By. : Moh. Homaidi*
Seorang Ibu datang menemui saya guna berkunsultasi terkait pentingnya pendidikan dalam rumah tangga, sekaligus beliau mengenang semangat sosok Ayah yang tangguh, dan penuh tanggung jawab.
Disiplin keilmuannya tinggi, setiap hari saya dan kakak sebelum mandi dan sarapan harus mengerjakan tugas. Dan ayah pasti menyampaikan ke Ibu “jangan disuruh makan dan mandi kalau belum usai mengerjakan tugas”. Kenangnya.
Bahkan di usia yang cukup senja, umur 70-an. Beliu tetap semangat bekerja. Walau sudah saya bilangin, saya sudah bisa cari uang sendiri, tapi beliau merasa punya hutang kepada Allah karena saya belum nikah, seraya berkata ”selama kamu belum nikah nduk, kamu tetap tanggung jawabku”. Ini yang membuat saya terharu.
Didikan itu terasa, ketika beliau sudah tiada. Ternyata ayah sangat menginginkan agar anak-anaknya menjadi orang hebat dan penuh dengan tanggung jawab, akunya.
Besar keinginan untuk mendidik anak-anak saya minimal seperti beliau, syarat disiplin keilmuan dan penuh tanggung jawab. Makannya kenapa saya masukkan ke sekolah SD Integral Al-Fattah, walau sekolah mahal tapi saya yakin pasti berbanding lurus dengan kualitas mutunya. Harapnya. Saya pun mengamini.
Beliau menambahkan, walau suami saya sangat kurang dari sisi Agama, tapi spirit mendidik anak dan layak mendapatkan pendidikan secara maksimal terus saya kobarkan dalam keluarga, tutupnya.
Anjuran agar seorang ayah terlibat aktif dalam pendidikan anak, sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda yang Artinya : "Seorang Ayah yang mendidik Anak-anaknya lebih baik daripada bersedekah sebesar 1 Sa'i di jalan Allah" (HR. Tirmidzi)
Pentingnya sosok seorang Ayah dalam pendidikan keluarga, karena sesungguhnya dialah cinta pertama anak perempuannya.
Sebuah Kewajiban
Menunut ilmu dalam Islam hukumnya wajib, khususnya ilmu syari’at. Karana itu adalah dasar dalam beribadah dan bergaul. Betapa banyak orang sudah berpendidikan tinggi tapi dalam penerapannya kurang, bahkan sering menjadi sumber masalah dalam berorganisasi dan bermasyarakat. Sehingga sering nampak sikap sombong dan arogan. Kenapa hal demikian muncul? Karena dasarnya rapuh.
Ibarat bangunan besar dan barlantai, indah dilihat, tapi karena cakar buminya kurang, dan adukan semennya ringan, tunggu saja bangunan tersebut 5-10 tahun akan terlihat retak, pertanda bangunan akan rapuh. Sebaliknya jika semua sudah terukur, tertata dengan matang maka hasilnya akan kuat dan kokoh.
Dalam hal ini Nabi Muhammad SAW bersabda :
Artinya: “Mencari ilmu adalah kewajiban setiap muslim, dan siapa yang menanamkan ilmu kepada yang tidak layak seperti yang meletakkan kalung permata, mutiara, dan emas di sekitar leher hewan.” (HR Ibnu Majah).
Hal ini menggambarkan pentingnya menuntut ilmu, dan menyebarkan kepada yang layak karena jika salah dalam penempatan, maka menjadi sia-sia. Orang tua yang menjadi pendamping Anak harus benar-banar menjaga dan menguatkan saat mereka sudah di rumah. Tiada kesan pembiaran agar hasilnya seimbang.
Dalam hadits lain disebutkan yang Artinya: “Berilmulah sebelum kamu berbicara, beramal, atau beraktivitas.” (HR Bukhari).
Beruntunglah seseorang yang punya kecondongan untuk selalu belajar, karena syaria’at akan terjaga, adab dan pahala senantiasa mengalir kepadanya.[]
*Aktivis Sosial Dan Pendidik_Kota Batu
Komentar
Posting Komentar