Langsung ke konten utama

Saat Rasa Mulai Hambar


By. : Moh. Homaidi*

Setiap jiwa punya rasa yang menjadi penentu indahnya kehidupan.

Terkadang seseorang ingin merasakan  nikmatnya pekerjaan tapi terhalang lingkungan yang kurang bersahabat  akhirnya murung dan hidup terasa hambar.

Tidak sedikit seorang suami yang bekerja seharian tidak mengenal lelah di bawah terik panas matahari, tapi setelah pulang kurang mendapat perhatian dari sang istri, maka barang tentu rasa lecewa, dan bahagia yang diinginkan pupus seketika.

Yang dibutuhlan disini ialah kesiapan jiwa dan mental yang kuat agar harapan dan rasa tidak sia-sia. Pertama, pasang niat yang lurus. Jangan berharap pekerjaan itu mendapat sanjungan manusia, karena dipastikan kekecewaan akan menghampiri. Tapi berharaplah akan ridha ilahi. Tandanya, dicela tidak sakit hati, dipujipun tidak bangga diri.

Kedua, jangan pedulikan omongan orang, fokus dan bertanggung jawab atas pekerjaan. Jauh lebih penting daripada memikirkan orang yang merasa tersaingi. 

Padahal bisa jadi orang lain iri terhadap apa yang menjadi titik fokus kita, karena nyaris sukses. Mereka tidak rela kalau pekerjaan tersebut berhasil dan mendapat sambutan hangat dari atasan.

Sehingga wajar sering mendapat sambutan kurang baik dari rekan kerjanya. Maka tetap fokus tanpa merespon balik, yakinlah rasa kebahagiaan dan kebanggaan akan didapatkan.

Kuatkan keyakinan

Ketika jiwa ini yakin dengan keimanan yang ada, maka pekerjaanpun akan bagus sesuai harapan. Sebab pada dasarnya orang yang beriman tidak akan ragu terhadap keberhasilan, sebagai buah dari pekerjaannya. Dan peka untuk mendeteksi kesalahan yang akan menimpa dirinya.

Sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda, yang artinya :  "Takutlah kalian akan firasat orang yang beriman, sebab ia dapat melihat dengan cahaya Ilahi" (HR. Muslim dan Tirmidzi).

Keyakinan menguatkan niat dalam mencapai kesuksesan, serta dapat meluruskan 'amal. Maka sebab keyakinan pula rasa yang semula hambar akan menjadi manis dan berbuah kebahagiaan.

Kuatkan keyakinan dengan senantiasa beriqro' dan menulis, serta mantapkan dengan ibadah. Karena suksesnya peradapan Islam pada 14 abad yang lalu karena buahnya keyakinan yang dibungkus jama'ah.[]

*Aktivis Sosial Dan Pendidik_Kota Batu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SD Integral Al-Fattah Meraih Penghargaan Dari Diknas Kota Batu 2024

  Kota Batu : Dinas Pendidikan (Diknas) Kota Batu bekerjasama dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Batu mengadakan puncak peringatan hari guru nasional ke 53 dan PGRI ke 79 di Hall Singhasari resort, Ahad (22/12/24). Perayaan tersebut dihadiri langsung Plt Wali Kota Batu, dan Ketua PGRI Jawa Timur dan tenaga pendidik (tendik) se-Kota Batu. Hal ini ditegaskan dalam laporan Kepalas Diknas bapak M. Chori, M.Si bahwa jumlah guru yang hadir kurang lebih 5000. Beliau melanjutkan, kegiatan ini di support langsung oleh pak Plt Wali Kota Batu Dr. Aris Agung Paewai. Terbukti kegiatan ini diselenggarakan di Hall Hotel bintang 5, tentu ini penghargaan yang luar biasa bagi semua guru, khususnya di lingkungan Kota Batu, disambut tepuk tangan meriah oleh peserta yang hadir. Pada acara yang cukup khidmat ini berbagai penghargaan diberikan, mulai peserta didik, guru, sampai sekolah yang berprestasi.  Tentu ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi sekolah yang mendapatkannya. Sal...

Keseruan Kelas VI Angkatan 3 SD Integral Al-Fattah Go To Surabaya

  Batu : Merupakan momen tahunan yang ditunggu siswa/i kelas VI SD Integral Al-Fattah (SDIA) Kota Batu, yaitu study tour.  Rasa yang ditunggu siswa/i SDIA terbayar sudah. Karena kegiatan tersebut terlaksana pada Selasa (7/1/25).  Adapun peserta dari siswa/i SDIA kelas VI berjumlah 63 dan Ustadz/ah pendamping 15 orang cukup memenuhi dua bus, dari Batu menuju kota pahlawan Surabaya. Kenapa Surabaya menjadi jujukan study tour? Pertanyaan ini muncul, karena dua angkatan sebelumnya go to Jogja.  Surabaya merupakan Ibu Kota Provensi Jawa Timur, didalamnya terdapat wahana Kebun Binatang Surabaya (KBS), wisata  bahari, dan history (monumen kapal selam dan tugu pahlawan) tegas Bunda Issanu. Disamping itu lanjut ketua paguyuban kelas VI tersebut, bukan hanya itu anak-anak juga diajak bersenang-senang ke Trans Snow World (TSW), dan terkahir berlabuh ke Masjid Al -Akbar. Masjid terbesar se Jawa Timur tersebut juga sarat estetika timur tengah, tutupnya. Moment tersebut disem...

Mulia Dengan Berbakti Kepada Orang Tua

  Oleh : Moh. Homaidi * Seorang Ustadz yang santun dalam penyampaian nasehat dan senantiasa menyentuh hati. Suatu ketika beliau bercerita kepada jama'ah bahwa dua pekan sebelum ramadhan, ada seorang temannya datang dan bercerita. Bahwa ada salah satu anak buahnya di tingkat pemerintah, ia sebagai pegawai negeri sipil (PNS) tiba-tiba mengajukan resign. Melihat dan mendengar surat pemunduran diri bawahannya si pemimpin kaget dan panik. Lantas si pemimpin bertanya kenapa mau mundur, apakah ada masalah pekerjaan atau gaji kurang? Pegawai yang bersangkutan diam tanpa mengeluarkan suara. Kalau begitu jangan dulu, pekerjaan kamu bagus dan tuntas. Apa yang menjadi dasar kamu mau memundurkan diri? Sanggahnya. Pengajuan surat resign ini bukan hanya sekali dua kali, tapi sudah berkali-kali, tapi ketika ditanya alasannya kenapa? Jawabanya sama, diam tanpa suara. Di bulan ke enam pemuda yang sederahana dan punya anak yang masih kecil-kecil tersebut kembali mengajukan resign. Sebagai pemimpin, d...