By. : Moh. Homaidi*
Kurang lebih empat hari NU Ma'arif pusat melaksanakan gelaran besar, yaitu program organisasi penggerak (POP). Program ini di gagas oleh Mentri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).
Hanya saja pada program organisasi penggerak, pelaksanaannya di alihkan ke NU Ma'arif pusat. Berdasarkan data NU merupakan organiasasi terbesar di Indonesia.
SD Integral Al-Fattah Fullday School salah satu kontestan yang ikut mewakili provensi Jawa Timur.
Disinyalir ada 400 peserta yang hadir, mereka membanjiri Hotel Syahid Jakarta. Mereka sama-sama berjuang untuk membawa nama harum sekolah masing-masing, baik tingkat Kota/Kabupaten, maupun tingkat provensi.
Kegiatan berlangsung cukup padat, mulai dari pameran prodak literasi sampai nomerasi. Di lanjutkan dengan demonstrasi di depan seluruh hadirin, dewan juri dan peserta se Indonsia.
Atas izin Allah Guru dan Kepala Sekolah SD Integral Al-Fattah Fullday School ditunjuk sebagai salah satu terbaik tingkat Jawa Timur.
Atas hasil yang di raih tersebut, pujian dan sanjungan mulai berdatangan, baik dari kerabat dekat hingga jauh, di group atau yang cut pribadi. Bahkan ada yang langsung secara terang-terangan.
Penghargaan ini sangat mengejutkan, karena tentu memberi tantangan tersendiri, bisa menjadi memotivasi atau bangga diri.
Seyogyanya ini adalah hasil karya Guru-guru hebat yang ada di SD Integral Al-Fattah Fullday School. Ayo selalu berinovasi dan lakukan terobosan yang lebih baik. Jangan lengah, berikan yang terbaik untuk Bangsa dan Negara.
Melalaikan
Tidak sedikit orang ketika mendapatkan pujian dan penghargaan, mereka bangga diri, sehingga lupa atas tugas dan tanggung jawab.
Padahal sadar atau tidak pujian atau penghargaan itu berdatangan hanyalah efik samping yang di lakukan, sebab kerja tim yang hebat dan solid.
Maka jangan terlena dengan pujian, karena itu dapat melalaikan pemiliknya, sebab itu termasuk hal yang megah dan membanggakan. Hal ini Allah tegaskan dalam firman-Nya.
Artnya : "Bermegah-megahan telah melalaikan kamu." (QS. At-Takatsur :1).
Dalam tafsir Al-Mukhtashar menjelaskan, berbangga (sombong) dengan harta dan anak telah melalaikan kalian wahai manusia dari taat kepada Allah.
Dari segi harta dan banyak anak di larang sombong, apalagi ilmu. Karena jika manusia sombong dengan ilmunya dia akan mudah menuduh orang lain hina, sesat, bahkan kafir, na'udzubillah.
Mari kita bangkit dari keterlenaan pujian dengan terus fokus pada visi, dan tumbuhkan jiwa literasi. Banyak membaca dan menulis, agar diri mampu memahami makna dan arti.[]
*Aktivis Sosial dan Pendidik.
Komentar
Posting Komentar