi Kepala Sekolah. Dan saat beliau menjadi kepala sekolah pun, apa yang pernah dilakukan terus di lestarikan hingga akhirnya menjadi inspirasi Kepala Sekolah yang lain. Kesempatan ini tidak dilewatkan oleh Kepala diknas, semangat dan tanggung jawab yang dimiliki, akhirnya menghantarkan beliau diangkat sebagai pengawas, guna memberikan spirit dan mengajarkan Kepala Sekolah agar lebih efektif dan inovatif. 

Maka dapat disimpulkan, sebuah kebaikan dan niat tulus seseorang, tanpa berharap jasa dengan hanya ingin mengoptimalkan rasa tanggung jawab dan semangat melayani pasti menghasilkan buah yang optimal.

Kebajikan Pasti Menghasilkan

Ungkapan yang sering kita dengar “usaha tak kan menghianati hasil” benar adanya, ia bukan hanya sekedar statment tapi juga upaya meyakinkan diri bahwa orang yang bersungguh-sungguh menyelesaikan tugas dengan penuh tanggung jawab, akan berbuah manis.

Jika sebuah pekerjaan ditinjau dari segi ekonomi maka yang dibutuhkan adalah hasilnya, apa keuntungan yang akan didapat? Tapi jika sebuah pekerjaan ditinjau dari segi ibadah yang terlihat adalah prosesnya. Sehingga dalam perjalanan manakala terdapat kesalahan pasti segera beristighfar dan siap memperbaiki. Inilah konsep keuntungan bekerja yang susungguhnya.

Imam Al-Gazali menegaskan dalam nasehatnya : “Jiwa manusia itu seperti cermin yang memantulkan bayangannya. Kebajikan akan membuat jiwa itu bersinar, sementara keburukan akan membuatnya gelap”.

Artinya seorang yang bersungguh-sungguh dalam bekerja, dengan memberikan pelayanan terbaik, tanpa berharp pamrih, maka akan menebarkan kebajikan untuk diri dan orang lain. Jangan berhenti berbuat walau itu hanya nasehat, karena secercah kebajikan itu akan berbuah manis dan harum semerbak.[]

*Aktivis Sosial Dan Pendidik

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SD Integral Al-Fattah Meraih Penghargaan Dari Diknas Kota Batu 2024

  Kota Batu : Dinas Pendidikan (Diknas) Kota Batu bekerjasama dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Batu mengadakan puncak peringatan hari guru nasional ke 53 dan PGRI ke 79 di Hall Singhasari resort, Ahad (22/12/24). Perayaan tersebut dihadiri langsung Plt Wali Kota Batu, dan Ketua PGRI Jawa Timur dan tenaga pendidik (tendik) se-Kota Batu. Hal ini ditegaskan dalam laporan Kepalas Diknas bapak M. Chori, M.Si bahwa jumlah guru yang hadir kurang lebih 5000. Beliau melanjutkan, kegiatan ini di support langsung oleh pak Plt Wali Kota Batu Dr. Aris Agung Paewai. Terbukti kegiatan ini diselenggarakan di Hall Hotel bintang 5, tentu ini penghargaan yang luar biasa bagi semua guru, khususnya di lingkungan Kota Batu, disambut tepuk tangan meriah oleh peserta yang hadir. Pada acara yang cukup khidmat ini berbagai penghargaan diberikan, mulai peserta didik, guru, sampai sekolah yang berprestasi.  Tentu ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi sekolah yang mendapatkannya. Sal...

Keseruan Kelas VI Angkatan 3 SD Integral Al-Fattah Go To Surabaya

  Batu : Merupakan momen tahunan yang ditunggu siswa/i kelas VI SD Integral Al-Fattah (SDIA) Kota Batu, yaitu study tour.  Rasa yang ditunggu siswa/i SDIA terbayar sudah. Karena kegiatan tersebut terlaksana pada Selasa (7/1/25).  Adapun peserta dari siswa/i SDIA kelas VI berjumlah 63 dan Ustadz/ah pendamping 15 orang cukup memenuhi dua bus, dari Batu menuju kota pahlawan Surabaya. Kenapa Surabaya menjadi jujukan study tour? Pertanyaan ini muncul, karena dua angkatan sebelumnya go to Jogja.  Surabaya merupakan Ibu Kota Provensi Jawa Timur, didalamnya terdapat wahana Kebun Binatang Surabaya (KBS), wisata  bahari, dan history (monumen kapal selam dan tugu pahlawan) tegas Bunda Issanu. Disamping itu lanjut ketua paguyuban kelas VI tersebut, bukan hanya itu anak-anak juga diajak bersenang-senang ke Trans Snow World (TSW), dan terkahir berlabuh ke Masjid Al -Akbar. Masjid terbesar se Jawa Timur tersebut juga sarat estetika timur tengah, tutupnya. Moment tersebut disem...

Mulia Dengan Berbakti Kepada Orang Tua

  Oleh : Moh. Homaidi * Seorang Ustadz yang santun dalam penyampaian nasehat dan senantiasa menyentuh hati. Suatu ketika beliau bercerita kepada jama'ah bahwa dua pekan sebelum ramadhan, ada seorang temannya datang dan bercerita. Bahwa ada salah satu anak buahnya di tingkat pemerintah, ia sebagai pegawai negeri sipil (PNS) tiba-tiba mengajukan resign. Melihat dan mendengar surat pemunduran diri bawahannya si pemimpin kaget dan panik. Lantas si pemimpin bertanya kenapa mau mundur, apakah ada masalah pekerjaan atau gaji kurang? Pegawai yang bersangkutan diam tanpa mengeluarkan suara. Kalau begitu jangan dulu, pekerjaan kamu bagus dan tuntas. Apa yang menjadi dasar kamu mau memundurkan diri? Sanggahnya. Pengajuan surat resign ini bukan hanya sekali dua kali, tapi sudah berkali-kali, tapi ketika ditanya alasannya kenapa? Jawabanya sama, diam tanpa suara. Di bulan ke enam pemuda yang sederahana dan punya anak yang masih kecil-kecil tersebut kembali mengajukan resign. Sebagai pemimpin, d...