Langsung ke konten utama

Resahlah Jika Hati Jauh Dari-Nya.

 


By. : Moh. Homaidi*

Beberapa hari sebelum di keluarkan surat keputusan (SK) dari Yayasan, beberapa calon Guru yang sempat melamar, terus menghubungi aku, memastikan apakah dirinya di terima atau tidak.

Mereka khawatir, takut tidak di terima, lalu mencari ke mana lagi? Salah satu peserta berucap di ujung pesan WhatsAp.

Setelah SK keluar, mereka senang dan mengucapkan terimakasih. Tapi setelah itu hilang dari permukaan.

Sudah menjadi kebiasaan Manusia jiwanya resah dan khawatir saat menghadapi masalah, apalagi ada sesuatu yang ia harapkan.

Resah juga terjadi jika dirinya mendapat cibiran dan hinaan dari orang lain. Padahal terkadang mereka mencibir gara - gara iri atas prestasi yang di raihnya.

Teruslah fokus menoreh prestasi, tebarkan kebaikan kepada khalayak. Karena kebaikan itu pada saatnya akan kita tuai.

Imam Al-Ghazali Rahimahullahu, berkata : "Jangan resah andai ada yang membecimu, karena masih banyak yang mencintaimu di Dunia. Tetapi resah dan takutlah andai Allah membencimu, karena tiada lagi yang mencintaimu di akhirat."

Seharusnya keresahan inilah yang harus kita khawatirkan, karena jika Allah sudah membenci seorang hamba maka dia tidak akan mendapat pertolongan kelak di akhirat, maka inilah golongan yang merugi.

Oleh karenanya, berharaplah kepada Allah agar kita senanatiasa mendapat ridha-Nya. Dan di jauhi dari fitnah dunia serta seisinya.

Kelalain 

Jangan kita lalai dari panggilan Allah, karena salah satu golongan yang mendapat murka-Nya ialah sebab menghindari panggilan Sholat.

Tersebut dalam hadits yang panjang, bahwa Jibril turun kepada Nabi Muhammad SAW dan Jibril berkata: "Hai Muhammad, Allah tidak menerima  dari orang yang meninggalkan sholat, puasanya, dan tidak juga sedekahnya, dan tidak juga hajinya, dan tidak juga amal perbuatannya, dan tidak juga menerima zakatnya."

Bahkan dalam keteragan yang lain di sebutkan, bahwa mereka mendapat laknat dari Allah sebab meninggalkan Sholat.

Maka patutlah kita resah jika sudah ada sangkut paut dengan syari'ah. Karena harapan yang sesungguhnya ialah  nikmatnya kehidupan di kampung akhirat.[]

* Aktivis Sosial dan Pendidik



Komentar

Postingan populer dari blog ini

SD Integral Al-Fattah Meraih Penghargaan Dari Diknas Kota Batu 2024

  Kota Batu : Dinas Pendidikan (Diknas) Kota Batu bekerjasama dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Batu mengadakan puncak peringatan hari guru nasional ke 53 dan PGRI ke 79 di Hall Singhasari resort, Ahad (22/12/24). Perayaan tersebut dihadiri langsung Plt Wali Kota Batu, dan Ketua PGRI Jawa Timur dan tenaga pendidik (tendik) se-Kota Batu. Hal ini ditegaskan dalam laporan Kepalas Diknas bapak M. Chori, M.Si bahwa jumlah guru yang hadir kurang lebih 5000. Beliau melanjutkan, kegiatan ini di support langsung oleh pak Plt Wali Kota Batu Dr. Aris Agung Paewai. Terbukti kegiatan ini diselenggarakan di Hall Hotel bintang 5, tentu ini penghargaan yang luar biasa bagi semua guru, khususnya di lingkungan Kota Batu, disambut tepuk tangan meriah oleh peserta yang hadir. Pada acara yang cukup khidmat ini berbagai penghargaan diberikan, mulai peserta didik, guru, sampai sekolah yang berprestasi.  Tentu ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi sekolah yang mendapatkannya. Sal...

Keseruan Kelas VI Angkatan 3 SD Integral Al-Fattah Go To Surabaya

  Batu : Merupakan momen tahunan yang ditunggu siswa/i kelas VI SD Integral Al-Fattah (SDIA) Kota Batu, yaitu study tour.  Rasa yang ditunggu siswa/i SDIA terbayar sudah. Karena kegiatan tersebut terlaksana pada Selasa (7/1/25).  Adapun peserta dari siswa/i SDIA kelas VI berjumlah 63 dan Ustadz/ah pendamping 15 orang cukup memenuhi dua bus, dari Batu menuju kota pahlawan Surabaya. Kenapa Surabaya menjadi jujukan study tour? Pertanyaan ini muncul, karena dua angkatan sebelumnya go to Jogja.  Surabaya merupakan Ibu Kota Provensi Jawa Timur, didalamnya terdapat wahana Kebun Binatang Surabaya (KBS), wisata  bahari, dan history (monumen kapal selam dan tugu pahlawan) tegas Bunda Issanu. Disamping itu lanjut ketua paguyuban kelas VI tersebut, bukan hanya itu anak-anak juga diajak bersenang-senang ke Trans Snow World (TSW), dan terkahir berlabuh ke Masjid Al -Akbar. Masjid terbesar se Jawa Timur tersebut juga sarat estetika timur tengah, tutupnya. Moment tersebut disem...

Mulia Dengan Berbakti Kepada Orang Tua

  Oleh : Moh. Homaidi * Seorang Ustadz yang santun dalam penyampaian nasehat dan senantiasa menyentuh hati. Suatu ketika beliau bercerita kepada jama'ah bahwa dua pekan sebelum ramadhan, ada seorang temannya datang dan bercerita. Bahwa ada salah satu anak buahnya di tingkat pemerintah, ia sebagai pegawai negeri sipil (PNS) tiba-tiba mengajukan resign. Melihat dan mendengar surat pemunduran diri bawahannya si pemimpin kaget dan panik. Lantas si pemimpin bertanya kenapa mau mundur, apakah ada masalah pekerjaan atau gaji kurang? Pegawai yang bersangkutan diam tanpa mengeluarkan suara. Kalau begitu jangan dulu, pekerjaan kamu bagus dan tuntas. Apa yang menjadi dasar kamu mau memundurkan diri? Sanggahnya. Pengajuan surat resign ini bukan hanya sekali dua kali, tapi sudah berkali-kali, tapi ketika ditanya alasannya kenapa? Jawabanya sama, diam tanpa suara. Di bulan ke enam pemuda yang sederahana dan punya anak yang masih kecil-kecil tersebut kembali mengajukan resign. Sebagai pemimpin, d...