By. : Moh. Homaidi*
Batu- Beberapa hari yang lalu lembaga yang menjadi tempat aku berkarya mengadakan kegiatan perkajum (perkemahan kamis jum'at).
Perkemahan tersebut bertempat di Bumi Perkemahan Sahabat Alam Karangploso Malang.
Kegaiatan berlangsung selama dua hari (19-18/10). Diantara kegiatannya adalah PBB (pendidikan baris berbaris).
Yang menjadi sorotan aku adalah si pelatih PBB yang masih muda usia 26 tahun.
Ia bercerita kalau dirinya masuk TNI (Tentara Negara Indonesia) semenjak lulus MAN (Madrasah Aliyah Negeri).
Tapi, apakah sekali tes langsung diterima? Jawabnya tidak. Saya ikut tes masuk selama 6 kali dan itu gagal semua, ngakunya.
Mau masuk tes ke 7 si TNI muda ini sowan ke salah satu kiyai, pesan pak Yainya "salah satu orang tuamu masih ada yang belum rela".
Mendengar pesan itu, aku langsung menemui ibu, benar saja ternayat ibu mengaku kalau setiap aku tes selama 6 kali, ibuku keberatan khawatir ditinggal pergi jauh sama putranya.
Setelah itu, aku jelaskan panjang lebar, sekaligus mohon ridhanya dan kerelaannya. "Yo wes le mugi-mugi Allah berikan kemudahan" ibunya menyeru.
Mendengar itu hati saya terasa adem, dan besoknya saya berangkat lagi tes yang ke 7. Tanpa diduga dan dinyana, tes yang biasanya lumayan sulit dan terjal, qodarullah lancar dan mudah.
Alhamdulillah, benar saja rida Allah bergantung kepada orang tua, hingga akhirnya saya pun diterima di angkatan tanpa syarat dan ketentuan yang memberatkan, kenangnya.
Raih Prestasi Dengan Ridhanya
Tidak ada yang salah dengan prestasi, dan cita-cita. Hanya saja di rumah kita ada orang tua yang sejak kita di kandungannya selalu memberikan kasih sayangnya.
Ia rela tidak bisa makan enak karena setiap kali makan, langsung mual karena hamil muda.
Setelah kandungan masuk di usia tua, dia pun rela tidak bisa tidur karena sulit bergerak dan harus pelan agar tidak terasa sakit.
Ketika usia kandungan tiba waktu melahirkan, tidak sedikit orang tua yang rela kehilangan nyawanya agar bayi selamat.
Dan jika keduanya selamat, rasa sakit yang dirasa sang Ibu sangat luar biasa. Maka wajar Nabi bersabda "seorang ibu yang melahirkan kemudian meninggal, maka dia mati dalam keadaan syahid".
Betapa dahsyatnya perjuangan seorang ibu, dari mulai hamil sampai melahirkan, dan menjaga, serta membesarkan.
Sehingga wajar ada yang mengatakan tangan kanan Tuhan adalah Ibu dengan manifestasi ridha-Nya.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam telah bersabda, yang artinya :”Ridha Rabb terletak pada ridha kedua orang tua dan murka-Nya terletak pada kemurkaan keduanya.” (Riwayat Ath Thabarani, dishahihkan oleh Al Hafidz As Suyuthi)
Imam Al Ghazali menyebutkan sejumlah hal yang termasuk adab anak kepada orangtuanya; mendengarkan perkataannya, mentaati perintahknya, tidak berjalan di depannya, tidak meninggikan suara di hadapannya.
Maka, sayangilah ia. Jangan berani menyakiti hati dan perasaannya, sebab pengaruhnya sangat besar.[]
* Aktivis Sosial Dan Pendidik_Kota Batu
Komentar
Posting Komentar