Oleh : Moh. Homaidi*
Isra' dan Mi'raj sebagaimana kita ketahui, adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW di waktu malam dari Kota Makkah menuju Negeri Palistina. Sementara Mi'raj adalah naiknya Nabi dari bumi menuju langit ke 7 atau sidrotulmuntaha, yaitu pertemuan antara Nabi dan Allah SWT.
Kita tahu bahwa diatara tujuan Allah mengundang Nabi Muhammad untuk melakukan Isra' dan Mi'raj, agar lebih terarah rotasi hidup manusia dengan menegakkan Sholat lima waktu.
Maka dari sepirit inilah, SD Integral Al-Fattah mengadakan peringatan Isra' dan Mi'raj, dengan mengundang pendongeng dari Malang, sebut saja kak Alic dan teman akrabnya boneka, yang bernama Cici.
Suasana sangat hidup, membuat Ananda melongo karena asyiknya ocehan boneka kecil tersebut. Pada saat yang sama kesempatan kak Alic dan mbak Cici memberikan pengetahuan akan pentingnya Sholat lima waktu, dan bahaya bagi yang meninggalkannya.
Acara dibagi dua sesi. Sesi pertama kelas bawah (I-III) bertempat di Aula. Sementara sesi kedua kelas atas (IV-VI) bertempat di ruang perpustakan Lt 3. Kegiatan yang berlangsung pada hari selasa, 21/2/2023 ini memberikan kesan tersendiri bagi Anak-anak. Mereka senang, karena di poles dengan percakapan yang menarik dan menggemaskan.
Diantara sepirit perayaan Isra' dan Mi'raj kali ini ialah, pertama, beruntungnya orang yang menegakkan sholat dan menjaganya. Kedua, betapa bersihnya wajah orang yang banyak sujud. Ketiga, betapa bagusnya adab orang yang menegakkan sholat.
Kepala Sekolah, disela-sela kegiatannya saat ditemui, dia menyampaikan. Tujuan diadakan acara tersebut ialah, mengingatkan kembali betapa dahsyatnya peristiwa Isra' dan Mi'raj. Hanya orang yang terpilih bisa berjumpa dengan Allah SWT. Serta sepirit menegakkan sholat lima waktu.
Homaidi, sapaan akrabnya menambahkan, agar Anak-anak tahu proses diwajibkannya sholat lima waktu. Seraya dia berdo'a, "semoga Ananda SD Integral Al-Fattah senantiasa istiqomah dalam melaksanakan sholat lima waktu. Apapun profesi dan tanggung jawabnya kelak, jangan lupa laksanakan sholat." Harapnya.
Istimewa
Orang yang menegakkan sholat lima waktu, adalah orang yang istimewa, dan pilihan. Dia menggantungkan hidupnya hanya kepada sang pencipta, Allah SWT.
Bayangkan, waktu tidur dia harus bangun menghadap Tuhan, waktu siang saat semangat berkerja, dia harus berhenti menghadap Tuhan. Sore hari berhenti lagi menghadap Tuhan, tidak sampai di situ, waktu pulang kerja, sampai di rumah maghrib menghadap lagi. Mau istirahat adzan isya' dikomandangkan, menghadap lagi.
Begitulah regulasi sholat yang harus dilaksanakan orang Islam dan Mukmin. Bagaimana mungkin mereka tidak dikatakan golongan yang istemewa, sementara dirinya mengistimewakan lima waktu ini.
Beruntunglah orang yang mengistimewakan waktu tersebut, karena dia termasuk golongan kekasih-Nya, Nabi Muhammad SAW. Dan tentu dicintai Allah SWT. Sebagaimana yang telah diceritakan oleh Abdullah bin Mas'ud dalam sebuah hadits.
Artinya: "Aku bertanya kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam , 'Amalan apakah yang paling dicintai Allâh?' Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Shalat pada waktunya." Aku (Abdullah bin Mas'ud) mengatakan, 'Kemudian apa lagi?' Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Berbakti kepada dua orang tua." Aku bertanya lagi, 'Lalu apa lagi?' Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, "Jihad di jalan Allâh." (HR Bukhari).
Disamping menegakkan sholat lima waktu, golongan yang istimewa ini, ia senantiasa mengutamakan daripada waktu yang lain, yaitu menegakkan sholat tepat waktu. Tidak menunda sedikitpun, karena ia rindu bertemu sang Khaliq.
Tenang dan Bahagia
Orang yang senantiasa menegakkan sholat, jiwanya akan tenang. Karena semua masalahanya langsung diadukan kepada pemberi jalan keluar.
Artinya : “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (Q.S. Ar-ra’du: 28)
Sholat adalah tempat dimana hamba dan sang khaliq berjumpa, serta terjadi dialog antar keduanya. Ibarat orang yang sama-sama meluapkan rasa rindu tidak berjumpa, tertumpahkan. Segala keinginannya pasti keluar dan apa yang diminta tentu terpenuhi.
Disamping ketenangan jiwa didapatkan, kebahagiaan pun akan silih berganti berdatangan.
Abu Qatadah bin Rib'iy RA mengabarkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Allah Ta'ala berfirman: ‘Sesungguhnya Aku mewajibkan umatmu shalat lima waktu, dan Aku berjanji bahwa barang siapa yang menjaga waktu-waktunya pasti Aku akan memasukkannya ke dalam surga, dan barang siapa yang tidak menjaganya maka dia tidak mendapatkan apa yang aku janjikan.’” (HR Abu Daud).
Surga adalah tempat kembalinya orang yang senantiasa menjaga sholat. Disinilah letak kebahagiaannya.
Tegakkanlah sholat lima waktu, terlebih diawal waktu, niscaya kita akan selamat dan bermartabat.[]
*Salah satu Pendidik di SD Integral Al-Fattah Fullday School - Kota Batu
Komentar
Posting Komentar