Oleh : Moh. Homaidi *
Beberapa waktu yang lalu, kita di gegerkan dengan kabar yang menyita perhatian publik karena pada setiap sudut media baik cetak ataupun eletronik termuat kabar bahwa ulama tersakiti, sebab ulama ini terkenal dan buming dengan metodenya menghafal Al Qur'an cepat, beliau juga sering menjadi juri hafidz cilik di stasiun TV sawesta, kelahiran asli timur tengah ini gencar mendemonstrasikan Al Qur'an, siapa yang tidak kenal beliu? tentu semua kenal, di tengah-tengah acara penobatan wisuda tahfidz Al Qur'an tiba-tiba beliau mendapatkan tikaman dari orang yang tidak dikenal, beliau adalah Syeikh Ali Jabir. Tidak berhenti di situ, selang beberapa hari ustadz Dr. Syafiq Basalamah, Lc. MA saat menyampaikan kajian live online di instagram tiba- tiba beliau mendapatkan chattingan berupa ancaman, yang tertulis "hati-hati kalian semua, aku akan bunuh ustadz ini" sebagaimana terkutip di Gelora.Co, terlepas tulisan ini bernada serius atau tidak yang jelas ancaman ini cukup menghardik dan membahayakan ulama', kesannya status ulama' di indonesia terancam dan tidak menyenangkan serta mencedrai keamanan ulama'.
Percobaan pembunuhan semacam ini ternyata bukan hanya kali kedua terjadi, ini kesekian kalinya ulama', ustadz, tokoh dan aktivis kerap manjadi sasaran, ancaman, adu domba, bahkan pendiskreditan almamater diri, anehnya setiap orang yang tertuduh melakukan uji coba pembunuhan tersebut, dinyatakan orang gila dan nyaris bebas dari tuntutan, sebagaimana kutipan DetikNews.
Seyogyanya pemerintah melalui aparat melindungi warganya dari segala macam ancaman, hardikan sebagaimana amanah undang-undang. Thomas Hobbes yang melihat hukum sebagai kebutuhan dasar keamanan bagi individu dimanapun dia berada. Hukum merupakan pilihan sadar manusia untuk mengamankan hidup masing-masing, hukumlah yang menjamin agar prinsip-prinsip manusia sosial tetap terjaga. Salah satu tujuan hukum dalam sebuah negara adalah memberikan jaminan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia bagi warga negaranya. Termasuk dalam menghadapi berbagai manuver orang atau golongan yang sering meresahkan saat ini, negara hadir untuk menjamin dan melindungi agar warga negaranya tetap aman dan terlindungi. Jangan terbalik alih-alih melindungi warganya giliran ulama' yang terancam mereka sibuk menjastivikasi salah tangkap, kerjaan orang gila dan lain sebagainya.
Padahal ulama adalah pelita, penerang kegelapan saat kedhaliman merajalela, penentram keresahan, kegelisahan, dan penyejuk jiwa yang terancam, karena memang ulama' adalah manusia yang memiliki kedudukan demikian mulia. Ia merupakan pembimbing bagi segenap manusia menuju jalan lurus. Ia juga penerang di saat manusia berada di kegelapan. Bila keberadaan mereka semakin sedikit, semakin terancam, kacaulah kehidupan manusia. Seperti keadaan sekarang, kekacauan terjadi di mana-mana karena semakin sedikit orang berilmu ada di tengah manusia.
#Save 'Ulama'#
Waktunya, kita menjaga dan melindungi ulama, sama dengan menjaga aqidah ummat, pada dasarnya ulama'lah yang meluruskan aqidah ummat, di sana kita akan mendapatkan kebaikan-kebaikan yang keluar dari lisannya, berupa nasehat dan do'a - do'a, mereka adalah orang yang dicintai Nabi SAW. Ia adalah pewaris Nabi, pelanjut estafeta sunnah dalam kehidupan sehari-hari.
Warisan tersebut adalah ilmu agama, yang merupakan peninggalan para nabi kepada umatnya. Hanya sedikit orang yang mau mengambil warisan tersebut, lebih-lebih lagi di masa kini. Merekalah para ulama, orang-orang yang memiliki sifat “tamak” dalam mendapatkan warisan nabi.
Jika para ulama sudah terancam dan terdiskreditkan maka yang akan terjadi sebagaimana Nabi SAW. bersabda :
“Sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala tidak mencabut ilmu dengan mencabutnya dari hamba-hamba. Akan tetapi Dia mencabutnya dengan diwafatkannya para ulama sehingga jika Allah tidak menyisakan seorang alim pun, maka orang-orang mengangkat pemimpin dari kalangan orang-orang tidak tahu (mengerti). Kemudian mereka ditanya, mereka pun berfatwa tanpa dasar ilmu. Mereka sesat dan menyesatkan.” (HR. al-Bukhari no. 100 dan Muslim no. 2673)
Wafatnya seorang yang 'alim akan menimbulkan bahaya bagi umat. Keadaan ini menunjukkan keberadaan ulama di tengah kaum muslimin akan mendatangkan rahmat dan berkah dari Allah subhanahu wa ta’ala. Lebih-lebih Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengistilahkan mereka dalam sebuah sabdanya:
مَفَاتِيحُ لِلْخَيرِ مَغَالِيقُ لِلشَّرِّ
“Sebagai kunci-kunci untuk membuka segala kebaikan dan sebagai penutup segala bentuk kejahatan.”
Mari luruskan barisan, kuatkan tekad, lindungi ulama, hindari perpecahan fokus pada save aqidah ummat.[]
* Da'i Dan Pendidik YPI Al Fattah Batu.
Tetap Semangat ustadz dalam membimbing anak2 agar kelak dapat menjadi ulama...Aamiin
BalasHapus