By. : Moh. Homaidi*
Setiap orang pasti punya impian, baik ingin jadi pengusaha ataupun ilmuan. Ingin kuliah ke jenjang yang lebih tinggi dan lain sebagainya.
Walau secara hitungan ekonomi kurang terpenuhi, tapi kalau impian terpatre dalam jiwa, tentu mudah dalam mencapainya dan tidak ada alasan untuk gagal.
Maka kencangkan tali impianmu dengan cara, pertama, fokus melakukan langkah-langkah yang mengarah sesuai apa yang diinginkan. Kedua, jangan terlena dengan lingkungan, karena itu bisa melalaikan, yang menyebabkan lupa terhadap apa yang diharapkan.
Ketiga, banyak membaca, karena akan memberikan pengetahuan dan pengalaman baru. Sehingga menumbuhkan spirit dalam meraih apa yang diimpikan.
Ricard S berkata : "Orang yang menginginkan impiannya menjadi kenyataan, harus menjaga diri agar tidak tertidur".
Disorientasi
Sebaliknya, jika kesempatan ada, waktu tersedia dan dana mumpuni. Tapi kalau tidak punya mimpi, pasti tidak ada rasa ingin belajar, orang tua menyuruh kuliahtapi kalau tidak ada semangat dalam dirinya sulit bisa terpenuhi.
Alibi yang mendasar, males mikir, meningan cari uang, demikianlah yang keluar dari lisannya. Pertanda kegagalan dalam berorientasi.
Akhirnya karena dipaksa belajar, hati dan keinginannya berbeda, yang ada hanya menghabiskan uang dan begadang.
Luruskan Akidah
Jika seseorang sudah lurus dan benar akidahnya, maka pola pikir dan tindakannya menentramkan.
Sebab adanya niat yang benar, dan tumbuhnya jiwa jujur muaranya dari akidah yang benar.
Maka, jika ada seorang pemuda yang senang bergaul dengan orang sholeh yang notabeni berakidah kuat dan imannya kokoh, segera sergap karena ia layak menjadi panutan dan imamul ummah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
«إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَعْجَبُ مِنَ الشَّابِّ لَيْسَتْ لَهُ صَبْوَةٌ»
Artinya : “Sesungguhnya Allah Ta’ala benar-benar kagum terhadap seorang pemuda yang tidak memliki shabwah”.
Shabwah, adalah pemuda yang tidak memperturutkan hawa nafsunya, dengan dia membiasakan dirinya melakukan kebaikan dan berusaha keras menjauhi keburukan.
Inilah sosok pemuda muslim yang lurus akidahnya dan dicintai oleh Allah Ta’ala sebab pandai bersyukur. Ia ampu berjuang menundukkan hawa nafsu pada saat kuatnya menjerat seorang manusia.
Tentu hal ini merupakan perkara yang sangat sulit dan berat. Maka wajar jika kemudian Allah SWT memberikan balasan pahala dan keutamaan besar baginya.[]
*Aktivis Sosial Dan Pendidik_Kota Batu
Komentar
Posting Komentar