Langsung ke konten utama

Stabilitas Estafet Kepemimpinan

 



By. : Moh. Homaidi*

Pada dasarnya tidak ada yang sanggup menerima amanah, apalagi sampai puncak. Karena dia tahu banyak yang akan menjadi tanggung jawab, dan harus dipertanggung jawabkan.

Bukan sebaliknya, merebut kekuasaan untuk kepentingan diri dan golongannya, apalagi sampai meghalalkan berbagai cara, na'udzubillah.

Terlebih jika ada kaitannya dengan ekonomi, seakan tanpa kekuasaan hidupnya akan hampa dan dijauhi orang banyak. Parahnya dia tidak peduli tanggung jawab yang sesungguhnya.

Sampai mengahancurkan nama baik lawan politiknya, demi meninggikan elektabilatasnya. Hati-hati jika ada bakal calon yang punya gelagat demikian. Karena jelas akan merugikan dan menyangsarakan.

Pilihlah bakal calon yang punya latar belakang baik, dan harum namanya. Dengan ciri mementingkan kepentingan umum daripada golongannya. Bahkan jika ada kesempatan mundur dia pilih mundur, dan memilih orang lain agar jadi pemimpin.

Hal ini ditegaskan oleh Ustadz Suhadi, saat memberi sambutan penutupan pada Muswil Pemhida ke VIII di Jember, (28/23).

Ustadz yang mengemban amanah sebagai Departemen Organisasi DPW Hidayatullah Jawa Timur ini menyampaikan bahwa, pentingnya memilih seorang pelanjut estafeta kepemimpinan orang yang  bertanggung jawab terhadap amanah sebelumnya.

Sekaligus beliau menambahkan, jika sebuah organisasi itu akan berjalan dan menimalisir konflik lakukan 3M. Mujahadah, musyawarah, dan munajat.

Pertama, mujahadah. Seorang yang bersungguh-sungguh dalam sebuah pekerjaan, dia akan cinta. Cinta itu akan melahirkan kenyamanan dan ketenangan. Dari sinilah melahirkan hasil. من جدّ وجد 

Kedua, musyawar. Organisasi yang melakukukan musyawarah akan menetralisir konflik dan mudah mendapat solusi yang konstruktif.

Ketiga, munajat. Lakukanlah permohonan kepada sang ilahi, penguasa alam ini. Dialah satu-satu dzat yang akan mengkabulkan segala perencanaan yang telah matang. Bahkan dialah eksikutor yang sesungguhnya, tutupnya.

Kebergantungan seseorang kepada sang kholiq adalah bukti, kesungguhan dalam meraih visi yang di cita-citakan.

Keyakinan

Ketika seseorang sudah melalui 3M maka waktunya menumbuhkan keyakinan, bahwa apa yang diharapkan akan segera terkabul.

Seorang mutivator menegaskan bahwa keyakinan adalah separuh keberhasilan, dan merupakan pekerjaan yang sia-sia, sudah berusaha secara maksimal tapi tidak yakin akan kesuksesan.

أناعند ظنّ عبدبي

"Aku mengikuti prasangka hambaku"

Jangan gagalkan usaha yang telah lama dilakukan, disebabkan karena kurang yakin akan hasil yang di optimalkan.

Lalu bagaimana cara menumbuhkan keyakinan? Perbanyaklah membaca, buka buku. Pahami dan renungkan setiap kalimat sebab disinilah kekuatan nalar akan menemukan jalannya. Teruslah berliterasi karena akan melahirkan aksi.[]

* Aktivis Sosial dan Pendidik


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SD Integral Al-Fattah Meraih Penghargaan Dari Diknas Kota Batu 2024

  Kota Batu : Dinas Pendidikan (Diknas) Kota Batu bekerjasama dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Batu mengadakan puncak peringatan hari guru nasional ke 53 dan PGRI ke 79 di Hall Singhasari resort, Ahad (22/12/24). Perayaan tersebut dihadiri langsung Plt Wali Kota Batu, dan Ketua PGRI Jawa Timur dan tenaga pendidik (tendik) se-Kota Batu. Hal ini ditegaskan dalam laporan Kepalas Diknas bapak M. Chori, M.Si bahwa jumlah guru yang hadir kurang lebih 5000. Beliau melanjutkan, kegiatan ini di support langsung oleh pak Plt Wali Kota Batu Dr. Aris Agung Paewai. Terbukti kegiatan ini diselenggarakan di Hall Hotel bintang 5, tentu ini penghargaan yang luar biasa bagi semua guru, khususnya di lingkungan Kota Batu, disambut tepuk tangan meriah oleh peserta yang hadir. Pada acara yang cukup khidmat ini berbagai penghargaan diberikan, mulai peserta didik, guru, sampai sekolah yang berprestasi.  Tentu ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi sekolah yang mendapatkannya. Sal...

Keseruan Kelas VI Angkatan 3 SD Integral Al-Fattah Go To Surabaya

  Batu : Merupakan momen tahunan yang ditunggu siswa/i kelas VI SD Integral Al-Fattah (SDIA) Kota Batu, yaitu study tour.  Rasa yang ditunggu siswa/i SDIA terbayar sudah. Karena kegiatan tersebut terlaksana pada Selasa (7/1/25).  Adapun peserta dari siswa/i SDIA kelas VI berjumlah 63 dan Ustadz/ah pendamping 15 orang cukup memenuhi dua bus, dari Batu menuju kota pahlawan Surabaya. Kenapa Surabaya menjadi jujukan study tour? Pertanyaan ini muncul, karena dua angkatan sebelumnya go to Jogja.  Surabaya merupakan Ibu Kota Provensi Jawa Timur, didalamnya terdapat wahana Kebun Binatang Surabaya (KBS), wisata  bahari, dan history (monumen kapal selam dan tugu pahlawan) tegas Bunda Issanu. Disamping itu lanjut ketua paguyuban kelas VI tersebut, bukan hanya itu anak-anak juga diajak bersenang-senang ke Trans Snow World (TSW), dan terkahir berlabuh ke Masjid Al -Akbar. Masjid terbesar se Jawa Timur tersebut juga sarat estetika timur tengah, tutupnya. Moment tersebut disem...

Mulia Dengan Berbakti Kepada Orang Tua

  Oleh : Moh. Homaidi * Seorang Ustadz yang santun dalam penyampaian nasehat dan senantiasa menyentuh hati. Suatu ketika beliau bercerita kepada jama'ah bahwa dua pekan sebelum ramadhan, ada seorang temannya datang dan bercerita. Bahwa ada salah satu anak buahnya di tingkat pemerintah, ia sebagai pegawai negeri sipil (PNS) tiba-tiba mengajukan resign. Melihat dan mendengar surat pemunduran diri bawahannya si pemimpin kaget dan panik. Lantas si pemimpin bertanya kenapa mau mundur, apakah ada masalah pekerjaan atau gaji kurang? Pegawai yang bersangkutan diam tanpa mengeluarkan suara. Kalau begitu jangan dulu, pekerjaan kamu bagus dan tuntas. Apa yang menjadi dasar kamu mau memundurkan diri? Sanggahnya. Pengajuan surat resign ini bukan hanya sekali dua kali, tapi sudah berkali-kali, tapi ketika ditanya alasannya kenapa? Jawabanya sama, diam tanpa suara. Di bulan ke enam pemuda yang sederahana dan punya anak yang masih kecil-kecil tersebut kembali mengajukan resign. Sebagai pemimpin, d...