By. : Moh. Homaidi*
Begitu nikmatnya menjadi orang yang mukhlish, ia selalu ikhlas dalam beramal dan menerima apa yang didapat. Tanpa ada unsur paksaan, yang tersirat karena Allah SWT.
Perintah ikhlas ini jelas Allah tegaskan dalam firman-Nya :
Artinya : "Padahal mereka hanya diperintah menyembah dengan ikhlas menaati-Nya.." (QS. Al Bayyinah : 5)
Seseorang yang menjadikan ikhlas sebagai perangai maka kehidupannya akan tenang, hatinya lapang dan pikiranyapun pasti cemerlang.
Begitupula sebaliknya, jika mereka berbuat tidak karena hati yang ikhlas, maka hatinya akan sempit, pekerjaannya pun semberaut.
Husnudhan
Berprasangka baik atau husnudhan adalah salah satu syarat untuk menjadi pribadi yang mkhlish. Sebab dirinya akan mudah bergaul dan berbagi antar sesama.
Tidak mudah menjas orang lain salah dan berdosa, ia memposisikan orang lain seperti dirinya. Tidak mudah menyalahkan apalagi mengkambinghitamkan.
Berfikir negatif atau su'udzan akan selalu membawa hati gelisah, dan pirikiran kalut.
Ustadz Abdullah Warsito, S. Hum mengilustrasikan saat memberikan tausyiah didepan SDM YPI Al Fattah, beliau mengatakan "Betapa capek dan tersiksanya seseorang yang selalu memikirkan keburukan orang lain, ia lupa atas keburukannya sendiri".
Ketua Yayasan Pendidikan Islam Al Fattah tersebut menegaskan seraya menfajak "yuk kita belajar berprasangka baik kepada orang lain, guna menjaga hati dan pikiran, karena hal demikian akan memicu produktivitas diri dan lingkungan", tutupnya.
Kebahagiaan
Sumber kebahagiaan adalah hati, jika hati bahagia maka dipastikan hatinya tenang dan nyaman, serta dipastikan tidak ada rasa gelisah dan gundah.
Ketenangan hati menjadi pemicu produktivitas pekerjaan, mau bekerjasama dan berbagi.
Begitupula sebaliknya, jika hati gelisah dan gundah maka hidup sempit dan kurang terarah.
Segera menuju panggilan dan syari'at yang telah Allah tetapkan, jika tidak? Maka kesempitan ia dapatkan.
Sebagaimana Allah SWT berfirman :
Artinya : "Siapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit. Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta." (QS Taha: 124).
*Aktivis Sosial Dan Pendidik_Kota Batu
Komentar
Posting Komentar