Oleh : Moh. Homaidi*
Setiap orang punya kisah, baik kisah kehidupan bermasyarakat, rumah tangga, hatta cara berislam (bertemu dengan guru). Bahkan ada kejadian yang tidak harus orang lain melakukan, cukuplah mereka mengambil hikmah pada setiap cerita.
Terkadang mereka harus melakukannya karena spirit pendidikan atau berislam. Walau bagaimanapun setiap orang butuh melakukan walau itu sulit.
Pertanyaannya kepada siapa sepirit ini harus disampaikan? Pada dasarnya, tidak terbatas usia, hanya saja agar hal ini lebih efektif maka kisah yang menggugah, penuh spirit tersebut perlu disampaikan kepada Anak Muda, usia SMA atau sederajat.
Karena pada usia inilah, pencarian jati diri sangat kuat, bahkan jika salah memilih figur fatal akibatnya. Maka jangan salahkan mereka, di bawah lampu merah, sering kita temukan anak muda bertato, lidah, hidung, dan alis teranting. Lalu siapa yang salah?
Inilah yang menggugah saya, saat diminta Ustadz Senior untuk mengganti mengisi kegiatan DMU (dauroh marhalah 'ula) di SMA Arrahmah Putra 1 Malang.
Dengan tegas saya mejawab, "siap Ustadz, In Syaa Allah bisa". Karena saya melihat kesibukan Ustadz Senior tersebut cukup padat. Dan memang layak ada badal jika sewaktu-waktu diminta.
Kesempatan tersebut tidak saya sia-siakan, dalam hati bergumam, waktunya menularkan sepirit kebaikan lewat manhaj SW (sistematika wahyu).
Dan ternyata hal ini disambut baik oleh adik-adik SMA, disaat yang sama mereka diminta berdiri untuk beikrar agar siap menjadi Da'i membela agama Allah. Disambut gegap gempita, dan ditutup dengan takbir. Bergumurulah suasana kelas tersebut.
Peluang Do'a
Betapa banyak orang yang berdo'a agar diberikan kebaikan dunia - akhirat, tapi pada saat yang sama, ketika kesempatan tersebut datang, merekapun menolaknya.
Padahal hal, itu bisa mengupgrade dirinya, peluang pengalaman yang baik, tapi karena kurangnya kesiapan, ada saja alasannya.
Jikalau mereka tahu, Allah menganugrahkan do'anya lewat kebaikan orang lain. Tentu mereka berpesan bahkan meminta seraya bergumam "jadikan saya pengganti, agar bisa belajar" dan lain sebagainya.
Lalu apa yang perlu kita siapkan? Perbaiki diri, sikap, dan tutur kata yang sopan. Adab dan akhlak yang benar. Serta teruslah belajar, dan membaca. Karena dengan beriqro' (membaca) mampu menghilangkan rasa takut dan menumbuhkan keberanian.
Berikutnya, terus sampaikan kebaikan kepada orang lain, walau itu cerita atau kisah yang sederhana. Siapa tahu itu menjadi nasehat bagi orang yang mendengarnya.
Rasulullah SAW bersabda: "Siapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka dia akan mendapat pahala sebanyak yang didapat oleh yang mengerjakannya,” (HR Muslim).
Semoga nasehat atau kisah yang telah kita sampaikan kepada orang lain menjadi spirit dan merubah mereka ke arah yang lebih baik, aamiin.[]
*Salah satu Pendidik di SD Integral Al-Fattah Fullday School - Kota Batu.
Komentar
Posting Komentar