By. : Moh. Homaidi*
Seorang teman mengeluh dengan pasangannya, karena ternyata tidak sesuai harapan.
Sebelum menikah dia mengaku nyaman, dan sesuai kriteria, bahkan tidak sedikit ia dengar tentang keseriusan pasangannya untuk setia dan siap hidup bersama.
Lebih dari itu, si calonnya mengaku siap hidup dalam keadaan senang ataupun susah, lapang ataupun sempit.
Sehingga si teman ini kepincut untuk lebih serius melanjutkan ke jenjeng pernikahan.
Tapi setelah menikah dan dianugrahi momongan ia merasa banyak yang tidak cocok, istrinya banyak mengeluh dan menuntut banyak hal, ngakunya.
Ini sesuai dengan ungkapan bijak "bertahan pada pilihan jauh lebih sulit daripada memilih".
Karena pada dasarnya memilih itu sangat mudah, tidak ada rasa berat sedikit pun. Sementara bertahan pada pilihan butuh waktu untuk memutuskan, karena menyimpan konsekwensi yang harus diterima.
Tentu menjadi sebuah kebahagiaan bagi seseorang, jika ia mampu bertahan pada pilihan.
Sebagaimana Nabi Muhammad SAW bersabda :
Artinya : "Tidaklah seorang muslim mendapatkan kelelahan, sakit, kecemasan, kesedihan, marabahaya, dan juga kesusahan, hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan dosa-dosanya dengan hal tersebut" (HR Bukhari dan Muslim).
Menjadi sarana penebusan dosa jika seorang pasangan bertahan dan bersabar atas sikap pasangannya.
Tumbuhkan Keimanan
Jika seseorang berharap hidup lebih bahagia dan barokah serta mampu bersikap bertahan, maka keimanan merupakan pangkal kekuatan.
Sebagaimana dikutip dari Suhaib RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:
Artinya : "Sungguh menakjubkan perkaranya orang yang beriman, karena segala urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu tidak akan terdapat kecuali hanya pada orang mukmin; yaitu jika ia mendapatkan kebahagiaan, ia bersyukur, karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal yang terbaik untuknya. Dan jika ia tertimpa musibah, ia bersabar, karena ia mengetahui bahwa hal tersebut merupakan hal terbaik bagi dirinya." (HR Muslim)
Agar keimanan mampu bersinar dan menjadi tameng dalam kehidupan, maka sabar dan beriqro' menjadi pegangan.
Dengan sikap sabar, mudah menemukan jalan keluar dan mencairkan suasana. Sementara melalui beriqro' ia mampu memberikan penguatan dan pengetahuan sehingga jauh lebih mudah untuk bertahan.[]
*Aktivis Sosial Dan Pendidik_Kota Batu
Komentar
Posting Komentar