By. : Moh. Homaidi*
Tadi sore saya kedatangan tamu, dengan misi silaturrahim sekaligus besuk. Beliau adalah teman Guru saat dua tahun yang lalu bersama-sama berjuang di medan pendidikan.
Karena berhubung ada tugas yang lebih menantang akhirnya pamit. Sering berdakwah dari rumah ke rumah, membuat halaqok kecil diberbagai tempat. Beliau ke rumah karena mendengar di tempat halaqohnya kalau saya baru terkena musibah.
Dalam perbincangan yang cukup singkat karena setelah dari rumah akan segera berkunjung ke tempat halaqohnya di tempat yang notabeni emak-emak.
Beliau bercerita, di tempat tersebut ada musholla tapi yang menghidupkan emak-emak, jadi imam plus makmum, bahkan tidak jarang ada makmum laki-laki.
Ketika ditanya kenanapa kok bisa begitu? "iya kami tidak tahu, yang penting sholat", akunya. Akhirnya teman saya aktif membina jama'ah tersebut hingga saat ini.
Kemuliaan
Sungguh mulia seorang yang punya kepedulian. Karena sesungguhnya bentuk kepedulian itu tidak hanya berupa materi dan sembako, tapi perbaikan akidah dan pemahan agama jauh lebih berharga.
Sikap peduli adalah risalah lenabian, seorang Nabi dan Rasul sangat berharap besar agar orang lain berubah. Empatinya besar melebihi diri dan keluarganya.
Sungguh sangat di sayangkan jika ada seorang pengusaha yang cukup banyak uang, tapi kurang paham bagaimana cara memanfa'atkannya, tentu hartanya kelak akan menjadi fitnah.
Maka beruntunglah seseorang yang punya harta dan paham terhadap penggunaannya, maka manfa'at dan maslahat selalu menyertainya.
Apalagi ketika mendapat rezeki yang cukup, diiringi dengan sikap qana'ah dan mendapat hidayah keislaman, serta tumbuh kepedulian kepada orang lain. Kemuliaan layak disematkan kepadanya.
Nabi Muhammad SAW bersabda.
Artinya : ”Sungguh beruntung orang yang diberi petunjuk dalam Islam, diberi rezeki yang cukup, dan qana’ah (merasa cukup) dengan rezeki tersebut.” (HR Ibnu Majah).
Ayo tumbuhkan kepeduliaan kepada sesama agar kita mudah mendapatkan kebahagiaan dan ketenangan.[]
*Aktivis Sosial Dan Aktivis_Kota Batu
Komentar
Posting Komentar