Langsung ke konten utama

Kekuasaan Menggelapkan Mata

 


By. : Moh. Homaidi*

Merasa sedih dan sinis, melihat kekuasaan saat ini masih menggelapkan mata. Berbagai cara dan gaya di lakukan demi meraih kekuasaan. Apakah mungkin benar, kata seorang tokoh politik, teman jadi musuh, dan musuh jadi teman. 

Baru saja aku buka Samartphone, di group Alumni Pondok, berserakan foto dan video menunjukkan telah terjadi pengeroyokan antara 3 orang versus 13 orang. 

Bisa dibayangkan hasilnya, tentu yang berjumlah sedikit mengalami luka parah, sebagian korban sudah di bawa ke puskesmas setempat. Kabar burung itu belum jelas kasus yang meletarbelakangi.

Tapi ada voicenote yang menegaskan bahwa yang melatarbelakangi carok tersebut adalah pemilihan Kepala Desa (pilkades).

Kasian, seakan kekuasaan menjadi tolok ukur orang baik dan bisa berbahagia. Padahal jika mau bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya, sangat berat dan butuh konsentrasi penuh.

Imam Al-Ghazalia menyebutkan bahwa kekuasaan adalah merupakan mandat dari Allah yang diberikan kepada hamba-hamba pilihan-Nya. Ia berpendirian bahwa khalifah itu adalah bayangan Allah di muka bumi, bahkan kekuasaan khalifah  muqaddas atau suci.

Tapi nyatanya sekarang, mulai dari lapisan bawah sampai tingkat atas, kekusaan menjadi rebutan. Bahkan kekuasaan telah membutakan mata hatinya untuk menebar kasih sayang, sehingga hukum rimba pun berlaku. "Yang kuat yang menang". Sewa banyak pereman untuk menghancurkan musuh, baik dengan menteror, atau langsung menyerang, na'udzubillah.

Mata Hati

Setiap jiwa pasti memiliki mata hati, yang berkeinginan untuk hidup bahagia dan tenang. 

Hanya saja, mata hati seakan buta bahkan mati, tatkala seseorang sudah di kuasai hawa nafsu. Maka benar Allah SWT berfirman :

Artinya : “Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.” (QS. Yusuf : 53)

Tentu nafsu ini tidak menjadi prnghalang orang untuk berbuat baik, karena nyatanya nafsu terbagi menjadi, nafsu muthmainnah, lawwamah, dan suu'.

Jika ambisi dunia di kobarkan maka nafsu su'/jelek ini akan menguasai dirinya, sehingga mudah menghalalkan berbagai cara.

Bagaimana agar mata hati terus hidup dan penuh arti, maka perbanyaklah membaca. Baca Al-Qur'an, Hadits dan kitab-kitab nasehat, agar hati merasa tenang.

Yang berikutnya adalah tegakkan sholat, karena sholat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Dari sinilah mata hati akan terus mekar, menebar kasih dan sayang.[]

*Aktivis Sosial dan Pendidik

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SD Integral Al-Fattah Meraih Penghargaan Dari Diknas Kota Batu 2024

  Kota Batu : Dinas Pendidikan (Diknas) Kota Batu bekerjasama dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Batu mengadakan puncak peringatan hari guru nasional ke 53 dan PGRI ke 79 di Hall Singhasari resort, Ahad (22/12/24). Perayaan tersebut dihadiri langsung Plt Wali Kota Batu, dan Ketua PGRI Jawa Timur dan tenaga pendidik (tendik) se-Kota Batu. Hal ini ditegaskan dalam laporan Kepalas Diknas bapak M. Chori, M.Si bahwa jumlah guru yang hadir kurang lebih 5000. Beliau melanjutkan, kegiatan ini di support langsung oleh pak Plt Wali Kota Batu Dr. Aris Agung Paewai. Terbukti kegiatan ini diselenggarakan di Hall Hotel bintang 5, tentu ini penghargaan yang luar biasa bagi semua guru, khususnya di lingkungan Kota Batu, disambut tepuk tangan meriah oleh peserta yang hadir. Pada acara yang cukup khidmat ini berbagai penghargaan diberikan, mulai peserta didik, guru, sampai sekolah yang berprestasi.  Tentu ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi sekolah yang mendapatkannya. Sal...

Keseruan Kelas VI Angkatan 3 SD Integral Al-Fattah Go To Surabaya

  Batu : Merupakan momen tahunan yang ditunggu siswa/i kelas VI SD Integral Al-Fattah (SDIA) Kota Batu, yaitu study tour.  Rasa yang ditunggu siswa/i SDIA terbayar sudah. Karena kegiatan tersebut terlaksana pada Selasa (7/1/25).  Adapun peserta dari siswa/i SDIA kelas VI berjumlah 63 dan Ustadz/ah pendamping 15 orang cukup memenuhi dua bus, dari Batu menuju kota pahlawan Surabaya. Kenapa Surabaya menjadi jujukan study tour? Pertanyaan ini muncul, karena dua angkatan sebelumnya go to Jogja.  Surabaya merupakan Ibu Kota Provensi Jawa Timur, didalamnya terdapat wahana Kebun Binatang Surabaya (KBS), wisata  bahari, dan history (monumen kapal selam dan tugu pahlawan) tegas Bunda Issanu. Disamping itu lanjut ketua paguyuban kelas VI tersebut, bukan hanya itu anak-anak juga diajak bersenang-senang ke Trans Snow World (TSW), dan terkahir berlabuh ke Masjid Al -Akbar. Masjid terbesar se Jawa Timur tersebut juga sarat estetika timur tengah, tutupnya. Moment tersebut disem...

Mulia Dengan Berbakti Kepada Orang Tua

  Oleh : Moh. Homaidi * Seorang Ustadz yang santun dalam penyampaian nasehat dan senantiasa menyentuh hati. Suatu ketika beliau bercerita kepada jama'ah bahwa dua pekan sebelum ramadhan, ada seorang temannya datang dan bercerita. Bahwa ada salah satu anak buahnya di tingkat pemerintah, ia sebagai pegawai negeri sipil (PNS) tiba-tiba mengajukan resign. Melihat dan mendengar surat pemunduran diri bawahannya si pemimpin kaget dan panik. Lantas si pemimpin bertanya kenapa mau mundur, apakah ada masalah pekerjaan atau gaji kurang? Pegawai yang bersangkutan diam tanpa mengeluarkan suara. Kalau begitu jangan dulu, pekerjaan kamu bagus dan tuntas. Apa yang menjadi dasar kamu mau memundurkan diri? Sanggahnya. Pengajuan surat resign ini bukan hanya sekali dua kali, tapi sudah berkali-kali, tapi ketika ditanya alasannya kenapa? Jawabanya sama, diam tanpa suara. Di bulan ke enam pemuda yang sederahana dan punya anak yang masih kecil-kecil tersebut kembali mengajukan resign. Sebagai pemimpin, d...