By. : Moh. Homaidi*
Setiap penyesalan pasti berada diakhir perbuatan, sehingga membuat si pelakunya tertunduk malu dan bersalah.
Hanya saja masih ada yang kurang menyadari bahwa apa yang diperbuatnya merugikan diri dan orang lain.
Taruhlah dosa mata, melihat dengan sengaja yang bukan mahram tanpa ada faktor penunjang seperti pekerjaan yang mengharuskan melihat.
Diusahakan terhindar, sebab perkara yang demikian menjadi awal mala petaka diri dan orang lain.
Pandangan mata adalah racun yang akan mencedrai hati dan pikiran si pelaku, sehingga ini awal ketertarikan satu dengan yang lain.
Kerugian besar saat si wanita mengiyakan ajakan lelaki yang mata keranjang. Terlebih si laki-laki ini masih punya istri sah, zina muhson tidak dapat terhindari.
Mungkin sekarang masih dianggap biasa, bahkan lelucon saat ada nasehat, tapi pada saatnya dirinya akan merasa bersalah dan berdosa jikalau Allah SWT sudah membeberkan 'aibnya.
Maka, segeralah berhenti dan bertaubatlah mumpung pintunya masih terbuka lebar, jika tidak, neraka Sa'ir akan menjadi tempat kembalinya.
Allah SWT berfirman :
فَاعْتَرَفُوا بِذَنْبِهِمْ فَسُحْقًا لِأَصْحَابِ السَّعِيرِ
Artinya : "Mereka mengakui dosanya (saat penyesalan tidak lagi bermanfaat). Maka, jauhlah (dari rahmat Allah) bagi para penghuni (neraka) Sa'ir (yang menyala-nyala) itu". (QS. Al-Mulk : 11)
Kebahagiaan
Salah satu sumber kemaslahatan dan kebahagiaan seseorang jika hati dan pikirannya bebas dari dosa.
Karena sesungguhnya dosa dapat mengahalangi si pelaku pada kebaikan dan kemaslahatan.
Imam Al-Ghazali dalam kitabnya "Minhajul Abidin" mengatakan : "Sehingga engkau menemukan hatimu dalam keadaan gelap, keras, dan terbelenggu dengannya".
Segeralah kembali kepada syari'at sebelum terlambat, agar diri tetap mendapat martabat dan maslahat.[]
*Aktivis Sosial Dan Pendidik_Kota Batu
Komentar
Posting Komentar