By. : Moh. Homaidi.*
Melihat pemandangan yang sejuk dan indah, membuat mata manja berlama-lama dengannya. Apalagi melihat buah hati dan anak didik, mampu melantunkan hafalan Al-Qur'an dengan irama dan tajwid yang benar, berat berkata-kata kecuali hanya rasa syukur dan bahagia.
SD Integral Al-Fattah Fullday School menghantarkan Siswa/inya menjadi hafizh/ah Al Qur'an, dari juz 30,29,28, dan 1, melalui wisuda yang diselenggarakan pada sabtu (24/23), sejumlah 71 Anak sesuai capaian juz. Hal ini membuat orang tua berdebar menyaksikan putra/inya tampil dan diuji secara terbuka.
Terlebih saat ayah/bunda diminta untuk bertanya kepada Ananda, mulai melanjutkan ayat, sampai menyebutkan dan tebak surat. Seru dan menebarkan, sebagaimana disampaikan oleh Ustadz Marzan selaku penguji pada ujian terbuka kali tersebut.
Ustadz yang saat ini mendapat amanah sebagai Kepala Madrasatul Qur'an di Ma'had Arrahmah Tahfizh Malang, menegaskan, "betapa beruntungnya orang tua yang mempuanyai Anak yang hafal Al-Qur'an, karena kelak mereka menjadi penyalamat dari jilatan api Neraka, menuju Surga". Diamani oleh tamu undangan termasuk orang tua wali Wisudawan.
Jasa Guru
Keberhasilan ini tidak lepas dari jasa Guru yang kuat, dan ikhlas dalam mendidik serta sabar menerima pola tingkah Anak saat proses pembelajaran.
Buah kesabaran inilah, akhirnya bisa dipertanggung jawabkan kepada kedua orang tua, lewat ujian terbuka hafalan.
Hal yang sangat berkesan saat para peserta Wisudawan menyanyikan lagu "Syukran wahai Guruku". Dalam sya'irnya sangat menyentuh siapa saja yang merasa sebagai guru. Mereka berterimakasih kepada Guru atas kesabaran yang tidak terbatas dan selalu menebar senyum saat mengalami pola tingkah yang kurang berkenan.
Mendengar sya'ir yang menyentuh ini, tak terasa butiran air matapun berjatuhan. Seraya hati berkata "jasa Guru tidak akan tertukar. Ilmu yang telah diberikan akan selalu menjadi pusaka dalam kehidupan, dan bekal menyambut masa depan.
Nabi Muhammad SAW menegaskan, "barang siapa yang menunjukkan kebaikan, maka dia akan mendapatkan pahala serupa dengan orang yang melakukan."
Akhirnya, senyum dan adab Guru akan selalu dikenang, serta ilmu yang disampaikan akan menuai keberkahan. Pada saat yang sama akan menjadi karakter yang menyenangkan.
Jasa Guru tidak akan tertukar, baik saat ini ataupun lusa, kelak pasti menjadi pelita, penerang untuk meraih kebahagiaan.[]
*Aktivis Sosial Dan Pendidik
Komentar
Posting Komentar