Langsung ke konten utama

Bahaya! Tiga Akar Dosa Membawa Petaka

 


Oleh : Moh. Homaidi*

Kejadian memilukan menimpa seorang Da'i, ia mengemban tugas di Kota Palang Karaya, Kalimantan Selatan.

Qodarullah pada hari Ahad (12/5) si Ustadz pulang kampung karena ingin memperingati 100 hari meninggal Ibunya. Pada saat yang sama ia meninggalkan Istri tercinta dan ke empat Anaknya. 

Kejadian nahaspun tidak terelakkan saat si Ustadz masih di kampung halaman, musibah menimpa Istrinya.

Berdasarkan cerita si Ustadz, pada Selasa Malam (14/5) sekitar jam 23.00 ada seorang anak laki-laki yang masih duduk di kelas 8 masuk ke dalam rumahnya, diduga ia akan mencuri tabungan teman-temannya yang tersimpan di dalam Kamar.

Ketahuan ada orang asing masuk ke dalam rumahnya, Istri Ustadz tersebut teriak histeris karena ketakutan, si pencuri pun panik, berbagai cara dan upaya ia lakukan mulai pengancaman hingga menakut-nakuti dengan pisau hingga akhirnya musibahpun datang, si Ustadzah tertusuk, benar saja setelah itu teriakan terhenti.

Para warga mulai berdatangan dan mengecek sumber suara, setelah tiba di tempat ternyata Istrinya seorang Ustadz tersebu tergeletak bersimbah darah. 

Warga berbondong-bondong membawa Ustadzah tersebut ke rumah sakit terdekat, ternyata penyelamatanpun sia-sia, karena korban mulai kehabisan darah.

Innaalillahi wainnaa ilaihiraji'un, Ustadzah tersebut menghadap sang ilahi, semoga Almarhummah husnul khotimah, aamiin. Demikian Ustadz tersebut berkisah yang ditinggal 4 Anak yang masih kecil, dan menutup call dengan penulis.

Berawal dari Dosa

Inilah yang menyebabkan seseorang melakukan dosa, sebagaimana Ibnu Qoyyim Al Jauzi tegaskan dalam nasehatnya bahwa ada tiga akar Dosa yang menyebabkan seseorang rela dhalim kepada saudaranya.

Pertama, sombong. Karakter ingin menguasai dan merasa benar sendiri serta sulit menerima kebenaran sehingga inilah yang membuat Iblis menjadi durhaka kepada rab-Nya.

Kedua, serakah. Karaktet ingin mengusai tanpa memikirkan nasib orang lain, dan  selalu kurang, enggan bersyukur. Inilah yang membuat Nabi Adam AS terusir dari surga, karena ingin kekal di dalamnya dengan cara melanggar peraturan.

Ketiga, hasad. Karakter ingin memilik barang orang lain, dan tidak senang melihat saudarnya melebihi dirinya. Inilah yang membuat salah satu Anak Adam mampu membunuh saudaranya.

Dosa inilah yang membuat Anak di bawah umur tersebut tega menusuk istri seorang Ustadz karena ingin memiliki dan menguasai apa yang tersimpan dalam rumah tersebut.

Barangsiapa yang selamat dari tiga dosa tersebut, maka ia akan selamat dari keburukan. Karena kekufuran itu sumbernya dari sarakah, dan kedhaliman sumbernya dari hasad.

Maka, hindari sikap sombong, serakah, dan hasad dengan cara memperbaiki sholat, perbanyak dzikir, dan do'a. Yakinlah kebahagiaan dan keselamatan akan menyelimuti.[]

*Aktivis Sosial Dan Pendidik_ Kota Batu


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keseruan Kelas VI Angkatan 3 SD Integral Al-Fattah Go To Surabaya

  Batu : Merupakan momen tahunan yang ditunggu siswa/i kelas VI SD Integral Al-Fattah (SDIA) Kota Batu, yaitu study tour.  Rasa yang ditunggu siswa/i SDIA terbayar sudah. Karena kegiatan tersebut terlaksana pada Selasa (7/1/25).  Adapun peserta dari siswa/i SDIA kelas VI berjumlah 63 dan Ustadz/ah pendamping 15 orang cukup memenuhi dua bus, dari Batu menuju kota pahlawan Surabaya. Kenapa Surabaya menjadi jujukan study tour? Pertanyaan ini muncul, karena dua angkatan sebelumnya go to Jogja.  Surabaya merupakan Ibu Kota Provensi Jawa Timur, didalamnya terdapat wahana Kebun Binatang Surabaya (KBS), wisata  bahari, dan history (monumen kapal selam dan tugu pahlawan) tegas Bunda Issanu. Disamping itu lanjut ketua paguyuban kelas VI tersebut, bukan hanya itu anak-anak juga diajak bersenang-senang ke Trans Snow World (TSW), dan terkahir berlabuh ke Masjid Al -Akbar. Masjid terbesar se Jawa Timur tersebut juga sarat estetika timur tengah, tutupnya. Moment tersebut disem...

Mulia Dengan Berbakti Kepada Orang Tua

  Oleh : Moh. Homaidi * Seorang Ustadz yang santun dalam penyampaian nasehat dan senantiasa menyentuh hati. Suatu ketika beliau bercerita kepada jama'ah bahwa dua pekan sebelum ramadhan, ada seorang temannya datang dan bercerita. Bahwa ada salah satu anak buahnya di tingkat pemerintah, ia sebagai pegawai negeri sipil (PNS) tiba-tiba mengajukan resign. Melihat dan mendengar surat pemunduran diri bawahannya si pemimpin kaget dan panik. Lantas si pemimpin bertanya kenapa mau mundur, apakah ada masalah pekerjaan atau gaji kurang? Pegawai yang bersangkutan diam tanpa mengeluarkan suara. Kalau begitu jangan dulu, pekerjaan kamu bagus dan tuntas. Apa yang menjadi dasar kamu mau memundurkan diri? Sanggahnya. Pengajuan surat resign ini bukan hanya sekali dua kali, tapi sudah berkali-kali, tapi ketika ditanya alasannya kenapa? Jawabanya sama, diam tanpa suara. Di bulan ke enam pemuda yang sederahana dan punya anak yang masih kecil-kecil tersebut kembali mengajukan resign. Sebagai pemimpin, d...

Isro' Mi'roj ; Sarana Kemuliaan

  Oleh. : Moh. Homaidi * Setiap tanggal 27 Rajab umat Islam diingatkan dengan peristiwa penting Isro' Mi'roj. Pristiwa yang mengangkat derajat seseorang untuk lebih baik dan bijak. Sebagaimana yang sudah dikenal tentang Isro' Miroj, di mana saat itu Nabi Muhammad SAW melakukan perjalanan waktu malam dari Kota Makkah menuju Masjid Aqso Palestina, setelah itu naik ke langit 1 sampai ke 7 menggunakan kendaraan Burok, dan ke Sidrotul Muntaha. Hal yang menarik pada perkara Isro' Mi'roj ini adalah pentingnya sholat, dan menjadi momen diwajibkan melaksanakannya. Kemuliaan Allah SWT merupakan dzat yang agung dan maha tinggi. Salah satu bentuk keagungan-Nya, ketika ia memanggil Nabi Muhammad SAW ke Sidrotul Muntaha karena perkara yang mulia, yaitu sholat. Ketika perintah sholat turun  berjumlah 50 waktu, Nabi yang mulia menerima dengan seksama. Hanya saja ketika turun ke langit ke 6 beliau bertemu dengan  Nabi Musa AS., beliau mendapat saran agar bernegosiasi dengan Allah SW...