Langsung ke konten utama

Nikmatnya Pertemuan Dan Perpisahan Dalam Bingkai Iman




By. : Moh. Homaidi*

Penutupan Silaturrahim Nasional Hidayatullah dilaksanakan pada Ahad (26/11/23). Para kader dakwah berdatangan memadati sof pertama dan seterusnya.

Penutupan kali ini dihadiri oleh ketua Dewan Masjid (DKM) Indonsia bapak Jusuf Kalla.

Wakil presiden ke 10 dan ke 12 ini hadir guna menutup perhelatan besar 5 tahunan, yang diadakan oleh organisasi massa (ormas) Hidayatullah se-Indonesia.

Kegiatan yang berlangsung selama empat hari di Gunung Tembak Balikpapan tersebut, mengandung banyak inspirasi dan pengalaman.

Pertama, inspirasi yang dimaksud, kita dapat merasakan betapa berat para kader perintis dalam mendirikan pesantren tersebut, mulai membuka lahan, sampai mengisi santri. Hingga siap ditugaskan ke berbagai daerah.

Sehingga dipastikan semua kader yang berdatangan dari daerah, merasa belum berkarya dibanding ruh yang tertancap dalam dada, dan terukir berupa karya nyata para Ustadz senior.

Tentu kesabaran dan keikhlasan menjadi dasar dalam beribadah, beramal, dan berkarya.

Kedua, pengalaman silaturrahim memberikan jawaban atas kegelisahan yang terjadi di tempat kita bertugas. Kenapa demikian? Karena kekurangan dan keterbatasan saudara-saudara yang ada di daerah, memberikan suntikan semangat tersendiri.

Pantas dan layak kita bersyukur kepada Allah SWT karena ditempat kita berkarya masih jauh lebih bagus dan tertata dibanding yang lain.

Disinilah kesempatan kita berbagi pengalaman, mulai hal yang sulit hingga yang mudah. Dari yang sedih sampai yang bahagia.

Indahnya silaturrahim dalam bingkai keimanan karena dapat menemukan solusi dan kenyamanan.

Pertemuan menambah saudara, saling menyapa, senyum merekah. Dan perpisahan membuat gelisah, sehingga saling berdo'a dan menitip pesan indah.

Masjid Ar Riyad Mengandung Kesan

Dalam petemuan pasti mengandung keindahan dan kenyamanan. Selama silatnas Masjid Ar Riyad adalah pusat kegiatan, mulai Ibadah wajib sampai sunnah.

Bapak Jusuf Kalla meneyebutkan dalam sambutannya bahwa "Masjid seyogyanya 80% kegiatan, dan 20% ibadah. Maka Masjid yang besar ini sepertinya sudah melaksanakan itu semua." Kelakarnya.

Masjid Ar Riyad memberikan pesona yang indah karena view di lantai 3 sangat memanja mata, nampak empang yang luas membelah kampus putra dan putri.

Hal ini menjadi wadah untuk bertadabbur, membaca dan menulis, serta mengahafal. Rindangnya pepohonan yang berjejer rapi menambah kesan alami dan murni. 

Apalagi  di lantai 3 juga tersedia perpustakaan yang sangat luas, walau belum selesai, tapi setidaknya menggambarkan peradaban akan tumbuh dan berkembag di bumi Gunung Tembak Balikpapan.

Terbesit dalam hati, "nikmat apa lagi yang kita dustakan?" Maka, bersyukur dan berkarya adalah jawabannya.

Do'a

Selamat tinggal kampus induk Hidayatullah, jejaku kan kutinggal, inspirasi dan pengalamanku bercengkrama dengan para senior kan kubawa.

Semoga hal ini menambah spirit dalam berjuang dan berkarya dimanapun para kader berada, amin.[]

*Aktivis Sosial Dan Pendidik_Kota Batu




Komentar

Postingan populer dari blog ini

SD Integral Al-Fattah Meraih Penghargaan Dari Diknas Kota Batu 2024

  Kota Batu : Dinas Pendidikan (Diknas) Kota Batu bekerjasama dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Batu mengadakan puncak peringatan hari guru nasional ke 53 dan PGRI ke 79 di Hall Singhasari resort, Ahad (22/12/24). Perayaan tersebut dihadiri langsung Plt Wali Kota Batu, dan Ketua PGRI Jawa Timur dan tenaga pendidik (tendik) se-Kota Batu. Hal ini ditegaskan dalam laporan Kepalas Diknas bapak M. Chori, M.Si bahwa jumlah guru yang hadir kurang lebih 5000. Beliau melanjutkan, kegiatan ini di support langsung oleh pak Plt Wali Kota Batu Dr. Aris Agung Paewai. Terbukti kegiatan ini diselenggarakan di Hall Hotel bintang 5, tentu ini penghargaan yang luar biasa bagi semua guru, khususnya di lingkungan Kota Batu, disambut tepuk tangan meriah oleh peserta yang hadir. Pada acara yang cukup khidmat ini berbagai penghargaan diberikan, mulai peserta didik, guru, sampai sekolah yang berprestasi.  Tentu ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi sekolah yang mendapatkannya. Sal...

Keseruan Kelas VI Angkatan 3 SD Integral Al-Fattah Go To Surabaya

  Batu : Merupakan momen tahunan yang ditunggu siswa/i kelas VI SD Integral Al-Fattah (SDIA) Kota Batu, yaitu study tour.  Rasa yang ditunggu siswa/i SDIA terbayar sudah. Karena kegiatan tersebut terlaksana pada Selasa (7/1/25).  Adapun peserta dari siswa/i SDIA kelas VI berjumlah 63 dan Ustadz/ah pendamping 15 orang cukup memenuhi dua bus, dari Batu menuju kota pahlawan Surabaya. Kenapa Surabaya menjadi jujukan study tour? Pertanyaan ini muncul, karena dua angkatan sebelumnya go to Jogja.  Surabaya merupakan Ibu Kota Provensi Jawa Timur, didalamnya terdapat wahana Kebun Binatang Surabaya (KBS), wisata  bahari, dan history (monumen kapal selam dan tugu pahlawan) tegas Bunda Issanu. Disamping itu lanjut ketua paguyuban kelas VI tersebut, bukan hanya itu anak-anak juga diajak bersenang-senang ke Trans Snow World (TSW), dan terkahir berlabuh ke Masjid Al -Akbar. Masjid terbesar se Jawa Timur tersebut juga sarat estetika timur tengah, tutupnya. Moment tersebut disem...

Mulia Dengan Berbakti Kepada Orang Tua

  Oleh : Moh. Homaidi * Seorang Ustadz yang santun dalam penyampaian nasehat dan senantiasa menyentuh hati. Suatu ketika beliau bercerita kepada jama'ah bahwa dua pekan sebelum ramadhan, ada seorang temannya datang dan bercerita. Bahwa ada salah satu anak buahnya di tingkat pemerintah, ia sebagai pegawai negeri sipil (PNS) tiba-tiba mengajukan resign. Melihat dan mendengar surat pemunduran diri bawahannya si pemimpin kaget dan panik. Lantas si pemimpin bertanya kenapa mau mundur, apakah ada masalah pekerjaan atau gaji kurang? Pegawai yang bersangkutan diam tanpa mengeluarkan suara. Kalau begitu jangan dulu, pekerjaan kamu bagus dan tuntas. Apa yang menjadi dasar kamu mau memundurkan diri? Sanggahnya. Pengajuan surat resign ini bukan hanya sekali dua kali, tapi sudah berkali-kali, tapi ketika ditanya alasannya kenapa? Jawabanya sama, diam tanpa suara. Di bulan ke enam pemuda yang sederahana dan punya anak yang masih kecil-kecil tersebut kembali mengajukan resign. Sebagai pemimpin, d...