By. : Moh. Homaidi*
Beberapa bulan terakhir pertikaian politik praktis berlangsung sengit, mulai saling serang satu dengan yang lain, antar baliho, sampai tuduhan pelanggaran.
Terkesan ingin tampil sempurna, tapi terus menjelekkan orang lain, tentu ini dapat merugikan orang lain, bahkan termasuk perbuatan yang kurang terpuji.
Hal Ini perlu dikhawatirkan sebab perbuatan tersebut sangat merusak tatanan sosial dan ukhuwah (kebersamaan), parahnya jika ini dibiarkan dapat mendatangkan murka Allah SWT.
Jika Tuhan sudah murka, maka orang tersebut akan dibiarkan melakukan berbagai cara dan manuver untuk kemenangan diri serta golongan.
Hingga kemudian mereka dicondongkan melakukan perbuatan yang kurang bermanfa'at, na'udzubillah.
Imam Hasan Bashri rahimahullāh mengatakan, “Salah satu tanda bahwa Allah mulai berpaling dari seorang hamba adalah tatkala dijadikan dia tersibukkan dalam hal-hal yang tidak penting bagi dirinya.” (lihat al-Risalah al-Mugniyyah, hal. 62).
Perlu ditingkatkan rasa kekhatiran diri, apa yang telah dilakukan benar-benar mendatangkan ridha-Nya, atau sebaliknya.
Hal ini penting dilakukan, demi kemaslahatan diri dan lingkungan.
Ustadz Abdullah Warsito, S. Hum selaku ketua Yayasan Al Fattah, saat memberikan nasehat ba'da Sholat Maghrib, Senin (1/24) di hadapan jama'ah.
Ia menegaskan "betapa pentingnya menjaga tatanan ukhuwah/kebersamaan antar sesama, sebab hal ini lebih mendatangkan ridaha Allah SWT".
Sebagaimana beliu mengutip Hadits Rasulullah SAW riwayat Muslim yang artinya : "Sesungguhnya Allah ridha terhadap kalian pada tiga hal dan memurkai kalian karena tiga hal. Allah meridhai kalian jika kalian beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan sesuatu pun dengan-Nya, kalian semua berpegang teguh dengan tali Allah SWT serta tidak terpecah belah, kalian saling memberi nasihat dengan orang yang Allah kuasakan padanya urusan kalian. Allah 'azza wa jalla akan memurkai kalian pada tiga hal, berkata-kata dengan berprasangka, banyak meminta-minta atau banyak bertanya-tanya, membuang-buang harta."(HR. Muslim)
Menenangkan
Seorang hamba yang senantiasa menghawatirkan dirinya terjebak dalam aktivitas yang kurang bermanfa'at, lebih mendatangkan ketenangan bagi jiwanya.
Daripada bekerja banting tulang, siang malam tapi malah membuat Tuhan berpaling, inilah kerugian yang besar.
Bekerjalah secara cerdas, dan berkualitas dengan mendetiksi dini dengan melalui :
Pertama, perbaiki niat. Kedua, sesuai sunnah atau tuntunan 'alim ulama. Dan ketiga, dapat mendatangkan kemaslahatan bagi diri dan ummat.
Jika ketiga tip tersebut dapat kita laksanakan, insya Allah kita lebih hati-hati dalam bersikap, dan berbuat.
Semoga apa yang telah kita perbuat mendatangkan ridha Allah dan rahmat-Nya, amin.[]
*Aktivis Sosial Dan Pendidik_Kota Batu
Komentar
Posting Komentar