Langsung ke konten utama

Ustadz/ah SD Integral Al-Fattah Selenggarakan Family Gathering

 


Oleh : Moh. Homaidi*

Salah satu cara menjaga keharmonisan  pribadi dan keluarga antar Guru SD Integral Al-Fattah ialah dengan cara berkunjung ke rumah, dengan program Family Gathering kata lain dari Halaqoh Usrah (halaqoh keluarga).

Kegiatan yang di gagas oleh Kepala Sekolah sebagaimana dalam sambutannya menyampaikan bahwa tujuan diadakan acara ini ialah dalam rangka menjaga keutuhan kelurga lewat kajian halaqoh usrah.


Ustadz Homaidi sapaan akrabnya  menambahkan bahwa, kegiatan ini sedianya dilakasanakan setiap 1 bulan sekali, tapi dalam beberapa bulan sempat vakum karena sesuatu dan lain hal, alhamdulillah bisa terlaksana kembali. Kegiatan ini sudah berjalan kurang lebih 2-3 tahun. Seyogyanya kegiatan ini setiap akhir pekan, karena berhubung tuan rumah Ustadzah Umbar, S.Pd pada sabtu (27/8) kemaren ada kegiatan keluarga sehingga di tunda pada sabtu ini (3/9). Semoga Family Gathering ini menumbuhkan simpati dan empati antar Ustadz/ah, harapnya.

Hadir sebagai muballigh pada Family Gathering kali ini adalah Ustadz Wawan Wahidin, S.Sos.I. Beliau mengapresiasi adanya kegiatan ini, terus terang lembaga lain sangat jarang bahkan nyaris tidak ada, karena sebagian besar mereka menganggap kegiatan seperti ini mengganggu liburan akhir pekan, cukuplah di rumah saja. Jalin dan tingkatkan terus  ikatan ukhuwah, tambahnya.

Ustadz asal Jawa Barat, tepatnya Kota Garut ini menegaskan dalam ceramahnya bahwa, pentingnya menjaga keharmonisan keluarga, dalam situasi pasangan yang sama-sama bekerja, maka jadikan sabar sebagai pondasinya dan saling mengerti antar keduanya serta menghargai menjadi kunci utama menjaga keutuhan nahkodo yang bernama keluarga.

Semoga kegiatan ini menambah kuatnya persaudaran dan keutuhan pasangan, amin.

*Guru SD Integral Al-Fattah, dan Dai

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SD Integral Al-Fattah Meraih Penghargaan Dari Diknas Kota Batu 2024

  Kota Batu : Dinas Pendidikan (Diknas) Kota Batu bekerjasama dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Batu mengadakan puncak peringatan hari guru nasional ke 53 dan PGRI ke 79 di Hall Singhasari resort, Ahad (22/12/24). Perayaan tersebut dihadiri langsung Plt Wali Kota Batu, dan Ketua PGRI Jawa Timur dan tenaga pendidik (tendik) se-Kota Batu. Hal ini ditegaskan dalam laporan Kepalas Diknas bapak M. Chori, M.Si bahwa jumlah guru yang hadir kurang lebih 5000. Beliau melanjutkan, kegiatan ini di support langsung oleh pak Plt Wali Kota Batu Dr. Aris Agung Paewai. Terbukti kegiatan ini diselenggarakan di Hall Hotel bintang 5, tentu ini penghargaan yang luar biasa bagi semua guru, khususnya di lingkungan Kota Batu, disambut tepuk tangan meriah oleh peserta yang hadir. Pada acara yang cukup khidmat ini berbagai penghargaan diberikan, mulai peserta didik, guru, sampai sekolah yang berprestasi.  Tentu ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi sekolah yang mendapatkannya. Sal...

Keseruan Kelas VI Angkatan 3 SD Integral Al-Fattah Go To Surabaya

  Batu : Merupakan momen tahunan yang ditunggu siswa/i kelas VI SD Integral Al-Fattah (SDIA) Kota Batu, yaitu study tour.  Rasa yang ditunggu siswa/i SDIA terbayar sudah. Karena kegiatan tersebut terlaksana pada Selasa (7/1/25).  Adapun peserta dari siswa/i SDIA kelas VI berjumlah 63 dan Ustadz/ah pendamping 15 orang cukup memenuhi dua bus, dari Batu menuju kota pahlawan Surabaya. Kenapa Surabaya menjadi jujukan study tour? Pertanyaan ini muncul, karena dua angkatan sebelumnya go to Jogja.  Surabaya merupakan Ibu Kota Provensi Jawa Timur, didalamnya terdapat wahana Kebun Binatang Surabaya (KBS), wisata  bahari, dan history (monumen kapal selam dan tugu pahlawan) tegas Bunda Issanu. Disamping itu lanjut ketua paguyuban kelas VI tersebut, bukan hanya itu anak-anak juga diajak bersenang-senang ke Trans Snow World (TSW), dan terkahir berlabuh ke Masjid Al -Akbar. Masjid terbesar se Jawa Timur tersebut juga sarat estetika timur tengah, tutupnya. Moment tersebut disem...

Mulia Dengan Berbakti Kepada Orang Tua

  Oleh : Moh. Homaidi * Seorang Ustadz yang santun dalam penyampaian nasehat dan senantiasa menyentuh hati. Suatu ketika beliau bercerita kepada jama'ah bahwa dua pekan sebelum ramadhan, ada seorang temannya datang dan bercerita. Bahwa ada salah satu anak buahnya di tingkat pemerintah, ia sebagai pegawai negeri sipil (PNS) tiba-tiba mengajukan resign. Melihat dan mendengar surat pemunduran diri bawahannya si pemimpin kaget dan panik. Lantas si pemimpin bertanya kenapa mau mundur, apakah ada masalah pekerjaan atau gaji kurang? Pegawai yang bersangkutan diam tanpa mengeluarkan suara. Kalau begitu jangan dulu, pekerjaan kamu bagus dan tuntas. Apa yang menjadi dasar kamu mau memundurkan diri? Sanggahnya. Pengajuan surat resign ini bukan hanya sekali dua kali, tapi sudah berkali-kali, tapi ketika ditanya alasannya kenapa? Jawabanya sama, diam tanpa suara. Di bulan ke enam pemuda yang sederahana dan punya anak yang masih kecil-kecil tersebut kembali mengajukan resign. Sebagai pemimpin, d...