By. : Moh. Homaidi
Akhir-akhir banyak aplikasi yang menawarkan indahnya nafsu dan nikmatnya kemaksiatan. Tidak sedikit yeng terjebak, mulai pinjol sampai teman kencan.
Ada sebuah kasus satu Desa ditagih hutang oleh salah satu jasa piutang, tahu-tahu nama satu Desa tercantum melakukan pengajuan pinjaman, padahal mereka tidak merasa pinjam apalagi menerima uang.
Hal ini mudah dimanfa'atkan oleh pihak ketiga, mereka yang tidak bertanggung jawab, akhirnya orang satu Desa ini berbondong-bondong mengajukan surat pernyataan bahwa tidak pernah melakukan peminjaman, semoga segera ada titik temu.
Yang lebih parah aplikasi teman kencan yang berakhir tragis, seorang wanita pekerja keras untuk keluarganya, tapi dia salah memilih teman. Temannya senang kencan dan gonti pasangan, dia banyak cerita senangnya berganti pasangan, akhirnya dia pun ikut-ikutan. Mulailah dia mencoba daftar dan login.
Singkat cerita, dia ketemu dengan teman kencannya, yang akhirnya dia menjadi korban perampokan dan pembunuhan, na'udzubillah.
Nikmatnya Teman Yang Baik
Sebuah kenikmatan hidup ialah jika kita mempunyai teman yang baik. Maka otomatis dia akan mengajak dan mengarahkan kita kepada kebaikan pula.
Hindarilah teman yang kurang baik, entah itu pemimpin atau bawahan, teman yang lalai terhadap penggilan Allah dan senang bermaksiat.
Terkadang bukan orang yang berubah, melainkan topeng yang lepas. Suatu saat topeng itu dilepas ketika sudah punya kekuasaan dan kekuatan.
Al Fatih penakluk Konstantinopel mengatakan : "Janganlah sekali-kali engkau angkat jadi pegawaimu mereka yang tidak peduli dengan agama, yang tidak menjauhi dosa besar dan yang tenggelam dalam dosa"
Nasehat ini, terkait antara atasan dan bawahan. Dimana seorang pemimpin sebaiknya jangan mengambil tim work yang senang bermaksiat, begitupula seorang bawahan jangan mengikuti pemimpin yang senang berbuat dosa.
Dalam Al Quran disebutkan: “Janganlah kamu jadikan dari antara mereka sebagai teman-teman(mu), sebelum mereka berpindah pada jalan Allah.” (QS. An-Nisa’ 4: Ayat 89).
Allah saja mereka khianati, apalagi urusan manusia yang penuh onak dan duri. Hati-hatilah dalam mencari teman, bawahan, ataupun pemimpin, karena sikap itu kembali kepada diri sendiri.[]
* Aktivis Sosial Dan Pendidik
Komentar
Posting Komentar