Langsung ke konten utama

Orang Tua; Membahagiakan Bukan Mengekang, Menyenangkan Bukan Melenakan

 


Batu : Sabtu (2/11/2024) menjadi momen langka bagi kelas enam Hamzah SD Integral Al-Fattah Kota Batu. Pasalnya orang tua dan ananda mengadakan Family Gathering di Bedengan, Dau-Malang.

Kegiatan yang dihadiri langsung oleh Wali kelas dan Kepala Sekolah, menambah kesempurnaan rangkaian acara. Mulai pembukaan sampai penutupan, lanjut ramah tamah, makan siang dan mau'idlah hasanah. 

             Makan siang, kepsek, walas, dan wali murid

Tentu ini mendapat attention khusus, sebab baru kali ini family gathering diadakan di ruang terbuka, apalagi di area perkemahan, sangat istemewa. Biasanya di ruangan tertutup, akunya Kepala Sekolah saat memberikan tausyiah dihadapan wali yang hadir, senyum sumberingah pun datang dari para Bunda.

Lanjut Ustadz Homaidi, ia menegaskan bahwa tugas orang tua adalah memberikan kebahagiaan bukan pengekangan, dan memberikan kesenangan tanpa melenakan. Dengan cara menyiapkan waktu dan tempat, serta tetap dengan batasan syari'ah. 

Oleh karenanya, tugas orang tua ada tiga. Pertama, memberikan nama yang baik. Kedua, mengajarkan ilmu agama. Tiga, menikahkan. Jika orang tua mampu melaksanakan tiga perkara tersebut, maka ia akan bebas dari tuntutan di pengadilan Allah SWT., dan kelak mereka berhak mendapat syafa'at dari anak yang sholeh/ah, tutupnya.

Semangat orang tua yang tangguh dan hebat, kalian luar biasa. Terimakasih atas waktu dan kesempatan yang diberikan, sehingga kami bisa membersamai ananda di momen bermain dan kebahagiaannya, lalu Ustadz yang murah senyum tersebut mengakhiri nasehatnya.[]/Humed*

*Aktivis Sosial Dan Pendidik_Kota Batu

                               Masak-masak

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SD Integral Al-Fattah Meraih Penghargaan Dari Diknas Kota Batu 2024

  Kota Batu : Dinas Pendidikan (Diknas) Kota Batu bekerjasama dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Batu mengadakan puncak peringatan hari guru nasional ke 53 dan PGRI ke 79 di Hall Singhasari resort, Ahad (22/12/24). Perayaan tersebut dihadiri langsung Plt Wali Kota Batu, dan Ketua PGRI Jawa Timur dan tenaga pendidik (tendik) se-Kota Batu. Hal ini ditegaskan dalam laporan Kepalas Diknas bapak M. Chori, M.Si bahwa jumlah guru yang hadir kurang lebih 5000. Beliau melanjutkan, kegiatan ini di support langsung oleh pak Plt Wali Kota Batu Dr. Aris Agung Paewai. Terbukti kegiatan ini diselenggarakan di Hall Hotel bintang 5, tentu ini penghargaan yang luar biasa bagi semua guru, khususnya di lingkungan Kota Batu, disambut tepuk tangan meriah oleh peserta yang hadir. Pada acara yang cukup khidmat ini berbagai penghargaan diberikan, mulai peserta didik, guru, sampai sekolah yang berprestasi.  Tentu ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi sekolah yang mendapatkannya. Sal...

Keseruan Kelas VI Angkatan 3 SD Integral Al-Fattah Go To Surabaya

  Batu : Merupakan momen tahunan yang ditunggu siswa/i kelas VI SD Integral Al-Fattah (SDIA) Kota Batu, yaitu study tour.  Rasa yang ditunggu siswa/i SDIA terbayar sudah. Karena kegiatan tersebut terlaksana pada Selasa (7/1/25).  Adapun peserta dari siswa/i SDIA kelas VI berjumlah 63 dan Ustadz/ah pendamping 15 orang cukup memenuhi dua bus, dari Batu menuju kota pahlawan Surabaya. Kenapa Surabaya menjadi jujukan study tour? Pertanyaan ini muncul, karena dua angkatan sebelumnya go to Jogja.  Surabaya merupakan Ibu Kota Provensi Jawa Timur, didalamnya terdapat wahana Kebun Binatang Surabaya (KBS), wisata  bahari, dan history (monumen kapal selam dan tugu pahlawan) tegas Bunda Issanu. Disamping itu lanjut ketua paguyuban kelas VI tersebut, bukan hanya itu anak-anak juga diajak bersenang-senang ke Trans Snow World (TSW), dan terkahir berlabuh ke Masjid Al -Akbar. Masjid terbesar se Jawa Timur tersebut juga sarat estetika timur tengah, tutupnya. Moment tersebut disem...

Mulia Dengan Berbakti Kepada Orang Tua

  Oleh : Moh. Homaidi * Seorang Ustadz yang santun dalam penyampaian nasehat dan senantiasa menyentuh hati. Suatu ketika beliau bercerita kepada jama'ah bahwa dua pekan sebelum ramadhan, ada seorang temannya datang dan bercerita. Bahwa ada salah satu anak buahnya di tingkat pemerintah, ia sebagai pegawai negeri sipil (PNS) tiba-tiba mengajukan resign. Melihat dan mendengar surat pemunduran diri bawahannya si pemimpin kaget dan panik. Lantas si pemimpin bertanya kenapa mau mundur, apakah ada masalah pekerjaan atau gaji kurang? Pegawai yang bersangkutan diam tanpa mengeluarkan suara. Kalau begitu jangan dulu, pekerjaan kamu bagus dan tuntas. Apa yang menjadi dasar kamu mau memundurkan diri? Sanggahnya. Pengajuan surat resign ini bukan hanya sekali dua kali, tapi sudah berkali-kali, tapi ketika ditanya alasannya kenapa? Jawabanya sama, diam tanpa suara. Di bulan ke enam pemuda yang sederahana dan punya anak yang masih kecil-kecil tersebut kembali mengajukan resign. Sebagai pemimpin, d...