Langsung ke konten utama

Kebahagiaan Orang Yang Berpuasa

 


By. : Moh. Homaidi*

Orang yang bepuasa berdasarkan iman akan merasa senang dan bahagia. Senang, karena sudah menyelesaikan puasa selama satu hari, tanpa cedera. 

Bahagia, karena didepannya ada hidangan tersedia. Yang akan menghapus rasa haus dan laparnya.

Berbeda dengan orang yang berpuasa berdasarkan ikut-ikutan, mencari pujian. Tentu dia akan merasa tersiksa, dan kurang bahagia.

Dia merasa biasa saja, tidak ada bedanya antara puasa dan tidak.

Mengalir seperti biasa, puasa yang dilakukan seakan tidak berbekas. Tidak mampu menundukkan nafsu, pandangan, ucapan, dan prilakunya.

Padahal orang yang berpuasa dengan benar akan berbekas terhadap ucapan dan prilaku.

Tentu, puasa yang disandarkan pada dunia, mengharap pujian, tidak akan mendatangkan kebahagiaan, tetapi kedongkolan dan kenestapaan.

Dua Kebahagiaan

Orang yang berpuasa berdasarkan iman, mendapat dua kebahagiaaan.

Hal ini tercantum hadit Nabi Muhammad SAW.

Artinya : Bagi orang yang berpuasa, akan mendapatkan dua kebahagiaan. Kebahagiaan saat berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Tuhannya. (HR. Muslim).

Hadits ini menjelaskan kepada kita, bahwa orang yang berpuasa akan mendapatkan dua keberuntungan, berupa kebahagiaan.

Kebahagiaan saat hidup di Dunia, dan kebahagiaan di Akhirat.

Tidak banyak orang yang bisa berjumpa dengan Tuhannya. Hanya orang tertentu, termasuk diantaranya orang berpuasa karena berdasarkan iman.

Semoga ibadah puasa yang kita laksnakan, berdasarkan iman dan diterima di sisi Allah Swt. Aamiin.[]

*Salah satu Pendidik di SD Integral Al-Fattah Fullday School-Kota Batu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SD Integral Al-Fattah Meraih Penghargaan Dari Diknas Kota Batu 2024

  Kota Batu : Dinas Pendidikan (Diknas) Kota Batu bekerjasama dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Batu mengadakan puncak peringatan hari guru nasional ke 53 dan PGRI ke 79 di Hall Singhasari resort, Ahad (22/12/24). Perayaan tersebut dihadiri langsung Plt Wali Kota Batu, dan Ketua PGRI Jawa Timur dan tenaga pendidik (tendik) se-Kota Batu. Hal ini ditegaskan dalam laporan Kepalas Diknas bapak M. Chori, M.Si bahwa jumlah guru yang hadir kurang lebih 5000. Beliau melanjutkan, kegiatan ini di support langsung oleh pak Plt Wali Kota Batu Dr. Aris Agung Paewai. Terbukti kegiatan ini diselenggarakan di Hall Hotel bintang 5, tentu ini penghargaan yang luar biasa bagi semua guru, khususnya di lingkungan Kota Batu, disambut tepuk tangan meriah oleh peserta yang hadir. Pada acara yang cukup khidmat ini berbagai penghargaan diberikan, mulai peserta didik, guru, sampai sekolah yang berprestasi.  Tentu ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi sekolah yang mendapatkannya. Sal...

Keseruan Kelas VI Angkatan 3 SD Integral Al-Fattah Go To Surabaya

  Batu : Merupakan momen tahunan yang ditunggu siswa/i kelas VI SD Integral Al-Fattah (SDIA) Kota Batu, yaitu study tour.  Rasa yang ditunggu siswa/i SDIA terbayar sudah. Karena kegiatan tersebut terlaksana pada Selasa (7/1/25).  Adapun peserta dari siswa/i SDIA kelas VI berjumlah 63 dan Ustadz/ah pendamping 15 orang cukup memenuhi dua bus, dari Batu menuju kota pahlawan Surabaya. Kenapa Surabaya menjadi jujukan study tour? Pertanyaan ini muncul, karena dua angkatan sebelumnya go to Jogja.  Surabaya merupakan Ibu Kota Provensi Jawa Timur, didalamnya terdapat wahana Kebun Binatang Surabaya (KBS), wisata  bahari, dan history (monumen kapal selam dan tugu pahlawan) tegas Bunda Issanu. Disamping itu lanjut ketua paguyuban kelas VI tersebut, bukan hanya itu anak-anak juga diajak bersenang-senang ke Trans Snow World (TSW), dan terkahir berlabuh ke Masjid Al -Akbar. Masjid terbesar se Jawa Timur tersebut juga sarat estetika timur tengah, tutupnya. Moment tersebut disem...

Mulia Dengan Berbakti Kepada Orang Tua

  Oleh : Moh. Homaidi * Seorang Ustadz yang santun dalam penyampaian nasehat dan senantiasa menyentuh hati. Suatu ketika beliau bercerita kepada jama'ah bahwa dua pekan sebelum ramadhan, ada seorang temannya datang dan bercerita. Bahwa ada salah satu anak buahnya di tingkat pemerintah, ia sebagai pegawai negeri sipil (PNS) tiba-tiba mengajukan resign. Melihat dan mendengar surat pemunduran diri bawahannya si pemimpin kaget dan panik. Lantas si pemimpin bertanya kenapa mau mundur, apakah ada masalah pekerjaan atau gaji kurang? Pegawai yang bersangkutan diam tanpa mengeluarkan suara. Kalau begitu jangan dulu, pekerjaan kamu bagus dan tuntas. Apa yang menjadi dasar kamu mau memundurkan diri? Sanggahnya. Pengajuan surat resign ini bukan hanya sekali dua kali, tapi sudah berkali-kali, tapi ketika ditanya alasannya kenapa? Jawabanya sama, diam tanpa suara. Di bulan ke enam pemuda yang sederahana dan punya anak yang masih kecil-kecil tersebut kembali mengajukan resign. Sebagai pemimpin, d...