By. : Moh. Homaidi*
Kebahagiaan adalah inti dari pekerjaan, dan hasil dari sebuah usaha. Maka sungguh menjadi hal yang sia-sia, tatkala usaha tidak mengahadirkan kebahagiaan.
Tentu kebahagiaan yang menghadirkan ketenangan dan ketentraman, baik dalam bertutur ataupun bersikap. Lalu apa yang mendasari sumber kebahagiaan tersebut?
Sumber kebahagiaan adalah "kepatuhan". Sarana patuhnya seseorang ialah berupa mau mendengar dan mengikuti apa yang diperintahkan, tentu perintah yang menghadirkan Ridha Allah SWT.
Perintah Yang Makruf
Jika ada perintah yang mendatangkan maksiat, hindari dan jauhi. Sikapi dengan bijak, tanpa menyakiti dan mencedrai syari'at.
Hal ini ditegaskan oleh Nabi Muhammad SAW dalam sabdanya: "Tidak ada ketaatan di dalam maksiat, taat itu hanya dalam perkara yang ma'ruf” (HR Bukhari).
"Al ma'ruf artinya perbuatan kebaikan dan perbuatan ketaatan dan semua yang diketahui baiknya oleh syariat dan oleh akal sehat” (Tafsir As Sa'di, 1/194-196).
Seorang pemimpin yang memerintahkan bawahannya untuk melakukan sesuatu dan diterima dengan seksama oleh timnya. Maka otomatis seorang pemimpin yang bijak merasa senang, dan bangga, serta memberikan apresiasi.
Begitupula seorang hamba, yang senantiasa memenuhi panggilan Allah, dan tidak mengingkari printah-Nya. Maka tentu kebahagiaan dan ketenangan serta apa yang dimintanya akan terpenuhi.
Jika manusia saja senang saat diikuti intruksinya, apalagi pemilik jagat Alam ini. Hal ini terekam dalam Firman-Nya, bukti kebanggaan Allah SWT terhadap hamba yang patuh :
Artinya : "Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.."(QS. An-Nahl: 97).
Balasan yang akan didapat oleh seorang hamba yang patuh terhadap perintah-Nya, melebihi apa yang diminta, bahkan bisa jadi sesuatu yang tidak terfikirkan sebelumnya, akan terpenuhi, in syaa Allah.[]
*Aktivis Sosial Dan Pendidik
Komentar
Posting Komentar