By. : Moh. Homaidi*
Di saat kita mendengar isu yang kurang indah di telinga, sebaiknya kita memilih diam karena mengomentari hal tersebut tidak berguna.
Namun jika kita masuk pada lingkaran obrolan yang menyeret nama pihak ketiga, sementara kita tidak tahu pasti, kalau tidak benar itu fitnah, kalaupun benar tetap tidak boleh karena itu ghibah.
Karena dengan kita berkomentar tidak menjadi solusi terhadap masalah yang terjadi, yang ada memperkeruh dan menjadi beban sosial.
Maka sebaiknya kita diam, apa yang terjadi di lingkungan sekitar jadikan ibrah, ambil hikmahnya.
Imam Syafi'i berkata : "Apakah kamu tidak melihat, bahwa seekor singa itu ditakuti lantaran ia pendiam? Sedangkan seekor anjing dibuat permainan karena ia suka menggonggong?"
Dengan kita diam menjadi sarana seseorang lebih mulia, dihargai, dan di hormati. Biasanya mereka banyak berkarya daripada berkoar-koar.
Terbukti disaat mendapat amanah, dia pantang menolak, dan siap menerima seraya kesempatan berkarya. Disamping itu ia tidak mudah mengeluh, apalagi menuntut.
Beruntunglah seseorang yang memiliki prinsip diam daripada banyak bicara. Karena banyak bicara pasti banyak salah, akhirnya gemar ghibah dan menebar fitnah. Semoga kita terjaga dari fitnah ghibah dan adu domba, serta sanantiasa mendapat bimbingan Allah SWT.
Biasakan Qiyamul Lail
Rubahlah kebiasaan ghibah dan fitnah ini dengan cara memperbanyak baca Al Quran dan mentadabburinya, karena dengan demikian hati lebih lembut dan tidak mudah terpancing isu.
Biasakan sholat sunnah, terutama sholat qiyamul lail, karena barang siapa yang istiqomah denganya maka mendapat ketenangan, sehingga terhindar daru ghibah dan fitnah.
Rasulullah SAW mendorong kita semua untuk menjalankan ibadah sholat malam dalam sabdanya:
"Tuhan kita, Allah tabaraka wa ta'ala 'turun' setiap malam ke langit dunia di saat sepertiga malam akhir. Kemudian Allah berfirman, 'Barangsiapa berdoa kepada-Ku, akan Aku kabulkan. Barangsiapa meminta kepada-Ku, akan Aku kasih. Barangsiapa meminta ampun kepada-Ku, akan Aku beri ampunan" (Muttafaq 'alaih).
Maka kesempatan kita mengadukan segala urusan dunia kepada Allah, dan solusi yang diinginkan, karena merupakan janji-Nya permohonan seorang hamba akan terkabul.[]
*Aktivis Sosial Dan Pendidik
Komentar
Posting Komentar