Langsung ke konten utama

Obat Kehidupan, Menerima Nasehat

 


By. : Moh. Homaidi*

Terkadang hidup ini terasa manis, dan begitu pula sebaliknya sesekali pahit. Masih terasa segar kemaren berwajah manis, tidak tahu mengapa sekarang bermuka masam. 

Sehingga diri berfikir, ada apa? Kok semudah itu berubah. Terkadang dari omongan yang kita sendiri tidak sadar, ternyata tanpa diketahui perbincangan tersebut sampai kepada pihak ke tiga, fitnah pun tergerus menjadi keruh.

Hati-hati dengan lawan bicara, apa yang menjadi perbincangan tidak tahunya tergiring menjadi fitnah yang sulit terbendung, hal ini mampu merusak nama baik orang lain. 

Stabiliser Kehidupan

Seseorang sulit mengendalikan dirinya dengan isu yang sedang santer baik di lingkungan keluarga atau tempat bekerja, karena sulit menerima nasehat, mengaku diri paling benar, dan mudah menuduh orang lain salah.  

Maka diperlukan stabiliser kehidupan yang bisa menetral diri agar lebih baik, berupa mudah menerima nasehat. 

Orang yang senantiasa menerima nasehat dan mampu merubah dirinya agar menjadi lebih baik, termasuk orang yang beruntung. Sebab nasehat itu pada dasarnya merupakan obat kehidupan yang bisa menyadarkan orang yang tenggelam dalam penyakit sombong dan angkuh. 

Dan golongan orang sombong ini terancam tidak akan masuk surga, dan diantara cirinya adalah menolak nasehat atau kebenaran.

Nabi Muhammad SAW bersabda : “Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar biji sawi.” Ada seseorang yang bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.“ (HR. Muslim no. 91)

Terkadang nasehat yang tidak enak di hati adalah obat yang dibutuhkan, walau terdengar pahit. Tapi kalau kita telan dan kita renungkan itu lebih baik daripada di cela, apalagi di cerca.

Semoga kita terhindar dari orang-orang yang sombong dan angkuh, tidak mau menerima kebenaran dan senangnya memperkeruh keadaan, aamiin.[]

* Aktivis Sosial Dan Pendidik



Komentar

Postingan populer dari blog ini

SD Integral Al-Fattah Meraih Penghargaan Dari Diknas Kota Batu 2024

  Kota Batu : Dinas Pendidikan (Diknas) Kota Batu bekerjasama dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Batu mengadakan puncak peringatan hari guru nasional ke 53 dan PGRI ke 79 di Hall Singhasari resort, Ahad (22/12/24). Perayaan tersebut dihadiri langsung Plt Wali Kota Batu, dan Ketua PGRI Jawa Timur dan tenaga pendidik (tendik) se-Kota Batu. Hal ini ditegaskan dalam laporan Kepalas Diknas bapak M. Chori, M.Si bahwa jumlah guru yang hadir kurang lebih 5000. Beliau melanjutkan, kegiatan ini di support langsung oleh pak Plt Wali Kota Batu Dr. Aris Agung Paewai. Terbukti kegiatan ini diselenggarakan di Hall Hotel bintang 5, tentu ini penghargaan yang luar biasa bagi semua guru, khususnya di lingkungan Kota Batu, disambut tepuk tangan meriah oleh peserta yang hadir. Pada acara yang cukup khidmat ini berbagai penghargaan diberikan, mulai peserta didik, guru, sampai sekolah yang berprestasi.  Tentu ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi sekolah yang mendapatkannya. Sal...

Keseruan Kelas VI Angkatan 3 SD Integral Al-Fattah Go To Surabaya

  Batu : Merupakan momen tahunan yang ditunggu siswa/i kelas VI SD Integral Al-Fattah (SDIA) Kota Batu, yaitu study tour.  Rasa yang ditunggu siswa/i SDIA terbayar sudah. Karena kegiatan tersebut terlaksana pada Selasa (7/1/25).  Adapun peserta dari siswa/i SDIA kelas VI berjumlah 63 dan Ustadz/ah pendamping 15 orang cukup memenuhi dua bus, dari Batu menuju kota pahlawan Surabaya. Kenapa Surabaya menjadi jujukan study tour? Pertanyaan ini muncul, karena dua angkatan sebelumnya go to Jogja.  Surabaya merupakan Ibu Kota Provensi Jawa Timur, didalamnya terdapat wahana Kebun Binatang Surabaya (KBS), wisata  bahari, dan history (monumen kapal selam dan tugu pahlawan) tegas Bunda Issanu. Disamping itu lanjut ketua paguyuban kelas VI tersebut, bukan hanya itu anak-anak juga diajak bersenang-senang ke Trans Snow World (TSW), dan terkahir berlabuh ke Masjid Al -Akbar. Masjid terbesar se Jawa Timur tersebut juga sarat estetika timur tengah, tutupnya. Moment tersebut disem...

Mulia Dengan Berbakti Kepada Orang Tua

  Oleh : Moh. Homaidi * Seorang Ustadz yang santun dalam penyampaian nasehat dan senantiasa menyentuh hati. Suatu ketika beliau bercerita kepada jama'ah bahwa dua pekan sebelum ramadhan, ada seorang temannya datang dan bercerita. Bahwa ada salah satu anak buahnya di tingkat pemerintah, ia sebagai pegawai negeri sipil (PNS) tiba-tiba mengajukan resign. Melihat dan mendengar surat pemunduran diri bawahannya si pemimpin kaget dan panik. Lantas si pemimpin bertanya kenapa mau mundur, apakah ada masalah pekerjaan atau gaji kurang? Pegawai yang bersangkutan diam tanpa mengeluarkan suara. Kalau begitu jangan dulu, pekerjaan kamu bagus dan tuntas. Apa yang menjadi dasar kamu mau memundurkan diri? Sanggahnya. Pengajuan surat resign ini bukan hanya sekali dua kali, tapi sudah berkali-kali, tapi ketika ditanya alasannya kenapa? Jawabanya sama, diam tanpa suara. Di bulan ke enam pemuda yang sederahana dan punya anak yang masih kecil-kecil tersebut kembali mengajukan resign. Sebagai pemimpin, d...