By. : Moh. Homaidi*
Tadi siang, saya mendapat calling dari seseorang yang mengeluhkan sikap pasangannya (istri), senang puasa sunnah, dan sibuk mengerjakan tugas, seakan menjadi alasan untuk tidak melayani suami.
Saya yang mendengar merasa miris dan menyayangkan sikap seorang istri yang mengedepan urusan pribadinya daripada melayani suami, padahal sang suami adalah bak raja pemegang kunci surga.
Taat kepada suami menjadi sebuah kewajiban bagi seorang istri. Walau demikian, ketaatan istri kepada suami harus terlepas dari segala kemaksiatan. Tidak boleh seorang suami memaksa sementara sang istri sakit dan butuh pengobatan.
Akan tetapi seorang istri tetap wajib menghargai dan menghormati suami.
Dalam HR Ahmad, Nabi SAW pernah bersabda, "Jika seorang wanita menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya; niscaya akan dikatakan padanya: 'Masuklah ke dalam surga dari pintu mana pun yang kau mau'."
Dalam pernikahan, suami bisa menjadi surga atau neraka bagi seorang istri. Keridhaan suami menjadi ridha Allah SWT. Istri yang tidak diridhai suaminya karena tidak taat, dikatakan sebagai istri yang durhaka atau kufur nikmat.
Dalam HR Muslim Rasulullah SAW pernah bersabda : "Bahwa baginda melihat wanita merupakan penghuni neraka terbanyak. Seorang wanita bertanya mengenai alasan hal tersebut. Nabi menjawab di antaranya karena wanita banyak yang durhaka pada suaminya".
Dalam surah an-Nisa ayat 34, Allah SWT berfirman, "Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (isteri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dan hartanya."
Ketaatan seorang istri akan memengaruhi kelanggengan dan keharmonisan sebuah hubungan keluarga. Islam pun memuji istri yang taat kepada suaminya. Istri yang taat dianggap sebagai wanita terbaik.
Dari Abu Hurairah ra, Ia berkata, "Pernah ditanyakan kepada Rasulullah SAW, "Siapakah wanita yang paling baik?" Jawab beliau, "Yaitu yang paling menyenangkan jika dilihat suaminya, menaati suami jika diperintah, dan tidak menyelisihi suami pada diri dan hartanya sehingga membuat suami benci."
Hargai dan Hormati
Seorang suami yang bijak tidak akan banyak menuntut kepada istrinya, cukup hargai pemberiannya dan hormati harga dirinya. Dengan cara mendengarkan nasehat dan arahannya, karena sesungguhnya suami punya kewajiban mendidik dan memgarahkan anggota keluarganya termasuk istri.
Maka seorang istri yang demikan layak mendapatkan surga yang isinya panuh kebahagiaan dan kedamaian.
Begitupula sebaliknya jika seorang istri acuh tak acuh atas arahan dan bimbingan suaminya, bahkan berani meninggikan suaranya, maka layak baginya nereka sebagai tempat kembali.
*Aktivis Sosial Dan Pendidik
Komentar
Posting Komentar