Langsung ke konten utama

Miliki Nikmat Terbesar, Kebahagiaan Akan Diraih

 

By. : Moh. Homaidi*

Jangan tertipu dengan kenikmatan yang bersifat sementara, karena nikmat yang sesungguhnya saat mereka mendapat hidayah.

Ustadz Hasyim dalam ceramahnya saat menjadi pameteri pada kegiatan mabit YPI Arti (Ar-Rohmah Putri) bersama beberapa Asaatidz YPI Al-Fattah yang bertempat di Masjid Al Juwariyah kampung ladu Selasa, (31/10).

Adapun kegiatannya adalah  sholat lail dan sholat subuh berjama'ah, serta tausyiah.

Dalam ceramahnya beliau menegaskan bahwa, nikmat terbesar dalam hidup ini adalah Iman dan berjama'ah. Bukan jabatan dan harta benda, apalagi kemewahan.

Orang yang beriman jika tidak punya jama'ah ibarat satu buah lidi yang mudah patah, tapi jika banyak dan bertumpuk terlihat kekuatannya serta hasil yang diraihnya.

Sementara dunia dan seisinya adalah kenikmatan sementara, yang cukup menipu, tambahnya.

Seraya beliau mengutip Firman Allah SWT dalam surat Al Hadid ayat 20 :

Yang artinya : "Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu".

Menyilaukan

Dunia dan seisinya adalah kenikmatan yang  telah banyak menggugurkan manusia sebagai hamba yang 'abid dan ta'at, taruhlah Abu Lahab dan Fir'un.

Mereka silau dengan kekuasaan dan hartanya, sehingga menjadi  manusia yang melampui batas.

Hal ini menjadi sebab hati keduanya tercegah dari beriman kepada Allah SWT dan rasul-Nya, yang berujung nestapa dan sengsara, na'udzubillah.

Sebagaimana Allah SWT berfirman yang Artinya: "Dan siapakah yang lebih dhalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya lalu dia berpaling dari padanya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya? Sesungguhnya Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka, (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (Kami letakkan pula) sumbatan di telinga mereka; dan kendatipun kamu menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk selama-lamanya". (QS. Al-Kahfi: 57)

Dengan demikian orang yang dhalim dan melampaui batas kelak tidak akan mendapat hidayah dan karunia dari Tuhannya.[]

*Aktivis Sosial Dan Pendidik_Kota Batu


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keseruan Kelas VI Angkatan 3 SD Integral Al-Fattah Go To Surabaya

  Batu : Merupakan momen tahunan yang ditunggu siswa/i kelas VI SD Integral Al-Fattah (SDIA) Kota Batu, yaitu study tour.  Rasa yang ditunggu siswa/i SDIA terbayar sudah. Karena kegiatan tersebut terlaksana pada Selasa (7/1/25).  Adapun peserta dari siswa/i SDIA kelas VI berjumlah 63 dan Ustadz/ah pendamping 15 orang cukup memenuhi dua bus, dari Batu menuju kota pahlawan Surabaya. Kenapa Surabaya menjadi jujukan study tour? Pertanyaan ini muncul, karena dua angkatan sebelumnya go to Jogja.  Surabaya merupakan Ibu Kota Provensi Jawa Timur, didalamnya terdapat wahana Kebun Binatang Surabaya (KBS), wisata  bahari, dan history (monumen kapal selam dan tugu pahlawan) tegas Bunda Issanu. Disamping itu lanjut ketua paguyuban kelas VI tersebut, bukan hanya itu anak-anak juga diajak bersenang-senang ke Trans Snow World (TSW), dan terkahir berlabuh ke Masjid Al -Akbar. Masjid terbesar se Jawa Timur tersebut juga sarat estetika timur tengah, tutupnya. Moment tersebut disem...

Mulia Dengan Berbakti Kepada Orang Tua

  Oleh : Moh. Homaidi * Seorang Ustadz yang santun dalam penyampaian nasehat dan senantiasa menyentuh hati. Suatu ketika beliau bercerita kepada jama'ah bahwa dua pekan sebelum ramadhan, ada seorang temannya datang dan bercerita. Bahwa ada salah satu anak buahnya di tingkat pemerintah, ia sebagai pegawai negeri sipil (PNS) tiba-tiba mengajukan resign. Melihat dan mendengar surat pemunduran diri bawahannya si pemimpin kaget dan panik. Lantas si pemimpin bertanya kenapa mau mundur, apakah ada masalah pekerjaan atau gaji kurang? Pegawai yang bersangkutan diam tanpa mengeluarkan suara. Kalau begitu jangan dulu, pekerjaan kamu bagus dan tuntas. Apa yang menjadi dasar kamu mau memundurkan diri? Sanggahnya. Pengajuan surat resign ini bukan hanya sekali dua kali, tapi sudah berkali-kali, tapi ketika ditanya alasannya kenapa? Jawabanya sama, diam tanpa suara. Di bulan ke enam pemuda yang sederahana dan punya anak yang masih kecil-kecil tersebut kembali mengajukan resign. Sebagai pemimpin, d...

Isro' Mi'roj ; Sarana Kemuliaan

  Oleh. : Moh. Homaidi * Setiap tanggal 27 Rajab umat Islam diingatkan dengan peristiwa penting Isro' Mi'roj. Pristiwa yang mengangkat derajat seseorang untuk lebih baik dan bijak. Sebagaimana yang sudah dikenal tentang Isro' Miroj, di mana saat itu Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan waktu malam dari Kota Makkah menuju Masjid Aqso Palestina, setelah itu naik ke langit 1 sampai ke 7 menggunakan kendaraan Burok, dan ke Sidrotul Muntaha. Hal yang menarik pada perkara Isro' Mi'roj ini adalah pentingnya sholat, dan menjadi momen diwajibkan melaksanakannya. Kemuliaan Allah SWT merupakan dzat yang agung dan maha tinggi. Salah satu bentuk keagungan-Nya, ketika ia memanggil Nabi Muhammad SAW ke Sidrotul Muntaha karena perkara yang mulia, yaitu sholat. Ketika perintah sholat turun  berjumlah 50 waktu, Nabi yang mulia menerima dengan seksama. Hanya saja ketika turun ke langit ke 6 beliau bertemu dengan  Nabi Musa AS., beliau mendapat saran agar bernegosiasi dengan Allah SW...