Langsung ke konten utama

Beruntungnya Anak Yang Berbakti

 


By. : Moh. Homaidi*

Siapa yang tidak ingin mengabdi dan merawat orang tua yang pernah melahirkan dan membesarkan dirinya. 

Tapi apalah kata, jika ada orang tua, taruhlah ayah yang tidak tahu menahu kabar keluarga, istri dan anak-anaknya?.

Ada seorang anak yang sebenarnya berat menceritakan kejadian keluarganya. Karena desakan si penulis, akhirnya ia pun bercerita.

Dia mengawali ceritanya dengan isak tangis, dadanya sesak, air matanya pun menghiasi kisah sedihnya. 

Anak perempuan ini sudah berumur 21 th. Hidup bersama ayah, ibu dan adiknya, karena hanya dua bersaudara.

Dia mengaku, ayahnya baru satu tahun ini jauh lebih sadar dari sebelumnya. Berkenan sholat, dan tinggal di rumah. Karena sebelumnya si ayah, tidak di rumah, hampir tujuh tahun tidak pulang.

Pulang - pulangnya bawa kabar buruk, karena seiring ayahnya satu tahun di rumah, tiga pekan yang lalu. Ada seorang wanita yang datang mencari nama ayahnya.

Anehnya, si wanita ini bawa seorang anak kecil, yang ngakunya hasil hubungan nikah sirri dengan ayahnya.

Dia melanjutkan, si wanita tersebut minta pertanggung jawaban ke sang ayah, minimal menjamin pendidikan hasil pernikahan sirrinya (anak).

Yang menjadi pemikiran anak permpuan berumur 21 th ini, si ayah belum mau bekerja, jadi makan pun masih hasil jerih payah ibunya.

Ibunya mendengar kejadian tersebut, sok, dan sering mengalami semacam ngigau, kemungkinan ada jeritan dalam hati, yang belum keluar, karena ibunya selalu sabar, walau terkadang sesekali nangis. Ngakunya.

Pernikahan ibu dan ayahnya sudah berlangsung hampir 23 th. Si anak ini berharap hubungan keluarganya baik-baik saja.

Sholat Lail

Seorang anak ini mengaku, tidak mau durhaka kepada ayahnya. Walau sebenarnya dia tahu, apa yang diperbuat ayahnya kurang baik. Tapi dia ingin keluarganya tetap utuh. 

Anak pertama ini menegaskan, "kenapa saya  mampu sabar, karena mungkin dahsyatnya sholat lail." Dia mengaku, sering sholat malam, bahkan di saat sujud, selalu mengadukan masalah keluarganya kepada Allah SWT.

Walau sampai sekarang, hubungan ayahnya dengan istri sirrinya belum ada titik temu, tapi setidaknya hati saya sudah tenang Ustadz, tutupnya.

Nasehat

Sebagai anak yang ingin berbakti, apapun posisi ayah atau ibu. Merekalah yang pernah membesarkan kita. Dan tidak ada orang tua yang menginginkan anaknya terlantar.

Hanya saja disebabkan lingkungan kerja dan tuntutan teman, akhirnya mereka yang awalnya baik, lalu berubah berasikap kasar.

Do'a adalah kunci utama dalam menyikapi orang tua yang kurang memahami arti keluarga, Allah lah yang mempunyai hati. Dan merupakan hak progratif Allah untuk merubah atau tidak.

Mohon dan tundukkan kepala dan hati kita, seraya berharap kepada Allah SWT., agar orang tua kita baik-baik saja, selalu mendapat hidayah dan ma'unah-Nya. 

Setelah itu, sebagai anak kita punya kewajiban menasehati atau mengingatkan agar kembali kepada jalan iman dan takwa.

Betapa bahagianya seorang anak yang selalu berbakti, walau orang tua kurang menghargai. Tapi jika sikap sabar dan tabah selalu menduhului, maka surga siap menanti.

Tetap dengarkan dan ikuti arahannya, itu adalah surga yang tidak terhingga. Walau terkesan berat di hati, tapi yakin dan percaya nanti indah pada waktunya.

Allah tegaskan dalam QS. Al-Isra' ayat 23.

"Wajibnya seorang anak berbakti kepada orang tua".

Jangan cederai prestasi akademik dan kemuliaan kita, disebabkan durhaka kepada kedua orang tua.

Cintai dan sayangilah mereka, sebagaimana mereka mencintai dan menyayangi kita waktu kecil. Serta basahilah bibir kita dengan selalu berdo'a untuk kedua orang tua.

Maka barang tentu kebahagiaan dunia dan akhirat pasti kita dapatkan. 

* Aktivis Sosial dan Pendidik


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SD Integral Al-Fattah Meraih Penghargaan Dari Diknas Kota Batu 2024

  Kota Batu : Dinas Pendidikan (Diknas) Kota Batu bekerjasama dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Batu mengadakan puncak peringatan hari guru nasional ke 53 dan PGRI ke 79 di Hall Singhasari resort, Ahad (22/12/24). Perayaan tersebut dihadiri langsung Plt Wali Kota Batu, dan Ketua PGRI Jawa Timur dan tenaga pendidik (tendik) se-Kota Batu. Hal ini ditegaskan dalam laporan Kepalas Diknas bapak M. Chori, M.Si bahwa jumlah guru yang hadir kurang lebih 5000. Beliau melanjutkan, kegiatan ini di support langsung oleh pak Plt Wali Kota Batu Dr. Aris Agung Paewai. Terbukti kegiatan ini diselenggarakan di Hall Hotel bintang 5, tentu ini penghargaan yang luar biasa bagi semua guru, khususnya di lingkungan Kota Batu, disambut tepuk tangan meriah oleh peserta yang hadir. Pada acara yang cukup khidmat ini berbagai penghargaan diberikan, mulai peserta didik, guru, sampai sekolah yang berprestasi.  Tentu ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi sekolah yang mendapatkannya. Sal...

Keseruan Kelas VI Angkatan 3 SD Integral Al-Fattah Go To Surabaya

  Batu : Merupakan momen tahunan yang ditunggu siswa/i kelas VI SD Integral Al-Fattah (SDIA) Kota Batu, yaitu study tour.  Rasa yang ditunggu siswa/i SDIA terbayar sudah. Karena kegiatan tersebut terlaksana pada Selasa (7/1/25).  Adapun peserta dari siswa/i SDIA kelas VI berjumlah 63 dan Ustadz/ah pendamping 15 orang cukup memenuhi dua bus, dari Batu menuju kota pahlawan Surabaya. Kenapa Surabaya menjadi jujukan study tour? Pertanyaan ini muncul, karena dua angkatan sebelumnya go to Jogja.  Surabaya merupakan Ibu Kota Provensi Jawa Timur, didalamnya terdapat wahana Kebun Binatang Surabaya (KBS), wisata  bahari, dan history (monumen kapal selam dan tugu pahlawan) tegas Bunda Issanu. Disamping itu lanjut ketua paguyuban kelas VI tersebut, bukan hanya itu anak-anak juga diajak bersenang-senang ke Trans Snow World (TSW), dan terkahir berlabuh ke Masjid Al -Akbar. Masjid terbesar se Jawa Timur tersebut juga sarat estetika timur tengah, tutupnya. Moment tersebut disem...

Mulia Dengan Berbakti Kepada Orang Tua

  Oleh : Moh. Homaidi * Seorang Ustadz yang santun dalam penyampaian nasehat dan senantiasa menyentuh hati. Suatu ketika beliau bercerita kepada jama'ah bahwa dua pekan sebelum ramadhan, ada seorang temannya datang dan bercerita. Bahwa ada salah satu anak buahnya di tingkat pemerintah, ia sebagai pegawai negeri sipil (PNS) tiba-tiba mengajukan resign. Melihat dan mendengar surat pemunduran diri bawahannya si pemimpin kaget dan panik. Lantas si pemimpin bertanya kenapa mau mundur, apakah ada masalah pekerjaan atau gaji kurang? Pegawai yang bersangkutan diam tanpa mengeluarkan suara. Kalau begitu jangan dulu, pekerjaan kamu bagus dan tuntas. Apa yang menjadi dasar kamu mau memundurkan diri? Sanggahnya. Pengajuan surat resign ini bukan hanya sekali dua kali, tapi sudah berkali-kali, tapi ketika ditanya alasannya kenapa? Jawabanya sama, diam tanpa suara. Di bulan ke enam pemuda yang sederahana dan punya anak yang masih kecil-kecil tersebut kembali mengajukan resign. Sebagai pemimpin, d...