Langsung ke konten utama

TOKOH MUDA, SIAP BERJUANG UNTUK RAKYAT



Sulbar - Ketua Dewan Pengurus Cabang Nasdem (DPC) Kec. Bulo Kab. Polman Sulbar, SYARIF, S.Pd.I., M.Pd maju berkontestasi sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kab. Polewali  (Polman), di pemilu 2024 mendatang.

Pria yang akrab di panggil ustadz itu merasa terpanggil menjadi wakil rakyat untuk memperjuangkan hak dan keinginan rakyat melalui jalur Politik.

Syarif yang juga sebagai praktisi pendidikan ini termotivasi maju sebagai caleg setelah beberapa tahun melihat perkembangan dan kebutuhan masyarakat yang ada di daerahnya belum sejahtera lahir dan bathin.

Untuk maju sebagai Caleg, saat ini ia telah bergabung di partai Nasdem, dengan wilayah pemilihan Dapil 4, yang meliputi Kecamatan Wonomulyo, Mapilli dan Bulo.

Lulusan  Pasca Sarjana Pendidikan Agama Islam  UIN Sunan Ampel Surabaya l ini  memilih Partai Nasdem sebagai kendaraan menuju DPRD Kab Polewali Mandar  lantaran hanya Partai NasDem yang dengan jelas dan tegas menyatakan bahwa Partai ini adalah gerakan perubahan. Gerakan perubahan adalah idealisme dan garis perjuangan politik sejak masih berstatus mahasiswa. Perubahan dalam partai NasDem tidak sekedar slogan, kata perubahan dalam Partai NasDem dikongkritkan menjadi satu kata yaitu, restorasi.

“Partai Nasdem Sulbar dipimpin oleh seorang tokoh yang telah lama menjadi idola dan panutan saya, yaitu Bapak Pembangunan Sulbar H. Anwar Adnan Saleh. Sulbar bisa berdiri kokoh hingga saat ini, karena beliau telah bekerja keras untuk membangun pondasi yang kuat bagi pembangunan Sulbar. Ungkap pengurus Himpunan Mahasiswa Islam cabang Surabaya 2008 silam ini.

Pria yang sampai saat ini masih berpropesi sebagai Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Swasta (MAS) merasa harus turun dan terlibat langsung dalam pengawasan dan pemberi kebijakan terutama dalam Pendidikan dan keagamaan.

Berbekal pengalaman sebagai Tenaga Pendidik dan Pengasuh di beberapa Lembaga Pendidikan Islam di Jawa  Timur dan Papua Barat  pada Tahun 2011-2023 tekadnya untuk mendedikasikan ilmu dan pengalamannya untuk  rakyat di Polewali Mandar  mendorong untuk melangkah di dunia Politik.

“Yang dibutuhkan  masyatakat itu adalah legislatif yang bisa di ajak komunikasi dan mampu menyelesaikan berbagai persoalan di masyarakat ,” ujarnya.

Pria yang juga senang keliling berdakwah di berbagai daerah di Indonesia  ini menyebut ada beberapa hal yang mendasari sehingga ia maju sebagai calon anggota legislatif Polewali Mandar  dalam pemilu 2024 mendatang.

Membentuk Regulasi 

Minimnya regulasi berkaitan dengan pembinaan keagamaan dan pendidikan sebagai ujung tombak dalam sebuah pembangunan daerah,  Kurangnya akses dan informasi dalam ruang kok tes Tadi terhadap pemuda atau kelompok masyarakat yang sesungguhnya memiliki potensi untuk berkembang. 

Kecenderungan pola penyelenggaraan pembangunan yang bekerja secara top down atau dari atas ke bawah. Pengawalan terhadap program-program prioritas hasil Musrenbang di tingkat desa dan kecamatan juga masih sangat minim.

Beberapa kelompok masyarakat yang tidak memiliki akses dan tidak mengetahui langkah yang harus ditempuh untuk mengadukan masalah yang mereka hadapi ke DPRD. Beberapa kebijakan yang dibutuhkan dan dapat bermanfaat bagi masyarakat yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan namun belum diterapkan dan dituangkan dalam bentuk Peraturan Daerah.

Aspirasi dari kelompok-kelompok masyarakat yang bersifat sektoral sehingga perlu dikembangkan menjadi sebuah konsep berupa dukungan kebijakan yang komprehensif.

Saya sangat memahami berbagai kebutuhan dalam kelompok masyarakat yang tentu membutuhkan kepastian kebijakan yang berkeadilan..

Agama mengajarkan saya untuk menghadirkan keadilan di temgah tengah masyarakat sehingga akan terwujud Polewali Mandar yang Baldatun Thayyibatun Warabbun Ghafur. Aamiin.[]*

*Editor : Humed/aktivis Sosial Dan Pendidik

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SD Integral Al-Fattah Meraih Penghargaan Dari Diknas Kota Batu 2024

  Kota Batu : Dinas Pendidikan (Diknas) Kota Batu bekerjasama dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Batu mengadakan puncak peringatan hari guru nasional ke 53 dan PGRI ke 79 di Hall Singhasari resort, Ahad (22/12/24). Perayaan tersebut dihadiri langsung Plt Wali Kota Batu, dan Ketua PGRI Jawa Timur dan tenaga pendidik (tendik) se-Kota Batu. Hal ini ditegaskan dalam laporan Kepalas Diknas bapak M. Chori, M.Si bahwa jumlah guru yang hadir kurang lebih 5000. Beliau melanjutkan, kegiatan ini di support langsung oleh pak Plt Wali Kota Batu Dr. Aris Agung Paewai. Terbukti kegiatan ini diselenggarakan di Hall Hotel bintang 5, tentu ini penghargaan yang luar biasa bagi semua guru, khususnya di lingkungan Kota Batu, disambut tepuk tangan meriah oleh peserta yang hadir. Pada acara yang cukup khidmat ini berbagai penghargaan diberikan, mulai peserta didik, guru, sampai sekolah yang berprestasi.  Tentu ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi sekolah yang mendapatkannya. Sal...

Keseruan Kelas VI Angkatan 3 SD Integral Al-Fattah Go To Surabaya

  Batu : Merupakan momen tahunan yang ditunggu siswa/i kelas VI SD Integral Al-Fattah (SDIA) Kota Batu, yaitu study tour.  Rasa yang ditunggu siswa/i SDIA terbayar sudah. Karena kegiatan tersebut terlaksana pada Selasa (7/1/25).  Adapun peserta dari siswa/i SDIA kelas VI berjumlah 63 dan Ustadz/ah pendamping 15 orang cukup memenuhi dua bus, dari Batu menuju kota pahlawan Surabaya. Kenapa Surabaya menjadi jujukan study tour? Pertanyaan ini muncul, karena dua angkatan sebelumnya go to Jogja.  Surabaya merupakan Ibu Kota Provensi Jawa Timur, didalamnya terdapat wahana Kebun Binatang Surabaya (KBS), wisata  bahari, dan history (monumen kapal selam dan tugu pahlawan) tegas Bunda Issanu. Disamping itu lanjut ketua paguyuban kelas VI tersebut, bukan hanya itu anak-anak juga diajak bersenang-senang ke Trans Snow World (TSW), dan terkahir berlabuh ke Masjid Al -Akbar. Masjid terbesar se Jawa Timur tersebut juga sarat estetika timur tengah, tutupnya. Moment tersebut disem...

Mulia Dengan Berbakti Kepada Orang Tua

  Oleh : Moh. Homaidi * Seorang Ustadz yang santun dalam penyampaian nasehat dan senantiasa menyentuh hati. Suatu ketika beliau bercerita kepada jama'ah bahwa dua pekan sebelum ramadhan, ada seorang temannya datang dan bercerita. Bahwa ada salah satu anak buahnya di tingkat pemerintah, ia sebagai pegawai negeri sipil (PNS) tiba-tiba mengajukan resign. Melihat dan mendengar surat pemunduran diri bawahannya si pemimpin kaget dan panik. Lantas si pemimpin bertanya kenapa mau mundur, apakah ada masalah pekerjaan atau gaji kurang? Pegawai yang bersangkutan diam tanpa mengeluarkan suara. Kalau begitu jangan dulu, pekerjaan kamu bagus dan tuntas. Apa yang menjadi dasar kamu mau memundurkan diri? Sanggahnya. Pengajuan surat resign ini bukan hanya sekali dua kali, tapi sudah berkali-kali, tapi ketika ditanya alasannya kenapa? Jawabanya sama, diam tanpa suara. Di bulan ke enam pemuda yang sederahana dan punya anak yang masih kecil-kecil tersebut kembali mengajukan resign. Sebagai pemimpin, d...