Langsung ke konten utama

Bahagialah, Jangan Larut dalam Kesedihan!

 


By. : Moh. Homaidi*

Setiap kita pasti punya keresahan dan kesedihan, baik sebab dari luar atau dari dalam.

Seperti biasa akhir pekan, waktunya hari bersama keluarga. Ba'da sholat dhuhur anak-anak sudah pada gelisah, sebagian bergumam, berharap "kok tidak ke Taman?" saya baru ingat kalau hari ini, hari minggu.

Biasanya kegiatan rutin itu dilakukan, setelah sarapan bersama, baru berangkat. Beda dengan hari ini, ada kolega yang ingin bertemu, ngajak ngopi dan bincang ringan tentang dunia literasi.

Suguhan kopi hasil racikannya cukup menggoda suasana, ternyata itu oleh-oleh dari Jakarta, karena kurang lebih satu pekan dia ada kegiatan di sana.

Menjelang waktu dhuhur, saya berpamitan karena ada janji sama keluarga ingin ke taman, menyegarkan pikiran dan mengembalikan senyum bersama keluaga, di area taman.

Setelah pulang ke rumah, anak-anak mengingatkan rencana ke Taman, sebagian sudah beralibi, "abi sudah janji, katanya mau ke Taman". Orang tua mana yang mau inkar janji?

Bujukan anak itu cukup menggoda saya agar pergi ke Taman, walau terasa berat melangkahkan kaki, karena rasa capek yang terasa, saat ketemu kolega. 

Tapi ternyata ketika di taman bermain, melihat dan mendengar keceriaan serta gembira mereka, rasa penatpun hilang, terganti senang dan bangga.

Luangkan Waktu

Walau tidak seberapa diukur nominal, tapi bagi anak itu sudah cukup mewakil, seakan setiap hari ke taman bermain, padahal hanya satu minggu sekali.

Pandai-pandailah meluangkan waktu, agar anak senang dan bangga kepada orang tua. Jangan merasa sibuk terus, seakan tidak ada waktu bersama mereka.

Mereka tidak butuh berlama-lama dengan orang tua, tapi kepedulian orang tua terhadap dunianya, menjadi harapan apa yang mereka cita-citakan akan tercapai.

Kesedihan

Saat sampai di taman bermain, saya ambil smart phone, buka WA ternyata di pojok pesan ada kalimat istirja' (innaalillah wainna ilahi roji'un) membuat saya panik, ternyata orang tua sahabat seperjuangan telah Allah panggil. 

Hampir dua bulan, sahabat ini menyampaikan kalau orang tuanya masuk rumah sakit, karena sakit. 

Hari ini Ahad (12/3/2023) pukul 12.10 ucapan bela sungkawa dan do'a berbagai group berdatangan.

Sekaligus saya bersaksi bahwa, Ibu sahabat tersebut adalah "Perempuan yang Sholehah" terbukti putra/inya menjadi anak yang Sholeh/ah.

Tapi saya berpesan, janganlah larut dalam kesedihan, kerena setiap kita akan mendapatinya. Fokus kepada solusi dan kebahagiaan.

Jika kita larut di dalamnya, setan akan melailaikan terhadap nikmat yang telah Allah siapkan.

"Setiap kesedihan ada kebahagiaan, dan setiap masalah ada selusi" (kandungan QS. Al-Insyirah).[]

*Aktifis Sosial dan Pendidik di SD Integral Al-Fattah Fullday School-Kota Batu



Komentar

Postingan populer dari blog ini

SD Integral Al-Fattah Meraih Penghargaan Dari Diknas Kota Batu 2024

  Kota Batu : Dinas Pendidikan (Diknas) Kota Batu bekerjasama dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Batu mengadakan puncak peringatan hari guru nasional ke 53 dan PGRI ke 79 di Hall Singhasari resort, Ahad (22/12/24). Perayaan tersebut dihadiri langsung Plt Wali Kota Batu, dan Ketua PGRI Jawa Timur dan tenaga pendidik (tendik) se-Kota Batu. Hal ini ditegaskan dalam laporan Kepalas Diknas bapak M. Chori, M.Si bahwa jumlah guru yang hadir kurang lebih 5000. Beliau melanjutkan, kegiatan ini di support langsung oleh pak Plt Wali Kota Batu Dr. Aris Agung Paewai. Terbukti kegiatan ini diselenggarakan di Hall Hotel bintang 5, tentu ini penghargaan yang luar biasa bagi semua guru, khususnya di lingkungan Kota Batu, disambut tepuk tangan meriah oleh peserta yang hadir. Pada acara yang cukup khidmat ini berbagai penghargaan diberikan, mulai peserta didik, guru, sampai sekolah yang berprestasi.  Tentu ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi sekolah yang mendapatkannya. Sal...

Keseruan Kelas VI Angkatan 3 SD Integral Al-Fattah Go To Surabaya

  Batu : Merupakan momen tahunan yang ditunggu siswa/i kelas VI SD Integral Al-Fattah (SDIA) Kota Batu, yaitu study tour.  Rasa yang ditunggu siswa/i SDIA terbayar sudah. Karena kegiatan tersebut terlaksana pada Selasa (7/1/25).  Adapun peserta dari siswa/i SDIA kelas VI berjumlah 63 dan Ustadz/ah pendamping 15 orang cukup memenuhi dua bus, dari Batu menuju kota pahlawan Surabaya. Kenapa Surabaya menjadi jujukan study tour? Pertanyaan ini muncul, karena dua angkatan sebelumnya go to Jogja.  Surabaya merupakan Ibu Kota Provensi Jawa Timur, didalamnya terdapat wahana Kebun Binatang Surabaya (KBS), wisata  bahari, dan history (monumen kapal selam dan tugu pahlawan) tegas Bunda Issanu. Disamping itu lanjut ketua paguyuban kelas VI tersebut, bukan hanya itu anak-anak juga diajak bersenang-senang ke Trans Snow World (TSW), dan terkahir berlabuh ke Masjid Al -Akbar. Masjid terbesar se Jawa Timur tersebut juga sarat estetika timur tengah, tutupnya. Moment tersebut disem...

Mulia Dengan Berbakti Kepada Orang Tua

  Oleh : Moh. Homaidi * Seorang Ustadz yang santun dalam penyampaian nasehat dan senantiasa menyentuh hati. Suatu ketika beliau bercerita kepada jama'ah bahwa dua pekan sebelum ramadhan, ada seorang temannya datang dan bercerita. Bahwa ada salah satu anak buahnya di tingkat pemerintah, ia sebagai pegawai negeri sipil (PNS) tiba-tiba mengajukan resign. Melihat dan mendengar surat pemunduran diri bawahannya si pemimpin kaget dan panik. Lantas si pemimpin bertanya kenapa mau mundur, apakah ada masalah pekerjaan atau gaji kurang? Pegawai yang bersangkutan diam tanpa mengeluarkan suara. Kalau begitu jangan dulu, pekerjaan kamu bagus dan tuntas. Apa yang menjadi dasar kamu mau memundurkan diri? Sanggahnya. Pengajuan surat resign ini bukan hanya sekali dua kali, tapi sudah berkali-kali, tapi ketika ditanya alasannya kenapa? Jawabanya sama, diam tanpa suara. Di bulan ke enam pemuda yang sederahana dan punya anak yang masih kecil-kecil tersebut kembali mengajukan resign. Sebagai pemimpin, d...