Oleh : Moh. Homaidi*
Umar bin Khottab r.a adalah seorang sohabat yang dikenal tegas dan pemberani, serta bijak dalam mengambil keputusan.
Tegas dalam membela kebenaran, tidak pandang bulu, apalagi berkaitan erat dengan agama. Lebih baik bertarung dengan singa dari pada berada dibelakang wanita yang bukan mahramnya, ungkapnya. Seharusnya inilah prinsip pemuda masa kini.
Sang pemberani, dia tidak takut mati, sering menantang duel dengan suku kafir Quraisy bahkan kita temukan disetiap literatur sejarah kepemimpinannya. Umar memberi tahu kepada kafir Quraisy "Besok saya akan hijrah ke habsyi (madinah), siapa yang anaknya akan yatim dan istrinya menjadi janda, silahkan hadang saya".
Ternyata hardikan itu menciutkan kekuatan kafir Quraisy, bahkan mereka saling melempar wajah diiringi rasa takut yang mendalam, sembari menyimpan rasa heran, baru kemaren dia semangat mau membunuh Mohammad, tapi sekarang berubah drastis, ada apa gerangan? Itulah yang berkecamuk dalam batin mereka.
Keesokan harinya umar diikuti dengan shohabat yang lainnya berangkat dengan seksama tanpa ada halauan sedikitpun, itulah sekilah kebarian Umar bin Khatthab dalam membela Agama Allah.
Kenapa Umar bin Khotthob berani dan tegas dalam menyuarakan kebenaran? Bahkan nyaris tidak terlintas urat takutnya. Iya, karena dia langsung mendapatkan polesan dan menimba kebenaran langsung dari sumbernya, Nabi Muhammad SAW.
Sehingga saat menjadi khalifah, dia sangat sederhana bahkan tidak ada yang namanya pengawal, karena dia yakin bahwa tempat bergantung hanya kepada Allah Swt. Dan semua akan kembali kepada-Nya.
Dalam konteks inilah pemuda Hidayatullah ingin mengambil bagian untuk mencetak leader yang perofesional dan proporsional. Profesional dengan bertanggung jawab atas tugas dan amanahnya, mengedepankan Allah dan Rasul-Nya dari segala sektor. Proporsional, mampu menempatkan diri dan keluarga pada tempat yang benar, tidak mencampur adukan urusan keluarga dengan ummat dalam hal ini organisasi.
Malang, (24-27/ 12) Pemuda Hidayatullah mengadakan rakenas yang bertempat di Ponpes Hidayatullah Ar-Rahmah Putri- Dau- Malang.
Pada acara tersebut dihadiri dari perwakilan wilayah se- Indonesia total semua peserta kurang lebih 110, ruangan yang berkapasitas ratusan ini, mampu membius peserta, dengan keindahan gedung dan luasnya tempat yang ada, menambah kesempurnaan jalannya rakernas selama empat hari.
Kegiatan berlangsung sangat hidmat, banyak peserta terkesima dengan hadirnya jok-jok dari pameteri dan panitia pemandu acara.
Semoga dengan hadirnya wadah Pemuda Hidayatullah, mampu melahirkan sosok pemimpin umar masa kini, tegas dalam kebenaran dan berani menentang penguasa lalim, serta mampu mengayomi ummat, amin.[]
*Penulis Dep. Pengkaderan PW Pemuda Jatim. Pegiat pendidikan di Kota Batu dan Da'i.
Komentar
Posting Komentar