Langsung ke konten utama

Tiga Modal Meraih Tujuan

By. : Moh. Homaidi*

Setiap manusia pasti punya tujuan, tidak terelakkan sebuah kelompok atau organisasi. Tidak mungki berkumpul banyak orang kalau tidak ada tujuan, pasti mempunyai tujuan.

Agar sebuah tujuan dapat diraih dengan mudah dan efetif maka dibutuhkan keterampilan untuk meraihnya. Anjuran agar kita membuat sesuatu yang organisir, maka lerlu perencanaan yang matang.

"Kejahatan yang terorganisir akan mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir” (Ali bin Abi Thalib r.a.)

Nasehat tersebut memberi pesan kepada kita, bahwa pentingnya suatu orgnisasi membuat program dengan perencanaan yang matang dan memperhatikan konsekwensi logisnya. 

Lalu bagaimana mencapai tujuan sesuai harapan?

Imam Hasan Al-Banna mengatakan : “Tiga modal utama untuk mencapai tujuan: manhaj yang benar, pendukung yang beriman, dan pemimpin yang kuat lagi tepercaya.”

Pertama, jika manhaj shohehah dapat kita dawamkan dalam sebuah organisasi, maka dapat dipastikan pemahaman yang sesat sulit menembus kuatnya akidah.

Kedua, keimanan adalah modal utama dalam menyatukan presepsi. Baik presepsi tentang ibadah, sosial, ekonomi, ataupun dalam hal persaudaraan. Semua terangkum dalam makna keimanan.

Ketiga, dalam sebuah organisasi pasti ada pemimpin. Pemimpin yang dimaksud adalah orang yang kuat, baik dalam ibadahnya, sosial, ataupun dalam memberikan kebijakan, dan komitemen terhadap janjinya. Tidak mudah goyah dengan tewaran yang akan merusak persatuan dan kesatuan antar jama'ah.

Komitmen

Dalam sebuah organisasi dibutuhkan komitmen yang kuat, bukan hanya sekedar kesepakatan tapi tanpa ada hasil yang memuaskan.

Maka dibutuhkan komitemen yang kuat dan utuh, walau ada gangguan dan cibiran dia tetap istiqomah dalam satu barisan sam'an watha'atan. 

Jika seorang pemimpin dan bawahan mempunyai kekuatan iman, dan kometmen yang kuat, maka otomatis tim worknya akan membuahkan hasil, yakni meraih tujuan bersama.[]

*Aktivis Sosial dan Pendidik

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SD Integral Al-Fattah Meraih Penghargaan Dari Diknas Kota Batu 2024

  Kota Batu : Dinas Pendidikan (Diknas) Kota Batu bekerjasama dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Batu mengadakan puncak peringatan hari guru nasional ke 53 dan PGRI ke 79 di Hall Singhasari resort, Ahad (22/12/24). Perayaan tersebut dihadiri langsung Plt Wali Kota Batu, dan Ketua PGRI Jawa Timur dan tenaga pendidik (tendik) se-Kota Batu. Hal ini ditegaskan dalam laporan Kepalas Diknas bapak M. Chori, M.Si bahwa jumlah guru yang hadir kurang lebih 5000. Beliau melanjutkan, kegiatan ini di support langsung oleh pak Plt Wali Kota Batu Dr. Aris Agung Paewai. Terbukti kegiatan ini diselenggarakan di Hall Hotel bintang 5, tentu ini penghargaan yang luar biasa bagi semua guru, khususnya di lingkungan Kota Batu, disambut tepuk tangan meriah oleh peserta yang hadir. Pada acara yang cukup khidmat ini berbagai penghargaan diberikan, mulai peserta didik, guru, sampai sekolah yang berprestasi.  Tentu ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi sekolah yang mendapatkannya. Sal...

Keseruan Kelas VI Angkatan 3 SD Integral Al-Fattah Go To Surabaya

  Batu : Merupakan momen tahunan yang ditunggu siswa/i kelas VI SD Integral Al-Fattah (SDIA) Kota Batu, yaitu study tour.  Rasa yang ditunggu siswa/i SDIA terbayar sudah. Karena kegiatan tersebut terlaksana pada Selasa (7/1/25).  Adapun peserta dari siswa/i SDIA kelas VI berjumlah 63 dan Ustadz/ah pendamping 15 orang cukup memenuhi dua bus, dari Batu menuju kota pahlawan Surabaya. Kenapa Surabaya menjadi jujukan study tour? Pertanyaan ini muncul, karena dua angkatan sebelumnya go to Jogja.  Surabaya merupakan Ibu Kota Provensi Jawa Timur, didalamnya terdapat wahana Kebun Binatang Surabaya (KBS), wisata  bahari, dan history (monumen kapal selam dan tugu pahlawan) tegas Bunda Issanu. Disamping itu lanjut ketua paguyuban kelas VI tersebut, bukan hanya itu anak-anak juga diajak bersenang-senang ke Trans Snow World (TSW), dan terkahir berlabuh ke Masjid Al -Akbar. Masjid terbesar se Jawa Timur tersebut juga sarat estetika timur tengah, tutupnya. Moment tersebut disem...

Mulia Dengan Berbakti Kepada Orang Tua

  Oleh : Moh. Homaidi * Seorang Ustadz yang santun dalam penyampaian nasehat dan senantiasa menyentuh hati. Suatu ketika beliau bercerita kepada jama'ah bahwa dua pekan sebelum ramadhan, ada seorang temannya datang dan bercerita. Bahwa ada salah satu anak buahnya di tingkat pemerintah, ia sebagai pegawai negeri sipil (PNS) tiba-tiba mengajukan resign. Melihat dan mendengar surat pemunduran diri bawahannya si pemimpin kaget dan panik. Lantas si pemimpin bertanya kenapa mau mundur, apakah ada masalah pekerjaan atau gaji kurang? Pegawai yang bersangkutan diam tanpa mengeluarkan suara. Kalau begitu jangan dulu, pekerjaan kamu bagus dan tuntas. Apa yang menjadi dasar kamu mau memundurkan diri? Sanggahnya. Pengajuan surat resign ini bukan hanya sekali dua kali, tapi sudah berkali-kali, tapi ketika ditanya alasannya kenapa? Jawabanya sama, diam tanpa suara. Di bulan ke enam pemuda yang sederahana dan punya anak yang masih kecil-kecil tersebut kembali mengajukan resign. Sebagai pemimpin, d...