By. : Moh. Homaidi*
Setiap orang pasti mengalami titik, di mana mereka merasa jenuh dengan hiruk pikuk duniawi.
Pekerjaan, jabatan, dan harta memang tidak akan ada ujungnya, sampai ruh berpisah pun yang namanya urusan dunia tidak akan berakhir.
Kenapa hati dan pikiran terus tidak puas dengan urusan dunia? Karena memang dunia diciptakan bukan untuk kepuasan. Dunia hanya sebagai tempat singgah untuk ibadah dan berbuat baik.
Dalam hal ini baginda Nabi mengingatkan kita agar mengelola dunia dengan iman, bukan karena nafsu, apalagi ambisi menguasai.
Karena jika berdasarkan nafsu, semua akan rusak dan berakhir sengsara. Jiwa serakah akan menguasai dirinya, dan merusak masa depannya.
"Dua serigala yang lapar yang dilepas di tengah kumpulan kambing, tidak lebih merusak dibandingkan dengan sifat serakah manusia terhadap harta dan kedudukan yang sangat merusak agamanya”.
Jiwa dasar manusia selalu tidak puas dengan apa yang dimilikinya, merasa kurang, padahal disekelilingnya masih banyak yang membutuhkan.
Jangankan berbuat baik, mengurus dirinya saja sudah bingung, sebab diperbudak dunia. Maka dengan bersyukur, merasa diri cukup terhadap apa yang yang ada, tapi tetap berusaha untuk lebih baik. Tentu dengan mudah kita senang berbagi dan ringan tangan.
Qana'ah
Qana'ah adalah hati merasa cukup dengan apa yang ada, tidak berharap lebih. Jika mendapat sesuatu yang lebih, diukur dengan iman, bukan nafsu.
Sifat qona'ah ini akan membawa pemiliknya tenang dalam bersikap, tidak mudah panik. Dan dipastikan masalah yang dihadapi terselesaikan dengan baik.
Beruntunglah orang yang punya sifat qona'ah, jiwa tenang, dan pikiran pun tentram.
Latihlah jiwa ini dengan sifat tersebut, agar punya jiwa besar dan berfikir lebih baik ke depan.
Oleh karena itu, kesempatan kita berbuat baik, selagi sehat, rezeki ada, iman pun kuat.
Semoga kita senantiasa termasuk hamba yang mendapatkan sifat qana'ah, khususnya urusan dunia. Aamiin.[]
*Aktivis Sosial dan Pendidik
Komentar
Posting Komentar