By. : Moh. Homaidi*
Ada seorang teman mengadu atas posisinya yang dianggap kurang bergaining, dia gelisah dan gundah. Seakan jabatan yang ada sekarang kurang berarti. Padahal jika di renungkan seorang pemimpin tidak akan memberikan posisi kalau tidak sesuai dengan kadar kemampuan.
Hasil evaluasi inilah yang akan memberikan rekomendasi perolingan posisi, baik tinggi, setara, atau rendah. Maka sangat memungkinkan seseorang dipertahankan jika menjaga amanah dengan baik secara maksimal.
Sebuah kelalaian seorang pemimpim jika ada pembiaran yang terjadi, padahal sudah jelas ada pelanggaran syari'ah dan adab, serta kurangnya pertanggung jawaban yang segnifikan.
Ketegasan seorang pemimpin dalam pengambilan kebijakan sangat dibutuhkan untuk menentukan layak dan tidaknya orang tersebut dipertahankan.
Orang yang penuh tanggung jawab dan siap berenovasi tidak akan banyak menuntut, apapun posisinya dia siap berkolaborasi dan memberikan karya yangpenuh arti.
Kerjakan dan Komitmen
Edialnya seorang pemimpin tidak banyak menuntut terhadap tim dan bawahan, mereka bekerja sesuai prosedur dan bertanggung jawab atas apa yang dikerjakan, itu sudah cukup.
Apalagi mampu berenovasi dan kerja tim, tentu jauh lebih bagus, dan dapat dipastikan pemimpin tersebut bangga dan senang. Hal ini sangat menentukan terhadap posisi yang akan diterima. Maka apapun amanahnya, kerjakan dan buktikan dengan karya, serta berkomitmen.
Hanya orang yang kurang bertanggung jawab, banyak menuntut, gemar bicara, senang beralibi, semantara hasil kerja banyak terevaluasi. Wajar jika di akhir mendapat rekomendasi.
Oleh karenanya, intropeksi diri dengan memperbaiki etos kerja, dan siap berubah ke arah yang lebih baik. Adalah jawaban untuk berkomitmen yang menghasilkan solusi. "Orang hebat punya komitmen kuat dalam diri mereka" (Munawar Tobing). Orang yang tidak punya komitmen dipastikan pekerjaannya tidak tuntas dan penuh eror.[]
* Aktivis Sosial dan Pendidik
Komentar
Posting Komentar