Langsung ke konten utama

Bukti Suksesnya Didikan Orang Tua, Anak Tahu Siapa Musuhnya

 



By. : Moh. Homaidi*

Ditengah gemuruhnya suara anakku saat menonton telivisi tiba-tiba mereka diam, sepi. 

Setelah itu, mereka saut-sautan mengutuk sambil geram, perhatikan lambang U, itu lambang uniliver milik Yahudi.

Produknya harus kita baikot, sebab merekalah yang membantai ummat islam yang ada di Palestina, ucap si bungsu.

Adik-adiknya mengiyakan, seraya memanggil aku, bi-abi kita tidak boleh beli prodak yang ada U nya ya". Akupun mengiyakan.

Aku segera datang memenuhi panggilannya, ternyata terselip sponsor yang menampilkan prodak uniliver dari berbagai jenis, mulai makanan sampai barang.

Aku bangga mendengar dan melihatnya, karena mereka sudah mengerti bagaimana menyikapi masalah, termasuk hiruk pikuk yang terjadi di Palestina.

Menumbuhkan Komitmen

Tidak mudah menumbuhkan dan merawat keinginan mereka, apalagi sampai berkomitmen. Butuh waktu, dan tempat, serta pendampingan lebih.

Setelah aku mengiyakan permintaan anakku, akupun merenung seraya bergumam, "masyaa Allah mereka sudah tahu siapa musuh yang sebenarnya".

Maka disinilah tugasku menguatkan mereka agar mampu berkomitmen dengan maksimal.

Mencintai Allah dan rasul-Nya, serta mengamalkan syari'at dengan sebaik-baiknya.

Salah satu caranya kita sekolahkan mereka ke tempat yang menumbuhkan karakter, jujur dan berani.

SD Integral Al Fattah, salah satu sekolah yang menanamkan akidah yang kuat dan menumbuhkan generasi qur'ani penyejuk hati.

Dengan three exelent program, pertama, tahfizh 3 juz. Kedua,  melijitkan potensi diri (MPD) atau kelas juara. Ketiga, pembiasaan dua Bahasa Arab dan Inggris.

Wahai orang tua, jangan salah mencari sekolah. Temukan sekolah yang mengarahkan ke fitrahnya. Sebagai hamba yang 'abid dan jami'.

Kepada siapa mereka harus menyembah, dan bagaimana mereka bersikap terhadap kebathilan, serta berkomitmen atasnya.

Kesempatan

Sebagai orang tua, yuk berilah waktu dan kesempatan kepada anak agar ia bisa menuangkan ide dan kreasinya, guna menumbuhkan krakternya.

Jangan sekali-kali menghardik anak, apalagi sampai main tangan, karena hal itu akan menghambat perkembangannya.

Sebaiknya didiklah mereka dengan baik, tanpa mencedrai hati dan pikirannya. Karena yang demikian lebih baik daripada bersedekah.

Rasulullah ﷺ dalam hadits riwayat At-Timidzi bersabda, “Didikan seorang ayah terhadap anaknya, lebih baik daripada bersedekah satu sha’.

Ajarkanlah anak bagaimana cara menyapa dengan sopan, menegur dengan baik, dan mengingatkan dengan bijaksana, tentu kelak mereka akan menghadirkan kemaslahatan di tengah-tengah ummat.[]

*Aktivis Sosial Dan Pendidik_Kota Batu


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SD Integral Al-Fattah Meraih Penghargaan Dari Diknas Kota Batu 2024

  Kota Batu : Dinas Pendidikan (Diknas) Kota Batu bekerjasama dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Batu mengadakan puncak peringatan hari guru nasional ke 53 dan PGRI ke 79 di Hall Singhasari resort, Ahad (22/12/24). Perayaan tersebut dihadiri langsung Plt Wali Kota Batu, dan Ketua PGRI Jawa Timur dan tenaga pendidik (tendik) se-Kota Batu. Hal ini ditegaskan dalam laporan Kepalas Diknas bapak M. Chori, M.Si bahwa jumlah guru yang hadir kurang lebih 5000. Beliau melanjutkan, kegiatan ini di support langsung oleh pak Plt Wali Kota Batu Dr. Aris Agung Paewai. Terbukti kegiatan ini diselenggarakan di Hall Hotel bintang 5, tentu ini penghargaan yang luar biasa bagi semua guru, khususnya di lingkungan Kota Batu, disambut tepuk tangan meriah oleh peserta yang hadir. Pada acara yang cukup khidmat ini berbagai penghargaan diberikan, mulai peserta didik, guru, sampai sekolah yang berprestasi.  Tentu ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi sekolah yang mendapatkannya. Sal...

Keseruan Kelas VI Angkatan 3 SD Integral Al-Fattah Go To Surabaya

  Batu : Merupakan momen tahunan yang ditunggu siswa/i kelas VI SD Integral Al-Fattah (SDIA) Kota Batu, yaitu study tour.  Rasa yang ditunggu siswa/i SDIA terbayar sudah. Karena kegiatan tersebut terlaksana pada Selasa (7/1/25).  Adapun peserta dari siswa/i SDIA kelas VI berjumlah 63 dan Ustadz/ah pendamping 15 orang cukup memenuhi dua bus, dari Batu menuju kota pahlawan Surabaya. Kenapa Surabaya menjadi jujukan study tour? Pertanyaan ini muncul, karena dua angkatan sebelumnya go to Jogja.  Surabaya merupakan Ibu Kota Provensi Jawa Timur, didalamnya terdapat wahana Kebun Binatang Surabaya (KBS), wisata  bahari, dan history (monumen kapal selam dan tugu pahlawan) tegas Bunda Issanu. Disamping itu lanjut ketua paguyuban kelas VI tersebut, bukan hanya itu anak-anak juga diajak bersenang-senang ke Trans Snow World (TSW), dan terkahir berlabuh ke Masjid Al -Akbar. Masjid terbesar se Jawa Timur tersebut juga sarat estetika timur tengah, tutupnya. Moment tersebut disem...

Mulia Dengan Berbakti Kepada Orang Tua

  Oleh : Moh. Homaidi * Seorang Ustadz yang santun dalam penyampaian nasehat dan senantiasa menyentuh hati. Suatu ketika beliau bercerita kepada jama'ah bahwa dua pekan sebelum ramadhan, ada seorang temannya datang dan bercerita. Bahwa ada salah satu anak buahnya di tingkat pemerintah, ia sebagai pegawai negeri sipil (PNS) tiba-tiba mengajukan resign. Melihat dan mendengar surat pemunduran diri bawahannya si pemimpin kaget dan panik. Lantas si pemimpin bertanya kenapa mau mundur, apakah ada masalah pekerjaan atau gaji kurang? Pegawai yang bersangkutan diam tanpa mengeluarkan suara. Kalau begitu jangan dulu, pekerjaan kamu bagus dan tuntas. Apa yang menjadi dasar kamu mau memundurkan diri? Sanggahnya. Pengajuan surat resign ini bukan hanya sekali dua kali, tapi sudah berkali-kali, tapi ketika ditanya alasannya kenapa? Jawabanya sama, diam tanpa suara. Di bulan ke enam pemuda yang sederahana dan punya anak yang masih kecil-kecil tersebut kembali mengajukan resign. Sebagai pemimpin, d...