Langsung ke konten utama

Impian Yang Terduakan


By. Moh. Homaidi*

Selepas sholat dhuhur saya memanggil seorang guru plus teman, dulu pernah satu di Almamater, lalu bersama-sama menuju kantor untuk kordinasi. 

Panjang kali lebar dia menyampaikan, ada satu yang menjadi renungan bagi saya, hingga tertuang jadi tulisan. Dia mengatakan "seorang Guru tidak sempat membangun impian diri, tapi sebenarnya dia membangun impian anak muridnya".

Saya pun balik tanyak, kok bisa? Iya Ustadz, bagaimana tidak?," jika Guru fokus membangun impian dirinya maka dia terpecah dalam mendidik dan mengarahkan murid," jawabnya. "Maka guru yang sesungguhnya adalah orang yang fokus membangun impian murid," tambahnya.

"Tidak peduli seperti apa impian masa depan dirinya, yang dia pedulikan bagaimana mencetak genarasi unggul dan menyiapkan pemimpin masa depan," tutupnya.

Sesaat saya merenung, hati dan pikiran membenarkan. Akhirnya saya pun menyimpulkan, jika diri ini egois hanya menyusun impian diri dan keluarga, untuk apa kita berlama-lama di lembaga yang notabeni tidak menjanjikan masa depan. Tentu lebih baik keluar, menata bisnis atau mencari gaji yang lebih besar.

Masyaa Allah, ternyata kita berada di posisi yang mulia, dengan fokus menata impian anak murid, agar kelak mereka lebih bertanggung jawab dengan amanah ke khalifahannya.

Sebagai seorang Guru, dia harus rela menduakan impiannya, demi masa depan anak-anak murid. Terkadang sampai pulang ke rumah pun mereka harus rela menyisihkan waktu untuk wali murid, guna menjawab dan menyapa.

Takwa

Dengan menata diri takut kepada Allah SWT, dan qona'ah dengan apa yang diberikan, yakin dan percaya rezeki yang tidak disangka-sangka akan didapat.

Hal ini dibenarkan oleh seorang kawan yang sama-sama berprofesi sebagai Guru. Dia mengaku di tempat lembaga sebelumnya bergaji tinggi, tapi tahun ini dia berkarya di tempat yang berbeda, gajinya jauh berbeda hampir berkisar seperempat gaji sebelumnya.

Tapi dia bersyukur, walau gaji tidak seberapa tapi rezeki di luar, dari hasil bisnis dan jual tanah dinkampunya sangat fantastis hingga sampai angka meliaran.

Diujung perbincangan dengan kawan ini, dia menyimpulkan "jika bekerja hanya untuk memperkaya diri, tempatnya bukan di pendidikan. Tapi jika rezeki mau barokah dan berkenan dengan nikmat yang tidak terduga mangajarlah," tutupnya.

Hal serupa ditegaskan oleh Allah 'Azza Wajallah dalam firman-Nya.

Artinya : “Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberikan rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.” (QS Ath-Thalaaq: 2-3)

Jika seseorang berkenan menjaga diri dari maksiat dan takwa menjadi perisainya, jangankan rezeki yang akan dijamin, jalan keluar dari segala persoalannya akan terbuka dan terurai.

Akhirnya, apapun profesi dan tanggung jawab yang diemban, jika tujuannya Allah SWT, maka semua akan mendapatkan lezatnya iman.

*Aktivis Sosial dan Pendidik


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SD Integral Al-Fattah; Outing Puncak Tema Di Lanud Abd Sholeh Malang

  Batu : Seru banget, ucap salah satu anak peserta puncak tema kelas 1 SD Integral Al-Fattah Fullday School di Lanud Abd Sholeh Malang, sebut saja mas Natan, rabu (13/11/24. Aku sangat senang Ustadz, karena langsung ketemu pesawat tempur. Aku ingin jadi tentara pembela tanah Air Indonesia, aku juga sama Ustadz, diikuti teman-teman yang lain, harap mereka kompak. Setelah dari sekadon teknis (sekatek) Abd Sholeh, mengikuti arahan dan melihat langsung alusista TNI Angkatan Udara. Ananda lanjut ke area taman guna mengikuti kegiatan berikutnya yaitu menulis pengalaman selama kegiatan berlangsung.    Suasana menulis pengalaman "menyenangkan" Selesai ananda mengurai pengalaman serunya di atas kertas putih, mereka lanjut makan siang bersama. Alhamdulillah, acara berlangsung meriah karena didukung langsung para Bunda paguyuban yang luar biasa, bekerja tanpa pamrih, tapi yakinlah bantuan para Bunda akan dipetik oleh Ananda yang sholeh/ah. Ucapan terimakasih dari pihak SD Integral A...

Muroja'ah ; Rutinitas Pekanan SD Integral Al Fattah

  Kota Batu, SD Integral Al Fattah melaksanakan rutinitas pekanan berupa "Muroja'ah Hafalan," Kamis (22/8). Kegiatan ini menjadi program Sekolah guna menjaga hafalan sesaui target. Mulai dari Juz 30, 29, dan Juz 1. Adapun tempat halaqoh Siswa/i sesuai capaian masing-masing. Ustadzah Wahyuni, S.Pd.I sebagai Waka Al Qur'an mengangkat program ini, karena mengingat dua tahun terakhir banyak hafalan Ananda yang hilang, karena sukarnya ananda memuroja'ah (mengulang-ngulang) hafalan. Semoga program ini mampu menimalisir kelupaan Ananda saat mengikuti uji publik, harapnya. Sebagai orang yang bertanggung jawab dalam bidang ke Al Qur'anan, Us Yuni panggilan akrabnya memastikan, bahwa "kegiatan Muroja'ah ini syarat kontrol, baik oleh saya maupun Kepala Sekolah." Tutupnya. Pedoman Hidup Sebagai Sekolah Islam yang berbasis Tauhid, kegaiatan SD Integral Al Fattah bersumber dari Al Qur'an dan Hadits, serta ilmu umum yang diintruksikan oleh Diknas. Kendati d...

SD Integral Al-Fattah Meraih Penghargaan Dari Diknas Kota Batu 2024

  Kota Batu : Dinas Pendidikan (Diknas) Kota Batu bekerjasama dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Batu mengadakan puncak peringatan hari guru nasional ke 53 dan PGRI ke 79 di Hall Singhasari resort, Ahad (22/12/24). Perayaan tersebut dihadiri langsung Plt Wali Kota Batu, dan Ketua PGRI Jawa Timur dan tenaga pendidik (tendik) se-Kota Batu. Hal ini ditegaskan dalam laporan Kepalas Diknas bapak M. Chori, M.Si bahwa jumlah guru yang hadir kurang lebih 5000. Beliau melanjutkan, kegiatan ini di support langsung oleh pak Plt Wali Kota Batu Dr. Aris Agung Paewai. Terbukti kegiatan ini diselenggarakan di Hall Hotel bintang 5, tentu ini penghargaan yang luar biasa bagi semua guru, khususnya di lingkungan Kota Batu, disambut tepuk tangan meriah oleh peserta yang hadir. Pada acara yang cukup khidmat ini berbagai penghargaan diberikan, mulai peserta didik, guru, sampai sekolah yang berprestasi.  Tentu ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi sekolah yang mendapatkannya. Sal...